7 Cara Pakai HP Lebih Bijak, agar Smart seperti Gawainya

Solusi pertama untuk mengatasi kondisi sulit lepas dari smartphone adalah dengan menggunakan aplikasi yang dapat membantumu dalam manajemen lamanya penggunaan smartphone. Baik platform iOS maupun Android, keduanya telah memiliki aplikasi untuk mengatasi kondisi ini.

Seperti aplikasi tracking jumlah langkah harian, aplikasi ini juga memungkinkanmu mengatur sendiri batasan penggunaan HP. Software semacam ini biasanya akan memberi peringatan saat kamu sudah akan mendekati limit yang ditentukan serta beberapa fitur reminder lainnya.

Tak perlu dimungkiri, kamu pun pernah menggunakan HP ketika berada dalam suasana canggung, seperti kehabisan bahan pembicaraan dengan lawan bicara. Namun jika kamu SELALU berada dalam kondisi ini, kali berikutnya kamu mengalami kejadian serupa, tanyakan pada diri sendiri sebelum benar-benar melakukannya: 'perlukah aku melakukan hal ini?'.

Cobalah untuk lebih 'hadir' dalam komunikasi di dunia nyata. Kalau terlalu canggung untuk harus memulai pembicaraan, bermeditasi dan mempraktikkan mindfulness dapat menjadi solusinya.

Kalau kamu mengajak orang lain untuk makan bersama, sekasual apa pun, pastikan kamu tidak melibatkan smartphone saat melakukannya. Siapa pun pasti akan merasa tak nyaman untuk makan dengan seseorang yang selalu sibuk dengan ponselnya.

Selain alasan kesopanan, alasan kesehatan juga menjadi alasan penting lainnya. Ilmuwan menemukan bahwa orang-orang yang terbiasa makan sembari berkutat dengan HP mempunyai risiko terkena obesitas 43 persen lebih tinggi. Kamu pun jadi tidak lebih sadar dengan jumlah (dan kalori) makanan yang masuk ke dalam sehingga jangan kaget jika tiba-tiba pakaian favoritmu tak lagi muat.

Kalau kamu merasa begitu waswas, takut, dan sebagainya saat tidak mengecek terus-menerus (seringnya tanpa disadari) media sosial, berhenti sejenak. Seperti contoh, buatlah satu hari sebagai hari tanpa media sosial (kalau bisa, tanpa hp sekaligus).

Tidak masalah kok jika kamu justru melampiaskannya dengan hal-hal kurang produktif seperti menonton tv atau marathon movie, membaca komik, dan sebagainya. Pastikan saja sebelumnya bahwa kamu memang benar-benar merencanakan untuk berhenti sejenak dari media sosial dan menggantinya dengan aktivitas lain. 

Kamu turut membawa serta smartphone ke kamar mandi? Ugh, selain ada banyak kuman dan bakteri yang mengintai, ancaman ponselmu terjatuh dan terkena air yang membuatmu harus mengeluarkan uang lebih banyak pun cukup besar. Solusinya, hindari membawa perangkat yang satu ini ke kamar mandi.

Pun kamu bisa menerapkan hal ini di beberapa area lain. Seperti contoh, tak ada smartphone di atas tempat tidur, ruang belajar, dan ruang atau area lainnya yang menjadi tempatmu berproduktivitas atau beristirahat.

Kalau kamu punya kebiasaan untuk menjawab setiap pesan (email, WhatsApp, DM, dan sebagainya) yang muncul lewat notifikasi di layar, cobalah cara berikut ini: matikan seluruh notifikasi aplikasi tersebut. Pasalnya disadari atau tidak, notifikasi tersebut seolah memerintah dan menuntunmu untuk segara direspons.

Padahal, kamu yang sesungguhnya memiliki kontrol terhadap apa yang seharusnya kamu lakukan dengan smartphone-mu. Dengan mematikan notifikasi, kamu pun melakukan apa yang semestinya kamu lakukan: mengecek dan membalas pesan atas keinginan sendiri (saat kamu siap membuka aplikasi tersebut), bukan karena 'tuntutan' tersebut. Kalau keluarga atau orang terdekatmu mengomentari soal ini, jelaskan kepada mereka secara jujur tentang usahamu untuk mengurangi ketergantungan terhadap hp.

Sebanyak dan sejenius apa pun cara yang kamu temukan untuk mengatasi kondisi ini tak akan ada artinya bila kamu tak benar-benar berkomitmen melakukannya. Mengubah kebiasaan tidaklah mudah, tetapi bukan berarti kamu tidak dapat melakukannya.

Berkomitmen terhadap diri sendiri merupakan suatu tantangan tersendiri. Namun kali ini, pastikan kamu benar-benar memenuhinya dan disiplin dalam menjalankannya. Hindari terlalu banyak memberi toleransi terhadap diri sendiri, ya.

Jadi, sudah siap untuk mulai tak lagi kecanduan smartphone-mu?