7 Fitur Windows 10 yang Microsoft Hilangkan di Windows 11

Microsoft akhirnya memutuskan untuk tidak membawa browser kesayangan mereka – Internet Explorer di OS mereka, terhitung sejak Windows 11 nantinya ketika dirilis. Sebelumnya, Microsoft mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan dukungan untuk IE di Windows 10 20H2 dan nanti di tahun 2022.

Ditiadakannya IE merupakan upaya untuk mendorong evolusi ke Microsoft Edge yang kini jadi browser favorit banyak pengguna. Meski nantinya Windows 11 tidak akan menyertakan IE sebagai browser terpisah, mereka yang tertarik masih bisa menjajal IE via IE Mode di Edge.

Microsoft tidak pernah benar-benar mencapai visi mereka untuk Cortana dan dengan kehadiran Windows 11, mereka memutuskan untuk berhenti “memaksakan” Cortana terhadap pengguna. Cortana nantinya tidak akan muncul ketika pengguna melakukan instalasi Windows 11 maupun di taskbar secara default.

Meskipun begitu, Cortana masih akan tersedia sebagai aplikasi Windows terpisah dengan fungsionalitas yang sama seperti di Windows 10. Bagi yang asing, Cortana merupakan asisten digital yang dapat mempermudah kerja pengguna layaknya Google Assistant di Android atau Siri di iOS.

Bagi pengguna Windows 10 versi desktop, pasti sangat asing atau bahkan tidak tahu jika ada yang namanya Tablet Mode. Singkatnya, ketika mode ini diaktifkan di tablet berbasis Windows, maka UI atau tampilan Windows 10 akan disesuaikan agar lebih bersahabat terhadap perangkat compact seperti tablet. Microsoft mengonfirmasi jika Tablet Mode akan hilang di Windows 11 namun di sisi lain, mereka mengatakan bahwa Windows 11 bakal mendapat peningkatan fungsionalitas untuk perangkat layar sentuh yang tidak dibekali keyboard.

Selanjutnya adalah Quick Status yang pada Windows 10 memungkinkan pengguna untuk menampilkan notifikasi seperti kondisi cuaca dan email baru dari aplikasi terpilih secara langsung di lockscreen PC atau laptop mereka. Sayangnya, mereka yang suka dengan fitur ini harus berbesar hati untuk menerima fakta bahwa Quick Status tidak akan ada di Windows 11. Meskipun begitu, diharapkan apabila fitur widget baru yang bakal hadir di Windows 11 dapat memberikan fungsionalitas serupa seperti Quick Status di Windows 10.

Microsoft tidak menghapus Start Menu melainkan menggantikannya dengan yang lebih baru. Jika sebelumnya Start Menu berada di sisi kiri dengan tampilan kombinasi antara Windows 7 dan Windows 8, kini Start Menu di pindah ke tengah dengan tampilan lebih baru.

Live Tiles dipastikan mati dan diganti dengan kolom “pinned” yang berisi aplikasi-aplikasi yang dapat diakses dengan cepat. Namun bagi mereka yang lebih nyaman dengan Start Menu yang diposisikan di kiri, Microsoft memberi opsi untuk memindah Start Menu ke posisi umumnya.

Windows 11 hadir dengan perombakan UI atau visual yang signifikan dan salah satu yang menerima dampak perubahan itu adalah taskbar. Kini, taskbar hanya bisa diposisikan di bawah dan tidak diganti ukurannya seperti di Windows 10.

Sebenarnya bisa, namun mereka yang ingin harus melakukan tweaking via registry mengingat Microsoft tidak memberi opsi untuk memindah maupun mengganti ukuran secara resmi. Selain itu, ikon People juga dihapus di samping beberapa ikon sistem yang sebelumnya ada di Windows 10.

Terakhir adalah aplikasi bawaan yang di Windows 10 jadi salah satu keluhan pengguna karena tidak banyak di antaranya yang berakhir digunakan. Menjawab keluhan ini, Microsoft akhirnya menghilangkan beberapa aplikasi bawaan seperti 3D Viewer, OneNote for Windows 10, Paint 3D dan Skype di Windows 11.

Kendati demikian, aplikasi-aplikasi masih tersedia di Microsoft Store untuk diunduh sendiri. Namun, bagi mereka punya aplikasi tersebut di Windows 10 dan melakukan upgrade ke Windows 11 langsung dari Windows 10, maka aplikasi-aplikasi masih akan tersedia.

Itulah tadi ulasan mengenai fitur-fitur Windows 10 yang Microsoft hilangkan di Window 11. Microsoft memang belum mengumumkan tanggal pasti perilisan Windows 10, namun mereka mengonfirmasi jika OS baru mereka itu akan tiba akhir tahun ini.