6 Ciri Konten Deepfake yang Bikin Banyak Orang Tertipu di Medsos

- Ekspresi dan gerakan yang tidak natural
- Audio dan visual tidak sinkron
- Gerakan mata dan kedipan yang tidak natural
Di era serba digital, mungkin kamu makin dibanjiri oleh berbagai foto, video, hingga audio yang berseliweran di media sosial. Sebagian terlihat begitu meyakinkan, padahal belum tentu asli. Inilah yang disebut deepfake, konten buatan kecerdasan buatan (AI) yang mampu memanipulasi wajah, suara, bahkan gerakan seseorang hingga tampak nyata. Sekilas menghibur, tapi jangan salah, deepfake juga berpotensi menebar hoaks, merusak reputasi, sampai menggiring opini publik ke arah yang salah.
Masalahnya, teknologi deepfake berkembang begitu cepat hingga makin sulit dibedakan dari konten asli. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa mengenalinya. Lewat sedikit kejelian, ada beberapa tanda yang bisa membantu kamu membedakan mana konten asli dan mana yang hasil manipulasi. Langsung simak enam ciri utama deepfake yang wajib kamu ketahui agar tidak mudah tertipu konten hoaks di media sosial ini, ya!
1. Ekspresi dan gerakan yang tidak natural

Deepfake sering kali kesulitan meniru ekspresi wajah manusia yang wajar dan natural. Jika diperhatikan, ekspresi wajah dalam deepfake kerap tampak kaku atau gerakannya tidak mulus, berbeda dengan manusia asli yang lebih luwes. Contohnya, gerakan kepala yang terasa janggal atau senyum yang tidak sejalan dengan ekspresi mata. Detail kecil seperti ini bisa menjadi tanda jelas bahwa konten tersebut hasil manipulasi. Karena itu, kalau kamu menemukan video dengan ekspresi wajah yang terasa janggal, sebaiknya jangan langsung percaya begitu saja.
2. Audio dan visual tidak sinkron

Salah satu tanda paling mudah dikenali dari deepfake adalah ketika audio tidak sesuai dengan gerakan bibir. Pada video asli, suara dan visual biasanya berjalan seirama, sedangkan pada deepfake sering terlihat sedikit terlambat atau justru terlalu cepat. Misalnya, bibir masih tampak bergerak padahal suaranya sudah berhenti, atau sebaliknya. Perbedaannya memang tipis, tapi kalau kamu jeli, kejanggalan ini bisa langsung terlihat.
3. Gerakan mata dan kedipan yang tidak natural

Mata manusia bergerak dengan ritme yang natural, baik saat melihat sekitar maupun ketika berkedip. Deepfake sering kesulitan menirukan pola ini, sehingga mata bisa terlihat kaku, jarang berkedip, atau justru berkedip dengan cara yang aneh. Kadang tatapannya juga tampak melompat terlalu cepat dari satu titik ke titik lain. Jadi, kalau kamu merasa ada yang janggal pada gerakan mata atau kedipan seseorang di video, besar kemungkinan itu hasil manipulasi AI.
4. Senyum kaku dan kedutan wajah terasa aneh

Senyum adalah salah satu ekspresi tersulit yang bisa ditiru teknologi deepfake. Kalau senyum terlihat kaku, terlalu halus, atau tidak sinkron dengan ekspresi lain di wajah, itu patut dicurigai. Selain itu, perhatikan juga adanya kedutan wajah yang terasa aneh. Wajah manusia asli biasanya asimetris, sementara deepfake sering menampilkan gerakan yang terlalu seragam atau malah terjebak dalam pola tertentu. Ini bisa jadi tanda kuat bahwa konten yang kamu lihat bukan asli.
5. Ekspresi berlebihan dan fitur wajah tidak konsisten

Deepfake sering menampilkan ekspresi wajah yang terasa janggal atau berlebihan. Contohnya, tawa yang terlalu keras dan lama, atau ekspresi marah yang terlihat terlalu dramatis. Bukan cuma itu, detail wajah seperti gigi dan rambut juga kadang terlihat aneh. Gigi bisa tampak terlalu rapi dan seragam, sementara rambut malah nyatu sama latar belakang. Sekilas mungkin tidak begitu terlihat, tapi detail kecil seperti ini bisa jadi tanda kuat untuk mengenali deepfake.
6. Warna dan bayangan yang tidak konsisten

Pencahayaan adalah elemen penting dalam membuat video terlihat nyata, dan deepfake sering gagal menirunya dengan sempurna. Kalau kamu perhatikan, warna kulit, bayangan, atau pantulan cahaya kadang tampak aneh atau tidak konsisten dengan lingkungan sekitar. Misalnya, satu sisi wajah terlihat terang, tapi bayangan di sekitarnya tidak mendukung kondisi tersebut. Ketidaksesuaian pencahayaan ini jadi salah satu ciri khas deepfake yang bisa kamu deteksi dengan lebih jeli.
Deepfake memang makin canggih dan sering bikin terkecoh. Tapi, setelah mengenali sejumlah ciri di atas, kamu bisa lebih waspada dan tidak mudah termakan manipulasi digital. Jadi, jangan langsung percaya dengan konten yang berseliweran di media sosial. Selalu cek dulu kebenarannya, ya!