6 Hero Paling GG Sepanjang Turnamen M World Championship

- Harith membawa EVOS comeback di grand final M1
- Claude menjadi senjata utama BREN di M2
- Mathilda jadi hero roam yang penting di ajang M3
Pergelaran M World Championship atau M-Series kini bisa dihitung dengan jari. Kompetisi internasional paling bergengsi game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) ini akan memasuki edisi ketujuh lewat M7 yang digelar pada Sabtu (3/1/2026). Ia menjadi panggung pembuktian tim-tim terbaik dunia setelah melewati rangkaian kualifikasi panjang di Mobile Legends Professional League (MPL) masing-masing negara, termasuk Indonesia.
M-Series dikenal sebagai salah satu kompetisi esports yang tak pernah membosankan untuk diikuti. Selain perkembangan performa tim, perubahan Most Effective Tactics Available (META) di setiap musim turut memengaruhi efektivitas hero yang digunakan. Alhasil, pemain dituntut untuk cepat beradaptasi dalam menyusun strategi serta memilih hero sesuai kebutuhan tim.
Sepanjang sejarah M-Series, sejumlah hero berhasil mencuri perhatian dan bersinar ketika dimainkan oleh pemain yang tepat. Bisa dikatakan, hero-hero tersebut sangat GG (good game) menurut player MLBB. Berikut ini enam hero paling GG sepanjang turnamen M World Championship!
1. Harith membawa EVOS comeback di grand final M1

Harith memang sering menjadi gold laner andalan di pro scene, termasuk turnamen M-Series. Sejak debutnya pada 6 November 2018, hero ini mengandalkan Zaman Force dan Synchro Fission yang memungkinkannya melakukan spam skill dengan cooldown singkat. Kombinasi ini membuatnya mampu mendominasi fase mid hingga late game serta menjadi ancaman serius dalam team fight.
Momen ikonik Harith terjadi di grand final M1 yang mempertemukan EVOS Legends (EVOS) dan Rex Regum Reon (RRQ). Saat unggul 3-1, RRQ justru membuat keputusan mengejutkan dengan membiarkan Harith terlepas pada game kelima. Di tangan Wann, Harith tampil agresif sehingga menjadi kunci kemenangan EVOS pada laga krusial tersebut.
2. Claude menjadi senjata utama BREN di M2

M2 menjadi panggung Claude di kancah M-Series. Salah satu momen paling memorable terjadi saat KarlTzy memainkannya sebagai hyper carry bersama BREN Esports (BREN) dalam laga final Lower Bracket melawan RRQ. Lewat farming cepat dan kontrol objektif yang solid, Claude berkontribusi besar mengantarkan BREN ke grand final hingga akhirnya meraih gelar juara M2.
Sepanjang turnamen, Claude mencatatkan rekor impresif dengan win rate 71 persen dari total 31 kali pertandingan. Sebagai hero marksman dengan scaling kuat, ia kerap menjadi tumpuan saat memasuki fase late game. Popularitas Claude masih bertahan hingga kini, bahkan menjadikannya hero signature bagi BTR Branz dan ONIC Skylar.
3. Mathilda jadi hero roam yang penting di ajang M3

Walau berlabel hero support/assassin, Mathilda merupakan roamer serbabisa berkat skill set yang multifungsi. Gabungan Guiding Wind dan ultimate Circling Eagle memungkinkannya menginisiasi war dan meningkatkan mobilitas rekan setim. Fleksibilitas inilah yang membuatnya sempat masuk META dan bersinar di ajang M3.
Mathilda tercatat dipilih sebanyak 14 kali dan menjadi salah satu hero yang sering muncul pada fase draft pick. Adapun, Blacklist Internasional menjadi tim yang paling sering memanfaatkannya sebagai opsi cadangan ketika Rafaela dan Estes di-ban. Strategi ini berbuah manis dengan membawa mereka menjadi juara M3.
4. Karrie menunjukkan taringnya setelah mendapat buff di M4

Karrie, hero marksman dengan true damage, memperlihatkan performa maksimal di M4. Saat itu, dirinya menerima buff berupa pengurangan cooldown skill Phantom Step dari 4,5 detik menjadi 2,5 detik dan Speedy Lightwheel dari 40 detik menjadi 35 detik. Item peningkat attack speed, seperti Corrosion Scythe dan Golden Staff, juga di-buff yang membuat Karrie mampu tampil prima.
Keunggulan ini berhasil dimanfaatkan oleh beberapa tim papan atas, seperti Blacklist International, ECHO, dan Todak. Sepanjang M4, Karrie tercatat sebagai salah satu hero terpopuler dengan total 9 kali di-pick. Ia juga membukukan persentase kemenangan sebesar 66,67 persen alias 6 kemenangan dan 3 kekalahan.
5. Skill ultimate Valentina dapat mengubah jalannya pertandingan di M5

Valentina merupakan mage yang bisa tampil overpowered di tangan pemain yang menguasainya. Kekuatan utamanya terletak pada skill I Am You yang memungkinkannya menyalin dan menggunakan skill ultimate milik lawan. Mekanisme ini membuatnya menjadi senjata makan tuan karena bisa membalikkan keadaan pada momen-momen krusial.
Secara statistik, Valentina mencatat pick rate 58 persen dan ban rate 24 persen. Sanz, mid laner ONIC ID, menjadi salah satu pemain yang konsisten memainkannya sepanjang gelaran M5, baik di fase grup (Group Stage) maupun playoff. Kemunculan Valentina pun kerap dijadikan opsi strategis untuk mendominasi jalannya pertandingan.
6. Suyou tampil mengesankan di M6

Suyou merupakan salah satu jungler yang layak diperhitungkan selain Lancelot dan Hayabusa. Hero assassin/fighter ini semakin menonjol di M6 yang digelar di Filipina. Suyou tampil impresif bahkan menjadi rebutan saat Team Liquid ID (TLID) menjamu RRQ di babak penyisihan (Knockout Stage).
Tingginya popularitas Suyou tak lepas dari power spike yang sudah terasa sejak early game. Ia memiliki kemampuan rotasi dan farming cepat sehingga efektif menyelesaikan pertandingan sebelum memasuki fase late game. Selama M6, Suyou membukukan 52 kemenangan dari 93 kali di-pick, termasuk saat dimainkan oleh TLID dan ONIC PH.
Hero paling GG sepanjang turnamen M World Championship membuktikan bahwa popularitas bukanlah faktor utama, melainkan efektivitas dan kecocokan terhadap strategi jangka panjang serta META. Pertanyaannya, siapa yang akan mendapat giliran bersinar di M7 nanti? Jangan lupa dukung ONIC ID dan Alter Ego (AE) sebagai wakil Indonesia agar bisa membawa pulang piala M-Series untuk kedua kalinya, ya!


















