5 Jenis Penipuan di Marketplace, Pembeli Online Harus Wawas

Perkembangan e-commerce di Indonesia sudah semakin pesat, saat ini orang-orang di daerah perkampungan bahkan sudah memilih berbelanja secara daring di marketplace. Sayangnya, hal itu juga semakin memperbesar peluang kajahatan siber dalam menyasar para korbannya.
Lemahnya edukasi dan masih rendahnya literasi sebagian masyarakat terhadap teknologi, membuat para penipu leluasa memanen hasil kejahatannya. Meskipun marketplace di Indonesia terbilang aman, namun tetap ada celah yang dimanfaatkan para penipu. Mereka memanfaatkan masyarakat yang masih polos dalam belanja online dengan berbagai modus operandi. Untuk terhindar dari kejahatan saat belanja online, kenali jenis penipuan di marketplace, ya. Pelajari baik-baik!
1. Meminta transaksi di luar marketplace tanpa rekening bersama (rekber)

Marketplace bertindak sebagai penengah antara pembeli dan penjual. Sistem marketplace menggunakan rekening bersama (rekber) di mana uang transaksi ditahan oleh pihak marketplace dan akan diberikan kepada penjual apabila barang sudah sampai ke tangan pembeli. Jika barang tak kunjung dikirim dalam beberapa hari, maka uang akan dikembalikan ke pembeli.
Sistem seperti ini memberikan rasa nyaman dan aman bagi kedua pihak. Akan tetapi, para penipu biasanya tidak mau menggunakan rekening bersama dan mengajak pembeli untuk transaksi di luar marketplace. Penipu biasanya berdalih dengan berbagai alasan dan membujuk korbannya untuk transaksi tanpa rekening bersama. Hasilnya, ketika korban mentransfer sejumlah uang, penipu akan langsung menghilang.
2. Pengiriman barang yang tidak sesuai

Jenis penipuan kedua adalah penipu tetap mengirimkan barang kepada pembeli, tapi isinya tidak sesuai dengan yang seharusnya. Misalnya pembeli memesan iPhone tapi yang datang adalah sabun batangan atau barang tidak berharga lainnya. Modus seperti ini biasanya dilakukan oleh para penipu dengan memajang produk dengan harga tak masuk akal.
Selain itu, toko seperti ini juga tidak memiliki reputasi dan belum ada ulasan. Kalaupun ada ulasan, kemungkinan besar itu adalah transaksi fiktif. Jadi, jangan pernah tergiur dengan harga tak masuk akal, dan juga perhatikan reputasi toko, serta jumlah ulasan produk.
3. Mengirim barang palsu dan berkualitas rendah

Penipuan seperti ini biasanya datang dari para penjual yang tidak jujur dalam menjual produk di marketplace. Mereka memberikan deskripsi bahwa produk mereka original, tapi setelah barang datang ternyata produk tersebut palsu alias KW. Lagi-lagi penting untuk memeriksa ulasan yang sudah ada dari para pembeli sebelumnya. Pilih dari toko yang benar-benar sudah punya nama besar dan terpercaya.
4. Penipuan dengan pencurian data pribadi

Jenis penipuan di marketplace yang selanjutnya adalah pencurian data pribadi. Penipuan ini bisa datang dari pihak yang mengaku sebagai penjual di marketplace. Mereka melakukan modus dengan berpura-pura menghubungi pembeli dan menanyakan data-data pribadi agar pesanannya dapat terus diproses.
Penipu akan bertanya data-sata sensitif seperti KTP, foto selfie, password akun marketplace, bahkan OTP. Perlu diketahui pihak marketplace ternama seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada, tidak pernah meminta password dan OTP kepada para para pengguna dengan alasan apapun.
5. Penipuan dengan modus COD

Kasus penipuan seperti ini terjadi ketika oknum tidak bertanggung jawab mengirim paket cash on delivery (COD) kepada alamat orang lain secara acak dengan harapan korban akan membayar paket tersebut. Sebenarnya ini sangat mudah ditangani, yaitu dengan menolak pesanan dan kurir akan mengembalikannya. Namun, bisa saja paket COD tersebut sampai ke tangan orang serumah kemudian mengeluarkan uang untuk membayar paket karena menyangka paket itu benar-benar dipesan.
Jadi, penting untuk memberitahu orang serumah ketika akan menerima paket dalam waktu dekat. Orang serumah juga harus mengonfirmasi kepada yang bersangkutan apabila kedatangan paket COD sebelum membayarnya.
Tentu saja, banyak modus penipuan lainnya yang menyasar para pelaku belanja daring di marketplace. Salah satunya ada juga yang mengaku sebagai bea cukai dan meminta uang tambahan kepada pembeli. Sebagai pembeli online yang cermat, ketahui jenis penipuan di marketplace serta selalu waspada. Selain itu, belilah barang hanya di toko-toko yang sudah tepercaya.