Apakah Deepfake Selalu Berdampak Negatif? Cek Faktanya!

Deepfake sering kali dianggap menakutkan karena kerap dikaitkan dengan hoaks, penipuan, atau konten merugikan lainnya. Namun, tak banyak yang tahu bahwa ia sebenarnya punya sisi positif yang justru bisa membantu banyak bidang. Dari dunia medis hingga hiburan, deepfake dapat membuka peluang baru yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Sama seperti teknologi lain, dampaknya tergantung pada bagaimana ia digunakan. Jadi, tidak adil jika hanya melihat deepfake dari sisi gelapnya saja. Yuk, simak fakta menarik tentang dampak positif deepfake yang mungkin bisa mengubah cara pandangmu!
1. Deepfake membantu dunia medis

Di dunia medis, deepfake ternyata punya potensi besar untuk membantu pasien dan tenaga kesehatan. Teknologi ini dapat digunakan untuk menciptakan simulasi pasien dengan riwayat penyakit yang beragam, sehingga mahasiswa kedokteran bisa berlatih dengan lebih realistis. Bahkan, citra medis sintetis seperti MRI atau X-ray yang dihasilkan deepfake dapat melatih AI untuk mendeteksi penyakit dengan lebih cepat.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa teknik ini mampu menyamai akurasi data asli tanpa perlu mengekspos data pasien nyata. Selain itu, ia juga dimanfaatkan dalam terapi pasien Alzheimer untuk menghadirkan kembali wajah orang terdekat mereka. Hal ini bisa membantu menciptakan rasa nyaman dan meningkatkan kualitas komunikasi dengan pasien.
2. Deepfake mendukung aksesibilitas dan inklusi

Bukan hanya untuk kesehatan, deepfake juga membawa angin segar dalam hal aksesibilitas. Misalnya, teknologi ini bisa menghadirkan penerjemah bahasa isyarat otomatis dalam video, sehingga pengguna tunarungu lebih mudah memahami konten. Bagi mereka yang memiliki gangguan bicara, ia dapat menciptakan suara sintetis yang terdengar alami, sehingga komunikasi terasa lebih manusiawi.
Di sisi lain, konten audio juga bisa dipersonalisasi agar pengguna tunanetra dapat menikmati film atau acara televisi. Deepfake bahkan bisa dipakai dalam pembelajaran bahasa, dengan menciptakan simulasi percakapan realistis bersama penutur asli. Semua ini menunjukkan bahwa teknologi yang dianggap menakutkan ini sebenarnya bisa menjadi jembatan untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif.
3. Deepfake memperkuat edukasi dan pelatihan

Dunia pendidikan juga tak luput dari manfaat positif deepfake. Teknologi ini memungkinkan pembuatan materi belajar yang lebih interaktif dan adaptif sesuai kebutuhan siswa. Misalnya, guru bisa menghadirkan tokoh sejarah dalam bentuk video interaktif sehingga pelajaran lebih menarik. Selain itu, pelatihan bahasa bisa dibuat lebih imersif dengan simulasi percakapan yang menyesuaikan kemampuan siswa.
Untuk bidang profesional, ia dapat membantu simulasi pelatihan, seperti interaksi dengan pasien bagi calon dokter atau skenario khusus dalam pelatihan militer. Dengan begitu, proses belajar jadi lebih mendalam dan realistis. Intinya, deepfake membuka pintu bagi sistem pendidikan yang lebih modern dan personal.
4. Deepfake memperkaya hiburan dan kreativitas

Industri hiburan adalah salah satu bidang yang paling diuntungkan dari teknologi ini. Deepfake memungkinkan efek visual dalam film atau serial TV menjadi lebih realistis tanpa biaya produksi yang membengkak. Aktor juga bisa dibuat terlihat lebih muda atau bahkan dihidupkan kembali dalam film dengan cara yang meyakinkan.
Selain itu, ia bisa membantu menciptakan stunt double digital yang mengurangi risiko cedera bagi pemeran utama. Bagi dunia periklanan, deepfake membuka peluang kampanye kreatif, seperti menampilkan tokoh terkenal berbicara dalam berbagai bahasa. Bahkan, musisi atau artis bisa menggunakan deepfake untuk menciptakan karya seni digital baru yang unik.
Teknologi selalu memiliki dua sisi, tergantung pada bagaimana manusia menggunakannya. Deepfake adalah contoh nyata bahwa sesuatu yang terlihat berbahaya pun bisa membawa manfaat besar jika dikelola dengan bijak. Tantangan terbesar bukan pada teknologinya, melainkan pada kesiapan kita untuk mengatur, mengawasi, dan menggunakannya demi kebaikan bersama.