Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RRQ Jadi Korean Slayer Usai Singkirkan Gen.G, DRX, dan T1 di VCT APAC

RRQ dijuluki Korean Slayer setelah mengalahkan Nongshim RedForce, Gen G, DRX, T1 di VCT Pacific
RRQ dijuluki Korean Slayer setelah mengalahkan Nongshim RedForce, Gen G, DRX, T1 di VCT Pacific (instagram.com/rrq_valorant)

Turnamen VALORANT Champions Tour (VCT) Pacific Stage 2 Playoffs 2025 menghadirkan cerita mengejutkan yang mengubah peta kekuatan di kawasan Asia. RRQ, tim asal Indonesia yang sempat kurang diunggulkan karena performa naik-turun di musim reguler, sebenarnya sudah memberi sinyal bahaya sejak fase group stage. Kemenangan mereka atas Nongshim RedForce dengan skor 2-1, menjadi kemenangan yang sempat dianggap kejutan karena Nongshim RedForce datang sebagai salah satu wakil Korea yang kuat di liga. Meskipun saat itu kemenangan RRQ masih dilihat sebagai insiden tunggal, hasil tersebut ternyata menjadi titik awal lahirnya julukan Korean Slayer.

Atmosfer kemenangan semakin dramatis ketika RRQ memasuki babak playoffs, karena mereka tidak hanya mengulang cerita menghadapi tim Korea, tetapi melakukannya dengan cara yang tidak mudah. Berada di lower bracket usai kalah dari T1, RRQ justru bangkit dan menyingkirkan tiga tim besar Korea secara beruntun, Gen.G, DRX, dan T1. Rangkaian kemenangan ini membuat RRQ jadi Korean Slayer dan secara otomatis melambungkan reputasi mereka di kancah VCT Pacific.

1. Gen.G jadi korban pertama di lower bracket

RRQ menang atas Gen G dengan skor 2-1
RRQ menang atas Gen G dengan skor 2-1 (instagram.com/rrq_valorant)

Lawan pertama RRQ di lower bracket adalah Gen.G, tim yang dikenal memiliki reputasi stabil dan strategi yang disiplin. Pertandingan ini berlangsung pada 15 Agustus 2025, di mana RRQ sukses mematahkan prediksi banyak pihak yang menjagokan Gen.G. Mereka membuka laga dengan kemenangan di Haven 13-10, meski sempat kehilangan map kedua Sunset dengan skor tipis 11-13. Pertarungan kemudian berlanjut ke map decider Corrode, tempat RRQ benar-benar tampil dominan.

Dengan kerja sama tim yang solid, terutama peran Monyet sebagai inisiator dan xffero yang konsisten di fragging, RRQ menutup Corrode dengan skor 13-6. Hasil akhir 2-1 bukan hanya kemenangan biasa, tetapi menjadi titik balik mental yang sangat penting. Dari momen inilah, label Korean Slayer mulai menempel pada RRQ, karena mereka berhasil menyingkirkan wakil Korea pertama di playoffs. Kemenangan atas Gen.G memberikan momentum positif yang kemudian mereka bawa ke laga berikutnya.

2. DRX kalah telak, RRQ tunjukkan konsistensi

RRQ menang atas DRX dengan skor 2-0
RRQ menang atas DRX dengan skor 2-0 (instagram.com/rrq_valorant)

Setelah Gen.G, RRQ harus menghadapi DRX pada 16 Agustus 2025 di lower bracket round 2. DRX adalah salah satu tim dengan sejarah panjang di kancah VALORANT Asia, sering kali dianggap sebagai raksasa yang sulit ditaklukkan. Banyak analis menilai ini akan menjadi ujian terberat RRQ, karena DRX punya pengalaman besar dan taktik map control yang rapi. Namun RRQ membuktikan bahwa mereka tidak gentar menghadapi nama besar.

Pertandingan justru berjalan di luar dugaan ketika RRQ menang dengan skor bersih 2-0. Sejak awal, RRQ berhasil mengendalikan tempo dan tidak memberi ruang bagi DRX untuk bangkit. Performa Kushy yang tajam dalam eksekusi entry frag dan rotasi cepat tim membuat DRX terlihat kesulitan mengikuti alur permainan. Kemenangan ini semakin memperkuat reputasi RRQ sebagai tim yang tidak hanya bisa membuat kejutan, tetapi juga mampu menjaga konsistensi melawan lawan-lawan elit.

3. Balas dendam manis atas T1

RRQ menang atas T1 dengan skor 2-1
RRQ menang atas T1 dengan skor 2-1 (instagram.com/rrq_valorant)

Drama semakin seru ketika RRQ kembali dipertemukan dengan T1 pada 17 Agustus 2025 di semifinal lower bracket. Sebelumnya, T1 adalah tim yang mengirim RRQ turun ke lower bracket setelah menang 2-1 di babak awal. Pertemuan ulang ini pun sarat dengan nuansa balas dendam, di mana RRQ berkesempatan membalikkan keadaan. Namun, laga tidak berjalan mudah sejak awal karena RRQ sempat tertinggal setelah kalah di map pertama. Kondisi ini membuat tekanan semakin besar, mengingat T1 dikenal sebagai tim Korea dengan mental pertandingan yang kuat.

Meski demikian, RRQ menunjukkan mental baja dengan melakukan reverse sweep. Mereka bangkit di map kedua, mematahkan momentum T1 lewat permainan agresif dan koordinasi strategi yang jauh lebih matang. Pertarungan pun berlanjut ke map penentuan di Haven yang menjadi momen paling menegangkan. Duel strategi dan mekanik berlangsung ketat hingga laga harus diselesaikan lewat double overtime. Skor akhirnya ditutup 15-13 untuk RRQ, memastikan kemenangan 2-1 yang begitu dramatis. Kemenangan ini bukan sekadar tiket ke babak selanjutnya, tetapi juga validasi bahwa RRQ bisa belajar cepat dari kekalahan sebelumnya. Balas dendam manis atas T1 melengkapi rangkaian kemenangan RRQ atas tim-tim Korea, sekaligus mengukuhkan sebutan mereka sebagai “Korean Slayer” di VCT Pacific Stage 2.

RRQ jadi Korean Slayer setelah sukses menyingkirkan Gen.G, DRX, dan T1 dalam rentang tiga hari. RRQ berhasil mencatatkan salah satu perjalanan paling ikonik di VCT Pacific. Perjuangan mereka tidak berhenti di situ, karena kemudian RRQ juga menumbangkan Talon Esports sebelum akhirnya menghadapi Paper Rex di grand final. Meski berakhir sebagai runner-up, capaian ini menjadi bukti bahwa skena Indonesia mampu menembus batas dan bersaing di panggung regional. Julukan “Korean Slayer” yang disematkan pada RRQ pun bukan sekadar euforia sesaat, melainkan lahir dari rekor pertandingan nyata yang menunjukkan kualitas, konsistensi, dan mental baja tim ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Tech

See More

Kamera Samsung Galaxy S25 vs Google Pixel 10, Mana Lebih Unggul?

06 Sep 2025, 18:58 WIBTech