7 Game dengan Senjata yang Bisa Hancur, Jaga Baik-baik!

Dalam seri Yakuza, kamu bermain sebagai Kazuma Kiryu. Sebagai seorang ahli bela diri, Kiryu bisa menghabisi lawannya dengan pukulan dan tendangannya. Tentu saja, kamu bisa lebih cepat menghabisi lawan dengan senjata-senjata yang ada, dari pedang atau belati hingga batang kayu dan papan kayu.

Namun, tak semua senjata di Yakuza bisa awet, malah hanya sedikit yang punya durabilitas tak terbatas (seperti Demonfire Dagger atau Pummeling Bat). Beberapa senjata tak bisa digunakan lagi jika sudah aus. Bahkan, game ini akan memberitahumu berapa kali lagi senjata tersebut bisa dipakai.

Untuk melawan zombie di jagat Dead Rising, kamu pastinya butuh banyak senjata. Nah, untungnya, kamu bisa menemukan banyak senjata untuk menghabisi para zombie dan bos musuh. Bahkan, kamu bisa memadukan berbagai senjata menjadi satu senjata pemungkas.

Meski begitu, senjata tersebut bukan tidak bisa pecah. Setelah beberapa kali menghantam musuh, senjata yang kamu gunakan bisa hancur dan tak bisa digunakan lagi. Tingkatan durabilitas senjata berkisar dari rapuh (fragile) hingga berlian/tahan lama (diamond).

Selain grafik, 2K Games kembali menyisipkan aspek realistis pada video game gulat WWE 2K22. Salah satu sistem realistis yang kembali hadir adalah durabilitas senjata. Seperti aslinya, kamu bisa membanting pegulat WWE lain ke atas meja kayu dan menghancurkannya.

Matikan aturan senjata, kamu bisa pakai peralatan untuk mengalahkan lawan. Kamu bisa mengambil pedang kayu hingga bangku besi klasik WWE dan memukul lawan. Senjata akan mulai terlihat aus lalu hancur. Yah, yang penting menang!

Salah satu seri andalan Ubisoft, Far Cry telah berubah seiring perkembangan zaman. Sementara grafik jadi lebih apik, Far Cry masa kini tak mengindahkan segi realisme seperti Far Cry di zaman dulu.

Di Far Cry 2 (2008), senjata yang kamu pungut bisa jadi aus dan tak berguna. Jika senapan usang tersebut diforsir untuk menembak, ia malah meledak. Memang, ledakannya tak menyakitimu, hanya saja, kamu jadi tak bersenjata dan tak berdaya di medan pertempuran.

Bermain seri survival horror State of Decay, kamu pasti tahu kalau game ini menerapkan sistem permadeath. Jika salah satu karakter terbunuh, maka kamu tak akan mendapatkannya lagi. Sedih jika sudah grinding, malah terbunuh begitu saja.

Selain itu, State of Decay juga mengharuskanmu bijaksana memakai senjata, karena senjata di jagat ini bisa hancur. Untungnya, kamu bisa memperbaiki senjata sebelum diajak tempur lagi. Jangan sampai kehilangan senjata di tengah memerangi zombie. Sudah kehilangan senjata, kehilangan karakter? Kelar!

Minecraft produksi Mojang terkenal sebagai dunia di mana kamu bisa menciptakan berbagai bangunan bahkan karya seni. Itu untuk Creative Mode. Kalau kamu bermain Survival Mode, Minecraft adalah dunia yang tak kenal ampun karena kamu harus bertahan hidup juga.

Selain bangunan, kamu juga bisa merakit senjata atau peralatan lain agar bisa bertahan. Namun, senjata dan peralatan tersebut juga bisa aus dan hancur. Durasi dan durabilitas senjata tergantung dari bahan yang digunakan untuk menciptakan senjata.

Untuk mengalahkan Calamity Ganon dan menyelamatkan Putri Zelda, Link harus menghadapi mara bahaya di The Legend of Zelda: Breath of the Wild. Dari Bokoblin, Lynel, sampai Hinox, pastikan kamu siap dengan senjata, busur, dan perisai yang kuat. Namun, persenjataan dan perisai tersebut bisa hancur sewaktu-waktu.

Tantangannya, kamu tak bisa memperbaiki benda yang sudah rusak (kecuali senjata milik para Champions yang bisa dibuat lagi dengan bahan-bahan tertentu). Jadi, pikir dulu sebelum memukul Chuchu dengan senjata yang kuat. Kalau keterusan, bisa-bisa kamu kehilangan senjata kuat di saat genting.

Itulah beberapa game di mana senjata bisa hancur jika digunakan terus-menerus. Lumayan untuk melatih decision making, kan? Asal, jangan sampai stres, ya!