7 Game dengan Proses Pembuatan Paling Lama, Gak Sabar!

25 Des 2021, 12:17 WIB

ilustrasi konsol dan video game (unsplash.com/Enrique Guzmán Egas)

Sejak permainan tenis yang simpel pada 1958, industri video game telah berkembang pesat hingga sekarang ini. Dengan berbagai pertimbangan (dari desain karakter hingga naskah dan cerita), video game menjelma sebagai bagian dari industri hiburan modern yang tak bisa terpisahkan.

Oleh karena itu, terlepas dari pesatnya perkembangan teknologi, video game memang butuh waktu hingga dirilis. Namun, ada beberapa judul video game yang bikin penggemarnya menunggu lama. Inilah 7 video game yang membuat para penggemarnya menanti hingga hitungan dekade!

7. Final Fantasy XV (10 tahun)

Final Fantasy XV (mashable.com)

Para penggemar Final Fantasy buatan Square Enix masih ingat dengan kejadian Final Fantasy XV. Rilis pada 2016, FFXV dengan Luminous Engine ini sebenarnya sudah digarap sejak 2006. Lalu, kenapa bisa tertunda sampai 1 dekade?

Pertama, FFXV dimulai sebagai spin-off untuk FFXIII dengan judul "Final Fantasy Versus XIII" dengan Nomura Tetsuya (野村哲也) sebagai kepalanya. Namun, Square Enix memutuskan untuk menjadikannya seri baru untuk konsol generasi 8 pada 2012. Selain itu, Nomura digantikan Tabata Hajime (田畑端).

Alhasil, cerita FFXV harus diubah dan karakter-karakter dalam cerita harus ikut mengalami perombakan. Saking lamanya, game ini sempat dianggap tak akan rilis. Tidak sia-sia, FFXV mendulang pujian dari kritikus dan per November 2021, game ini terjual 9,8 juta kopi secara global.

6. Diablo III (11 tahun)

Diablo III: Eternal Collection (store.playstation.com)

Pembuatan Diablo III dimulai sejak 2001 oleh Blizzard North. Dengan kesuksesan dua seri pertama Diablo, seharusnya berjalan lancar, kan? Salah! Perkembangan Diablo III mandek hingga Blizzard North ditutup pada 2005. Diambil alih oleh Blizzard Entertainment, Diablo III diumumkan ke publik pada 2008 dan diluncurkan pada 2012.

Melewati penantian panjang, Diablo III berhasil unjuk gigi. Saking lakunya, Diablo III juga diangkat ke konsol masa kini, yaitu PlayStation 4 (PS4), XBOX One, dan Nintendo Switch. Per 2015, angka penjualan menyentuh lebih dari 30 juta kopi dan masih terus berjalan. Dengan Diablo IV diumumkan pada 2019, apakah akan bernasib sama?

5. Prey (11 tahun)

tampilan game Prey pada 2006 (rockpapershotgun.com)

Dirilis pada 2006, Prey adalah game first person shooter (FPS) yang melibatkan Tommy Tawodi, protagonis berdarah penduduk asli Amerika Serikat (AS) Cherokee. Game ini sebenarnya dikembangkan sudah sejak 1995. Kenapa bisa tertahan sampai 11 tahun?

Perkembangan sistem dan penggunaan portal dalam game wajar kalau membuat lama. Namun, setting dan cerita pada Prey terus mengalami perubahan. Ada kekhawatiran lain mengenai stereotip penggambaran suku asli Amerika dalam game.

Untungnya, kekhawatiran tersebut hanya sebatas kekhawatiran. Prey mendulang pujian dari para kritikus dan keuntungan yang signifikan pada 2 bulan pertama. Dari 2K Games, hak atas Prey berpindah ke Bethesda Softworks.

4. Mother 3 (12 tahun)

tampilan pada Mother 3 (kotaku.com)

Sebagai judul terakhir dari seri Mother, Mother 3 adalah game RPG yang digarap pada 1994 untuk konsol Super Famicom. Namun, game ini kemudian dijadikan salah satu game yang akan rilis di Nintendo 64.

Kabar buruknya, Mother 3 membutuhkan spesifikasi besar melebihi Nintendo 64. Oleh karena itu, game ini dipindahkan lagi ke 64DD. Namun, dengan kegagalan 64DD, Mother 3 kembali lagi ke Nintendo 64. Game ini lalu dipertunjukkan di Nintendo Space World pada 1999.

Dikabarkan batal pada 2000, Mother 3 lalu digarap ke Game Boy Advance tiga tahun kemudian. Butuh tiga tahun lagi hingga Mother 3 rilis pada 2006. Meskipun menerima berbagai pujian, Mother 3 tidak pernah rilis di luar Jepang. Pada 2016, Mother 3 diangkat lagi ke Wii U.

3. Duke Nukem Forever (15 tahun)

Duke Nukem Forever (store.steampowered.com)

Ironis sesuai namanya, Duke Nukem Forever buatan 2K Games membuat fans-nya menunggu lama. Memulai proses pembuatan pada 1997, Duke Nukem Forever harus terus ditunda sampai "akan rilis kalau sudah selesai". Hal ini diperparah dengan pergantian developer, dari 3D Realms ke Gearbox Software.

Akhirnya, 2K Games berani memberikan tanggal rilis, yaitu 2011. Akan tetapi, lamanya pengembangan Duke Nukem Forever tidak sepadan dengan hasilnya. Game ini menjadi bulan-bulanan para kritikus game dan tidak berhasil memenuhi ekspektasi para penggemarnya.

2. Psychonauts 2 (16 tahun)

Psychonauts 2 (store.steampowered.com)

Pernah dengan game Psychonauts? Wajar jika tidak pernah.Game buatan XBOX Game Studios pada 2005 ini memang gagal menjual meskipun dipuji oleh para kritikus. Oleh karena itu, sebenarnya tak ada bayangan akan ada sekuelnya. Lagipul, kendala finansial menghambat niat tersebut.

Namun, pesona Psychonauts tidak kunjung pudar. Jadi, pada perhelatan The Game Awards 2015, developer Psychonauts, Double Fine, mengumumkan pembuatan Psychonauts 2. Pada 2021, Psychonauts 2 akhirnya dirilis untuk konsol current-gen .dan dinilai positif. Kalau sudah passion, memang beda hasilnya!

1. Starfox 2 (20 tahun)

Star Fox 2 (theverge.com)

Dengan kesuksesan Star Fox pada 1993, Argonaut dan Nintendo percaya diri untuk membuat sekuelnya, Star Fox 2. Percaya atau tidak, game shooter 16-bit ini sudah selesai pada 1997. Akan tetapi, tidak dirilis saat itu juga. Kenapa?

Hal ini dikarenakan populernya teknologi 3D untuk gaming yang ditunjukkan oleh Sony PlayStation dan Sega Saturn. Tak percaya diri, Nintendo berfokus pada Nintendo 64 dan malah merilis Star Fox 64 pada 1997. Karena lama tak tersentuh, Star Fox 2 dianggap batal.

Barulah pada 2017, Star Fox 2 dimasukkan sebagai salah satu dari 21 game untuk Super NES Classic Edition. Jika konsol Switch-mu berlangganan Nintendo Switch Online, Star Fox 2 sudah bisa dimainkan di konsol current-gen tersebut mulai 2019.

Itulah 7 game yang membutuhkan waktu pengembangan cukup lama, hingga hitungan dekade! Ada yang memuaskan, ada juga yang tidak sesuai harapan.