HerLens, aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) dari Apple Academy, hadir sebagai solusi inovatif untuk membantu profesional kesehatan. Ini berguna untuk menafsirkan hasil uji Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Uji IVA sering digunakan sebagai metode deteksi dini kanker serviks, terutama di pedesaan Indonesia yang memiliki keterbatasan akses terhadap alat kesehatan canggih. Dengan kemampuan analisis berbasis AI, HerLens menawarkan akurasi lebih tinggi dan efisiensi.
Saat ini, HerLens sedang menjalani uji lapangan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) melalui proyek percontohan. Proyek ini melibatkan Perkumpulan Anggota Muda Obstetri dan Ginekologi (PAOGI) Universitas Indonesia (FKUI) dan Program Kanker Wanita.
Rencana ke depan mencakup kolaborasi dengan IMERI, pusat penelitian FKUI RSCM, untuk mengembangkan fungsionalitas aplikasi lebih lanjut. Langkah ini bertujuan memastikan HerLens dapat menjawab kebutuhan deteksi dini kanker serviks yang lebih luas.
Keunggulan HerLens telah diakui secara internasional. Aplikasi ini berhasil masuk sebagai salah satu dari enam finalis global dalam ajang bergengsi Hult Prize. Kompetisi ini, yang diikuti oleh mahasiswa dari seluruh dunia, berfokus pada inovasi kewirausahaan sosial.
Pencapaian ini menggarisbawahi potensi HerLens untuk menjadi alat revolusioner yang mendukung deteksi dini kanker serviks. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain dengan tantangan serupa.
Dengan visi besar dan dukungan dari berbagai institusi kesehatan, HerLens berpeluang membawa perubahan nyata dalam layanan kesehatan, khususnya untuk skrining kanker serviks yang lebih inklusif.