7 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Call of Duty: Black Ops 6

- Call of Duty: Black Ops 6 berlatar era Perang Dingin pada 1990-an dan menghadirkan kembali karakter Frank Woods.
- Pemain awam tidak wajib memainkan game Call of Duty sebelumnya, tetapi disarankan memainkan judul terkait untuk pemahaman yang lebih baik.
- Ada fitur Zombies Mode dengan peta baru Liberty Falls dan Terminus Island.
Penggemar game first-person shooter (FPS) mungkin tak asing dengan waralaba game Call of Duty (2003—2024). Game yang terkenal sejak era PlayStation 2 (PS2) ini telah mengalami pergantian developer selama beberapa kali. Namun, Treyarch dan Infinity Ward memberikan kontribusi besar bagi pengembangan waralaba. Mereka sukses menjadikan Call of Duty sebagai game FPS yang terkenal sampai sekarang.
Meski begitu, Call of Duty kerap membuat pemain awam bingung karena latar waktu yang berbeda untuk tiap game. Lalu, bagaimana dengan Call of Duty: Black Ops 6 yang telah rilis (25/10/2024)? Sebelum main, simak kumpulan fakta Call of Duty: Black Ops 6 berikut ini.
1.Latar waktunya 1990-an

Kamu salah besar jika berpikir Call of Duty: Black Ops 6 merupakan kelanjutan dari Call of Duty: Modern Warfare 3 (2023). Pasalnya, Call of Duty: Black Ops 6 berlatar era 1990-an saat Perang Dingin. Game ini menghadirkan kembali karakter Frank Woods yang ikonik.
Kamu tidak wajib untuk memainkan game Call of Duty sebelumnya. Itu karena game ini meringkas jalan cerita judul sebelumnya agar mudah dipahami pemain awam. Namun, jika masih penasaran dan ingin tahu lebih lanjut, kamu harus memainkan game Call of Duty: Black Ops Cold War (2020) yang merupakan sekuel langsung Call of Duty: Black Ops 6. Last, but not least, kamu sebaiknya memainkan Call of Duty: Black Ops (2010) dan Call of Duty: Black Ops 2 (2012) yang telah memberikan dampak bagi cerita Call of Duty: Black Ops 6.
2.Kamu akan menghentikan kelompok yang menyusup ke CIA

Selain Frank Woods, Call of Duty: Black Ops 6 kembali menghadirkan Russell Adler sebagai karakter utama. Misi utama dalam game ini ialah melawan kelompok jahat Patheon yang menyusup ke Central Intelligence Agency (CIA). Dalam Call of Duty: Black Ops 6, kamu akan mengendalikan karakter bernama William Calderon alias Case.
Meski Russell Adler pernah muncul dalam Call of Duty: Black Ops Cold War (2020), Adler diduga menjadi antagonis utama dalam Call of Duty: Black Ops 6. Loyalitasnya kepada CIA membuat penggemar menduga bahwa Adler akan melakukan pengkhianatan. Dugaan lain yang cukup masuk akal ialah Adler menjadi agen ganda oleh organisasi lain karena dia fasih dalam berbahasa Jerman dan Rusia. Ini menjadikan Call of Duty: Black Ops 6 mempunyai konflik dan intrik yang menegangkan serta rumit.
3. Mode Zombies kembali dihadirkan

Selain menyelesaikan jalan cerita utama, kamu juga dapat memainkan Zombies Mode, lho. Mode ini populer lantaran keseruan dan tantangan yang menyenangkan. Apalagi kamu dapat memainkan Zombies Mode bersama teman. Menarik, kan?
Call of Duty: Black Ops 6 menghadirkan peta baru dalam Zombies Mode, yaitu Liberty Falls dan Terminus Island. Kamu akan menghadapi zombie dengan sistem ronde klasik yang menawarkan pengalaman bermain yang menarik. Kamu dapat menggunakan fitur Guided Mode jika masih awam dengan Zombies Mode.
4.Aksesibilitas yang ramah bagi seluruh kalangan

Treyarch dan Infinity Ward berinovasi agar game terbaru Call of Duty dapat dimainkan oleh seluruh penggemar dan pemain, khususnya bagi yang difabel. Untuk pertama kalinya, game ini menghadirkan fitur asymmetrical hearing compensation yang berguna bagi pemain tuli. Dengan fitur ini, kamu dapat mengatur audio sesuai dengan kapabilitas telingamu.
Fitur mode high contras yang muncul pada game Call of Duty: Modern Warfare III (2023) juga kembali dihadirkan. Mode high contrast dapat digunakan ketika menjalankan jalan cerita utama dan mode Zombies. Ini membantu pemain difabel netra atau memiliki gangguan persepsi warna.
5.Dinamika pergerakan karakter yang bebas

Call of Duty: Black Ops 6 telah mengembangkan pergerakan yang dinamis dan bebas. Dalam game ini, kamu diperkenalkan pada fitur Omnimovement, yaitu kemampuan menggerakkan karakter ke segala arah. Kamu dapat berlari, meluncur, dan menukik secara bebas sehingga memberikan pengalaman bermain yang imersif.
Kemudian, ada fitur intelligence movement untuk menyederhanakan mekanik permainan. Fitur ini salah satunya memungkinkanmu untuk mengintip dari sudut tanpa harus menekan tombol-tombol yang rumit. Fitur ini berguna untuk menciptakan pengalaman bermain yang menyenangkan bagi penggemar dan pemain Call of Duty.
6.Call of Duty hanya dapat dimainkan di PC "mewah"

Perlu dicatat bahwa Call of Duty: Black Ops 6 tak dapat dimainkan di sembarang PC, lho. Kamu memerlukan memori RAM 8/12 GB dan penyimpanan SSD sebesar 128 GB. Jika ingin memainkan game ini dengan grafik yang halus, kamu harus mempunyai kartu grafik AMD Radeon RX 6600XT atau yang lebih baru. Ini terdengar menyulitkan bagi gamer pemula, ya.
7.Selain PC, Call of Duty: Black Ops 6 dapat dimainkan di PlayStation dan Xbox

Tenang saja, masih ada opsi alternatif yang dapat kamu ambil, yaitu memainkan game ini di konsol. Call of Duty: Black Ops 6 tersedia ada di PlayStation 4 (PS4), PlayStation 5 (PS5), Xbox One, dan Xbox Series X/S. Game ini menyediakan beberapa edisi menarik. Kamu dapat membeli game ini di Steam, PlayStation, dan Xbox. Berikut rincian harganya.
- Call of Duty Black Ops 6: Rp1,04 juta.
- Call of Duty Black Ops 6 Vault Edition: Rp1,5 juta.
- Call of Duty Black Ops 6 Vault Edition Upgrade: Rp460 ribu.
- Call of Duty Black Ops 6 Cross-Gen (khusus PS4 dan PS5): Rp1,04 juta.
Developer dan penerbit telah berusaha menciptakan Call of Duty yang lebih inklusif. Apakah game ini mampu memuaskan para penggemarnya? Yuk, segera mainkan game FPS seru dan menantang ini!