Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gemini Unggul di Tes, namun ChatGPT Tetap Paling Populer Dikunjungi

ilustrasi aplikasi Gemini AI dan ChatGPT
ilustrasi aplikasi Gemini AI dan ChatGPT (unsplash.com/Solen Feyissa)

OpenAI menjadi salah satu pelopor dalam pengembangan Large Language Models (LLM) lewat dirilisnya ChatGPT pada akhir tahun 2022. Chatbot ini pun kemudian menjadi cepat populer berkat kecerdasannya dalam menjawab berbagai pertanyaan pengguna secara instan. Banyak orang kemudian mulai menjajal teknologi ChatGPT untuk brainstorming atau sekadar mencari informasi. Sejak saat itu, perkembangan AI pun semakin pesat dan membuat perusahaan besar lain jadi turut serta terjun ke pasar yang sama.

Tiga tahun setelah ChatGPT dirilis, kini pasar sudah dipenuhi berbagai chatbot AI lain yang hadir sebagai pesaing. Beberapa di antaranya termasuk Gemini AI, Meta AI, Microsoft Copilot, Perplexity AI, dan Grok AI. Kalau dilihat dari skor berbagai uji kemampuannya, performa Gemini AI hadir menjadi yang paling teratas dibanding sederet chatbot AI lainnya tersebut. Menariknya, meski demikian ChatGPT ternyata tetap menjadi yang paling populer digunakan atau dikunjungi. Kok, bisa Gemini unggul di tes tetapi ChatGPT yang tetap berjaya, ya? Untuk pemaparan data lebih lengkapnya, yuk, simak penjelasan berikut!

1. Pada pengujian model terbaru, Gemini unggul di sejumlah tes

logo model Gemini 3
logo model Gemini 3 (blog.google)

Pada pengujian model terbaru, Gemini terbukti lebih unggul di sejumlah tes. Pada tes kemampuan penalaran, Humanity’s Last Exam, Gemini 3 Pro meraih skor 37,5 persen sementara ChatGPT-5.1 mendapatkan skor 26,5 persen. Hasil serupa terlihat pada tes kemampuan pemahaman logis, ARC-AGI-2, di mana Gemini mencatat 31,1 persen dan ChatGPT hanya 17,6 persen. Selanjutnya, pada tes kemampuan multimodal, MMMU-Pro, Gemini 3 Pro kembali memimpin dengan skor 81 persen, sedangkan ChatGPT 5.1 berada di angka 76 persen.

Di tes kemampuan multibahasa, MMMLU, selisih keduanya cukup beda tipis. Gemini 3 Pro mendapat skor 91,8 persen sementara ChatGPT-5.1 mendapat skor 91 persen, cuma selisih 0,8 persen saja. Lalu, pada tes algoritma coding, LiveCodeBench Pro, ChatGPT-5.1 memperoleh skor 2,243 yang akhirnya mengungguli Gemini 3 Pro dengan perolehan skor 2,439. Selisihnya memang sangat tipis, yakni cuma 0,04. Begitu juga pada tes yang berkaitan dengan pemrograman bug fixing, SWE-Bench Verified, ChatGPT-5.1 mendapat skor 76,3 persen sementara Gemini 3 Pro memperoleh skor 76,2 persen.

2. ChatGPT konsisten mendapat kunjungan terbanyak sepanjang 12 bulan terakhir

data kunjungan chatbot AI dalam 12 bulan terakhir
data kunjungan chatbot AI dalam 12 bulan terakhir (x.com/Similarweb)

Berdasarkan data himpunan Similarweb yang dibagikan di media sosial X pada 13 November 2025, ChatGPT secara konsisten menjadi chatbot AI dengan kunjungan paling banyak dalam 12 bulan terakhir dengan presentase trafik mencapai 86,6 persen. Lalu, di urutan kedua ada Gemini dengan capaian trafik 5,6 persen. Menariknya, pada data kunjungan 6 bulan terakhir, Gemini mengalami penurunan trafik. Kehadiran DeepSeek di penghujung 2024 tampaknya berhasil menggeser posisi Gemini menjadi urutan ketiga, dimana DeepSeek menguasai 6,1 persen pangsa trafik sementara Gemini berada di angka 5,9 persen.

Pada data kunjungan 3 bulan terakhir, Gemini kembali menunjukkan tren positif dan berhasil merebut posisi kedua kembali. Angkanya terus meningkat secara bertahap, mulai dari 8,6 persen dalam 3 bulan terakhir, naik ke 12,9 persen dalam 1 bulan terakhir, dan mencapai 13,7 persen per 13 November 2025. Di sisi lain, trafik ChatGPT justru mengalami penurunan meski masih menjadi yang paling dominan. Tercatat 80,1 persen dalam 6 bulan terakhir, turun menjadi 79 persen dalam 3 bulan terakhir, 74,1 persen dalam 1 bulan terakhir, dan 72,3 persen per 13 November 2025.

3. Dominasi ChatGPT mulai terancam dengan keberadan Gemini?

ilustrasi ChatGPT
ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Sanket Mishra)

Meski data kunjungan ChatGPT tetap tertinggi, namun tetap saja tren trafik menunjukkan ke arah penurunan. Sementara di sisi lain pesaing ChatGPT, Gemini, justru malah menunjukkan tren kenaikan secara perlahan. Dari sini bisa terlihat kalau Gemini tampaknya berusaha keras untuk mengejar ketertinggalannya. Walaupun selisih kunjungan keduanya masih cukup jauh, yakni sekitar 58,6 persen per 15 November 2025, Gemini gak bisa serta merta dianggap sebagai lawan yang bisa diremehkan. Bisa dilihat dari hasil tes saja, suda jelas kalau Gemini jauh lebih unggul di beberapa aspek dibanding ChatGPT.

Bahkan, meski sebelumnya pernah mengalami penurunan trafik pada data 6 bulan terakhir, Gemini tetap bisa merebut posisinya kembali. Pada saat itu, DeepSeek hadir sebagai AI generatif baru yang sempat menggemparkan jagat maya berkat klaimnya yang bisa mengembangkan model AI dengan biaya 20 hingga 50 kali lebih murah dibanding buatan OpenAI. Namun, kepopuleran DeepSeek akhirnya berhasil dikalahkan Gemini berkat berbagai peningkatan fitur yang ditawarkannya. Salah satunya yang hingga kini makin populer yaitu Nano Banana sebagai image generative handal.

Memang benar Gemini unggul di tes, namun berdasarkan data kunjungan dalam 12 bulan terakhir ternyata ChatGPT tetap konsisten jadi yang paling mendominasi. Meski demikian, gak bisa mengabaikan fakta kalau tren data kunjungan ChatGPT justru mengalami penurunan sementara Gemini positif naik secara perlahan. Hal ini membuat Gemini gak bisa dianggap sebagai lawan yang gampang. Kalau dilihat dari usaha kerasnya dalam mengejar ketertinggalannya selama ini, bukan gak mungkin suatu saat Gemini bakal menggeser dominasi ChatGPT.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Tech

See More

7 Fitur Terbaik Surfshark yang Membuatnya Unggul Dibanding VPN Lain

27 Nov 2025, 18:05 WIBTech