Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta IFeLeague1, Kutukan Juara hingga Dominasi Rizky Faidan

potret fakta menarik IFeLeague1
potret fakta menarik IFeLeague1 (instagram.com/ifel.id)
Intinya sih...
  • Kutukan juara reguler dan kejutan tim papan bawahTim kuat di fase liga sering gagal di babak knockout, sementara tim papan bawah bangkit di fase krusial.
  • Rizky Faidan mematahkan kutukan pada tahun 2020Faidan tampil konsisten dan memenangkan grand final, membuktikan bahwa kutukan tidak bersifat mutlak.
  • Puspamba Ibrahim, runner-up beruntun yang konsistenBaim berhasil mencapai babak final dalam dua musim beruntun, menunjukkan konsistensinya di level tertinggi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Indonesian Football e-League (IFeLeague1) telah menjadi salah satu kompetisi eFootball paling prestisius di Tanah Air. Sejak pertama kali digelar, turnamen ini selalu melahirkan cerita unik yang membuat para penggemar tak pernah bosan menantikan setiap musimnya. Para pemain terbaik Indonesia saling unjuk gigi demi mengangkat trofi juara, dan perjalanan mereka penuh dengan drama yang tidak kalah menarik dari sepak bola di lapangan hijau.

Dari fenomena kutukan juara reguler yang sulit mempertahankan dominasi, kebangkitan tim papan bawah, hingga konsistensi pemain seperti Puspamba Ibrahim dan kejayaan Rizky Faidan, IFeLeague1 menghadirkan banyak kisah tak terlupakan. Menariknya, pola-pola unik tersebut sering terulang, seolah menjadi tradisi yang memperkaya sejarah kompetisi. Nah, berikut ini empat fakta menarik seputar IFeLeague1 yang membuatnya selalu ditunggu oleh komunitas eFootball Indonesia.

1. Kutukan juara reguler dan kejutan tim papan bawah

Kutukan juara reguler dan kejutan tim papan bawah di IFeLeague1
Kutukan juara reguler dan kejutan tim papan bawah di IFeLeague1 (instagram.com/ifel.id)

Salah satu fenomena paling menonjol di IFeLeague1 adalah kutukan juara reguler. Tim yang tampil perkasa di fase liga sering kali gagal mempertahankan performa di babak knockout. Contohnya bisa dilihat pada musim 2021, di mana tim dengan rekor impresif di klasemen justru tersingkir lebih awal setelah menghadapi tekanan pertandingan gugur. Hal serupa juga terjadi di musim berikutnya, membuat kutukan ini semakin dipercaya oleh para penggemar.

Sebaliknya, kejutan besar justru datang dari tim papan bawah yang bangkit di fase krusial. Arema FC pada 2021, Bali United pada 2022, dan Borneo FC pada 2023 adalah bukti nyata bahwa posisi rendah di liga reguler bukan akhir segalanya. Mereka berhasil memanfaatkan momentum di babak gugur untuk menyingkirkan lawan-lawan unggulan. Fakta ini memperlihatkan bahwa di IFeLeague1, mental dan konsistensi saat menghadapi laga penentuan jauh lebih menentukan dibanding sekadar dominasi di klasemen reguler.

2. Rizky Faidan jadi pematah kutukan pada tahun 2020

kutukan juara reguler dan kejutan tim papan bawah di IFeLeague1
kutukan juara reguler dan kejutan tim papan bawah di IFeLeague1 (instagram.com/ifel.id)

Meski kutukan juara reguler sering terbukti, Rizky Faidan pernah mematahkan tren tersebut. Pada musim 2020, ia tampil konsisten bersama PSS Sleman dengan memimpin klasemen reguler, lalu menjaga performanya hingga menjuarai babak grand final. Prestasi ini menjadi bukti bahwa kutukan tidak bersifat mutlak, karena pemain dengan skill, mental, dan pengalaman mumpuni tetap bisa mempertahankan keunggulannya dari awal hingga akhir musim.

Kemenangan ini semakin memperkuat reputasi Faidan sebagai salah satu pemain terbaik Indonesia di dunia eFootball. Ia menunjukkan bahwa dengan persiapan matang, fokus tinggi, dan kemampuan mengendalikan tekanan, pemain papan atas tetap bisa melangkah hingga mengangkat trofi. Prestasi tersebut juga membuatnya semakin dikenal luas, sekaligus memberi inspirasi bagi pemain lain untuk membuktikan diri di kancah kompetitif.

3. Puspamba Ibrahim, runner-up beruntun yang konsisten

potret Puspamba Ibrahim runner-up di IFeLeague1
potret Puspamba Ibrahim runner-up di IFeLeague1 (instagram.com/ifel.id)

Selain Faidan, ada juga Puspamba Ibrahim atau akrab disapa Baim yang namanya selalu diperhitungkan. Ia sukses menembus babak final dalam dua musim beruntun, yakni Nusapay IFeLeague1 2022 dan Trilogy of IFeLeague1 2023. Walau harus puas sebagai runner-up di kedua kesempatan, pencapaian ini membuktikan konsistensinya di level tertinggi. Tidak banyak pemain yang mampu menjaga performa stabil hingga partai puncak sebanyak itu.

Meski demikian, status “spesialis finalis” tentu menimbulkan rasa penasaran. Apakah Baim akan terus terhenti di posisi kedua, atau akhirnya mampu mengangkat trofi juara? Melihat kualitas permainannya yang terus berkembang, banyak penggemar percaya ia hanya tinggal menunggu waktu untuk pecah telur. Jika berhasil, Baim akan masuk jajaran elit pemain IFeLeague1 yang berhasil menorehkan namanya di daftar juara.

4. Rizky Faidan mendominasi di IFeLeague1

potret Rizky Faidan, Raja Sejati IFeLeague1
potret Rizky Faidan, Raja Sejati IFeLeague1 (instagram.com/ifel.id)

Tidak bisa dipungkiri, sosok paling ikonik dalam sejarah IFeLeague1 adalah Rizky Faidan. Dijuluki sebagai The King of IFeLeague, ia telah membuktikan dominasinya lewat deretan prestasi di kancah domestik maupun internasional. Di kompetisi dalam negeri, Faidan tercatat sukses mengantar PSS Sleman menjadi juara Indonesian Football e-League (IFeL) 2020. Dua tahun kemudian, ia kembali menunjukkan kelasnya dengan memperkuat Bali United dan kembali mengangkat trofi IFeL 2022, menjadikannya pemain yang mampu membawa tim berbeda meraih gelar juara.

Tidak hanya di level nasional, Rizky juga berhasil mengangkat nama Indonesia di panggung dunia. Pada 2023, ia bersama Elga Cahya Putra dan Akbar Paudie membawa Timnas eFootball Indonesia menjuarai AFC eAsian Cup 2023 di Qatar setelah mengalahkan Jepang di final dengan skor tipis. Setahun kemudian, pencapaiannya semakin gemilang ketika skuad yang sama sukses menjuarai FIFAe World Cup 2024 kategori konsol di Riyadh, Arab Saudi. Prestasi tersebut menjadi bukti nyata bahwa Rizky bukan hanya legenda domestik, tetapi juga ikon internasional yang berhasil membawa Indonesia ke puncak kejayaan eSports dunia. Kini setelah bergabung dengan RRQ, banyak pihak menanti apakah Faidan akan terus melanjutkan dominasinya atau menghadapi persaingan ketat dari generasi pemain baru.

IFeLeague1 membuktikan bahwa kompetisi eFootball Indonesia selalu penuh kejutan. Dari kutukan juara reguler yang sulit bertahan, kebangkitan tim papan bawah, hingga konsistensi pemain seperti Puspamba Ibrahim dan dominasi mutlak Rizky Faidan, turnamen ini menghadirkan drama yang membuat penggemar tak pernah lelah mengikuti setiap musimnya. Dengan munculnya semakin banyak talenta baru, perjalanan IFeLeague1 ke depan pasti semakin menarik dan penuh cerita yang layak dikenang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Tech

See More

Seberapa Kuat iPhone 17 Series saat Diuji Bengkok?

20 Sep 2025, 18:22 WIBTech