Mengapa Banyak Orang India Terampil dan Sukses dalam Dunia IT?

Masyarakat India dengan penduduk lebih dari satu miliar jiwa ternyata dibesarkan dalam falsafah "Atithi Devo Bhava" yang berarti tamu kedudukannya disamakan seperti dewa. Dalam konteks belajar bahasa pemrograman misalnya, nilai-nilai yang terkandung dalam "Atithi Devo Bhava" turut andil dalam membentuk mentalitas masyarakat India dalam menghadapi revolusi teknologi. Mereka tak pernah jemu dan selalu bersemangat untuk menerima hal baru dan membagikan ilmu pengetahuan seputar coding dan bahasa pemrograman bahkan sudi untuk melayani di luar jam kerja.

Berbeda dengan pengembang di negara-negara Barat, masyarakat India memiliki kecenderungan yang kuat untuk bekerja secara kolaboratif dan menaruh rasa hormat yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Mereka percaya bahwa dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, semua pihak dapat saling memperkaya dan meningkatkan keterampilan mereka dalam bahasa pemrograman maupun dunia IT secara umum. Selain itu, budaya "Atithi Devo Bhava" juga membentuk sikap rendah hati dan kemauan untuk terus belajar. Orang India cenderung tidak terlalu terikat pada ego atau malu untuk mengakui ketidaktahuan mereka akan suatu hal. Mereka melihat proses pembelajaran sebagai sebuah perjalanan yang terus berlanjut dan selalu siap untuk menghadapi tantangan baru.

India adalah salah satu negara dengan jumlah penutur bahasa Inggris terbanyak di dunia. Berdasarkan data dari World Population Review: English Speaking Countries 2024, India menempati peringkat kedua setelah Amerika Serikat, dengan lebih dari 265 juta penduduk yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Laporan dari Unique Times Magazine menunjukkan bahwa posisi India sebagai negara berbahasa Inggris terbesar kedua mencerminkan adaptabilitas dan keterbukaan masyarakatnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kemampuan bahasa Inggris sering dicari dalam dunia bisnis internasional dan komunikasi di industri teknologi.

Bahasa Inggris telah menjadi bagian yang sangat melekat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat India. Mulai dari pendidikan, sastra, hingga dunia entertainment. Apalagi, jika dirunut dari sudut pandang teknologi, hampir semua bahasa pemrograman menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama dan dokumentasi kode serta sintaks juga umumnya disajikan dalam bahasa Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa programmer India tidak mengalami kesulitan dalam hal bahasa. Selain memiliki keahlian berbahasa Inggris secara lisan, mereka juga dikenal karena kemampuan analitis yang luar biasa sehingga sering dipilih untuk mengatasi proyek-proyek yang kompleks.

Alasan mengapa orang India sangat passionate dalam dunia teknologi juga ditunjang dengan fasilitas pendidikan yang berkualitas. Sistem pendidikan di India menekankan pada bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Ini terbukti dari adanya lembaga-lembaga pendidikan terkemuka yang diakui secara global seperti Indian Institutes of Technology (IITs) Bombay, Indian Institute of Science Bengaluru, University of Delhi, Indian Institutes of Technology (IITs) Delhi, Indian Institutes of Technology (IITs) Chennai, dan masih banyak institusi lainnya. Sistem pendidikan di India menitikberatkan pada aspek matematika dan sains yang membekali mahasiswa dengan keterampilan analitis dan kemampuan pemecahan masalah yang sangat berharga di dunia industri teknologi.

Dengan kurikulum yang terstruktur ini, banyak institusi pendidikan di India telah berhasil melahirkan lulusan yang berkiprah menjadi pemimpin terkemuka di dunia teknologi. Sebagai contoh, Satya Nadella, CEO Microsoft yang merupakan alumni Manipal Institute of Technology, Karnataka dengan gelar Sarjana Teknik Elektro. Kemudian, ada Parag Agrawal, Mantan CEO Twitter (sekarang berganti nama menjadi X), yang lulus dari Indian Institute of Technology Bombay, Mumbai, India (universitas dengan peringkat 149 dunia versi QS World University Rankings) dengan spesialisasi Ilmu Komputer, dan masih banyak lagi pemimpin berkebangsaan India lainnya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, banyak individu asal India yang telah sukses memegang posisi penting di perusahaan-perusahaan teknologi, seperti YouTube, Google, Adobe, IBM, Microsoft, dan berbagai perusahaan lainnya. Kesuksesan ini masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya India yang sangat menjunjung tinggi pendidikan, kerja keras, ketekunan, dan kegigihan. Kekayaan budaya India yang juga mencakup warisan filosofis dan spiritual memberikan dasar yang kuat bagi individu untuk mencapai keberhasilan dalam karier mereka. 

Selain itu, sistem pendidikan yang efektif di India juga memberikan fondasi yang solid untuk pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk bersaing di pasar kerja global. Banyak keluarga di India yang sangat menekankan prestasi akademis sehingga membentuk landasan yang kokoh sejak usia dini. Dengan kombinasi nilai-nilai budaya yang kuat dan fasilitas pendidikan yang berkualitas, orang India memiliki tekad untuk bisa mencapai prestasi di bidang teknologi.

Kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritas utama bagi masyarakat India. Para developer di sana selalu berupaya memberikan layanan terbaik kepada klien mereka tanpa memandang jenis bisnis atau ukuran proyek yang sedang ditanganinya. Mereka memahami pentingnya membangun hubungan yang kuat dengan klien, mendengarkan dengan cermat kebutuhan dan keinginan mereka, serta bekerja keras untuk menghasilkan solusi yang sesuai dengan harapan dan menetapkan standar kualitas yang tinggi.

Ini dibuktikan dengan India yang menjadi salah satu negara yang menempati peringkat teratas dalam daftar negara dengan jumlah perusahaan perangkat lunak bersertifikasi ISO 9000 tertinggi di dunia. Deretan perusahaan itu juga menjadi basis bagi lebih dari 75 persen perusahaan bersertifikasi CMM Level 5 di seluruh dunia. Hal ini menegaskan komitmen seorang programmer di India dalam menyediakan layanan perangkat lunak yang berkualitas dan memenuhi standar internasional sekaligus menunjukkan kemampuan India dalam mencapai standar tertinggi dalam industri perangkat lunak.

Dilansir Linkedin, lonjakan besar dalam bidang teknologi informasi (TI) pada akhir 1990-an dan awal 2000-an menandai peningkatan jumlah insinyur perangkat lunak dan profesional TI di India. Perkembangan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi banyak individu untuk mengembangkan keterampilan teknis mereka, tetapi juga untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang lanskap teknologi global karena banyak perusahaan TI di India melayani klien dari berbagai negara.

Tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang unggul, banyak orang India yang menduduki posisi manajemen dengan keahlian manajerial dan leadership yang kuat. Mereka sudah terbiasa punya pengalaman dalam mengelola tim besar, merumuskan visi strategis, dan memimpin tim yang terdiri dari individu dengan latar belakang yang beragam. Hal ini menjadikan masyarakat India sebagai salah satu kandidat ideal untuk mengisi posisi kunci dalam kepemimpinan di perusahaan global.

Banyak masyarakat India tumbuh sebagai masyarakat multikultural yang dinamis. Hal ini sedikit banyak menjadi faktor banyak masyarakat India bepergian ke luar negeri untuk mengejar karier dan menempuh pendidikan tinggi sehingga menjadikan mereka pribadi yang berwawasan global, mudah beradaptasi, etika kerja yang baik, dan memiliki perspektif yang sangat berharga dalam memimpin perusahaan baik skala multinasional maupun skala global. Hal ini memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan yang kompleks dan berkolaborasi secara efektif dengan tim seluruh dunia, menghasilkan solusi inovatif, dan membawa nilai tambah bagi perusahaan mereka.

Berdasarkan ulasan pada artikel ini, alasan mengapa masyarakat India terampil dalam bidang teknologi bukan sebuah kebetulan semata. Ini adalah buah dari proses, dukungan sistem pendidikan yang berkualitas, dorongan untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri, serta motivasi yang kuat untuk meraih kesuksesan di industri teknologi. Semangat dan antusias yang ditanamkan oleh masyarakat India ketika belajar bahasa pemrograman harusnya bisa menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia untuk selalu meng-upgrade skill agar siap bersaing di pasar kerja global yang makin kompetitif.