5 IP Game Besar yang Diadaptasi Menjadi Film & Series

Pernahkah kamu bermain game Super Mario Bros.? Atau sulit tidur karena baru aja diteror para zombie setelah bermain Resident Evil atau The Last of Us? Judul-judul tersebut adalah beberapa game yang sudah diadaptasi menjadi sebuah film atau series, dan tentunya sukses secara komersial. Banyaknya adaptasi ini terjadi karena semakin berkembangnya format bercerita dan metode pengelolaan intellectual property (IP). Meski tidak semuanya suskes dan berhasil diadaptasi dengan baik, namun 5 adaptasi game ini menawarkan hal-hal yang cukup menarik untuk disimak lebih lanjut.
1. The Last of Us

The Last of Us, series HBO yang diadaptasi dari game exclusive Playstation ini bisa dibilang adalah salah satu adaptasi game terbaik yang pernah diproduksi. Membawa beban kesuksesan dari gamenya yang dirilis pada tahun 2013, Craig Mazin dan Neil Druckmann sebagai kreator series ini, berhasil memperluas cerita di dalam game menjadi episode-episode yang menawarkan kedalaman emosi serta dunia yang kompleks sekaligus mengerikan. Belum lagi series ini juga cenderung mendapatkan pujian dari para kritikus. Dan tentunya kita akan dibuat hanyut ke dalam dinamika relasi antara Joel yang diperankan oleh Pedro Pascal dan Ellie yang diperankan oleh Bella Ramsey.
2. Resident Evil

Dibuat dengan pendekatan yang sangat pop, Resident Evil berhasil diadaptasi menjadi sebuah franchise film yang terus berlanjut selama kurang lebih 14 tahun. Game yang dirilis tahun 1996 dan meraup kesuksesan besar ini akhirnya memproduksi debut film pertamanya pada tahun 2002. Meski karakter utamanya, Alice, hanya ada di dalam film, aktris Milla Jovovich berhasil menghidupkan karakter tersebut dan menjadikan Alice tidak kalah ikonik dibandingkan dengan protagonis dalam gamenya, seperti Chris dan Leon.
3. Mortal Kombat

Game pertarungan yang melejit di tahun 90-an ini, tidak butuh waktu lama untuk diadaptasi menjadi sebuah film. Film Mortal Kombat dirilis pertama kali pada tahun 1995 dengan judul Mortal Kombat. Film ini memang memiliki desain produksi yang terkesan "murah" dan cheesy, namun semua itu tidak membuat franchise ini kehilangan taji.
Bahkan di tahun 2021 lalu, Mortal Kombat kembali merilis film yang juga dibintangi oleh aktor asal Indonesia, Joe Taslim yang berperan sebagai Subzero. Meski tetap diadaptasi dengan pendekatan cerita yang dangkal dan cheesy, namun kehadiran Joe Taslim sebagai Subzero dinilai mampu membangkitkan hype untuk membawa penonton kembali ke bioskop di kala Covid-19 masih melanda dunia.
4. Prince of Persia

Mengusung tema fantasi dan kemampuan memutar waktu, Prince of Persia menjelma menjadi franchise yang berhasil menghasilkan berbagai seri game yang diproduksi hingga hari ini. Prince of Persia pertama kali dirilis tahun 1989 sebagai game dengan genre cinematic platform dengan latar Persia abad pertengahan. Franchise ini juga diadaptasi menjadi film dengan berjudul sama yang dibintangi oleh Jake Gylenhall sebagai Dastan, si anak jalanan yang diadopsi oleh keluarga kerajaan.
5. Mario Bros

Buat kamu yang lahir dan besar di tahun 90-an, pasti sempat bermain Mario Bros. di arcade atau konsol Nintendo. Jika kita menyebutkan judul sebuah game, tidak mungkin kita melewatkan game yang satu ini. Mario Bros. pertama kali dirilis oleh Nintendo pada tahun 1983 sebagai arcade game. Hingga hari ini, Mario Bros. mungkin adalah salah satu franchise game terbesar di dunia dan tersukses sepanjang masa.
Kamu bisa menonton filmnya dengan judul The Super Mario Bros. Movie yang dirilis pada tahun 2023 lalu. Film dengan cerita yang ringan dan renyah ini juga meraup kesuksesan besar secara komersial. Dengan kesuksesan tersebut, Nintendo dan Illumination telah mengumumkan bahwa sequel film ini akan dirilis tahun 2026 nanti.
Kelima judul di atas hanyalah sebagian dari banyaknya adaptasi game yang telah diproduksi menjadi film. Meski sebagian besar adaptasi game selalu dianggap kurang dari segi artistik maupun komersial, tetapi dari hal tersebut kita tetap bisa belajar bahwa sebuah intellectual property (IP) ternyata dapat diadaptasi ke dalam berbagai bentuk produk-produk pop culture lainnya. Tidak hanya berhenti menjadi film, tetapi juga berbentuk merchandise seperti mainan atau brand pakaian.