Meta Luncurkan Fitur Baru untuk Akun Remaja Instagram

Sebagai bagian dari komitmen menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi remaja, Meta menambahkan lapisan perlindungan baru di fitur Akun Remaja Instagram.

Pembaruan ini secara khusus menyasar dua area yang kerap menjadi celah interaksi tidak diinginkan, yakni Instagram Live dan Direct Message (DM). Mulai beberapa bulan ke depan, remaja di bawah usia 16 tahun tidak akan bisa melakukan siaran langsung di Instagram tanpa persetujuan orang tua.

Selain itu, mereka juga wajib mendapatkan izin orang tua untuk menonaktifkan fitur pengaburan otomatis pada gambar yang terdeteksi mengandung ketelanjangan di DM. 

“Selama bertahun-tahun, kami telah berinvestasi dan merancang pengalaman yang sesuai dengan usia remaja, termasuk fitur khusus seperti Akun Remaja. Kami percaya bahwa Akun Remaja mampu menjawab kekhawatiran dari pemerintah Indonesia dan para orang tua,” ujar Antigone Davis, VP & Global Head of Safety, Meta, di Jakarta. 

Setelah diterapkan di Instagram, fitur Akun Remaja juga akan segera diperluas ke Facebook dan Messenger. Ini menjadi bagian dari upaya Meta untuk menghadirkan perlindungan yang konsisten di seluruh layanannya.

Peluncuran ini dimulai di beberapa negara dalam waktu dekat, termasuk Indonesia yang akan kebagian pembaruan sepanjang tahun ini.

Seperti di Instagram, Akun Remaja di Facebook dan Messenger juga menyertakan perlindungan otomatis yang mencakup:

• Membatasi paparan terhadap konten yang tidak pantas.
• Mengurangi risiko kontak yang tidak diinginkan.
• Mendorong manajemen waktu dan kebiasaan digital yang sehat. 

Selain meluncurkan fitur terbaru Akun Remaja Instagram, Meta bersama Keluarga Kita, komunitas orang tua yang didirikan oleh pakar pendidikan, juga meluncurkan program Cerdas Digital di Indonesia.

Di tahun keduanya, program ini memiliki fokus untuk meningkatkan literasi digital orang tua melalui konferensi akademis. Ini bertujuan untuk menyediakan panduan dan alat bantu praktis untuk mendampingi remaja dalam menjelajahi dunia digital.

“Perlindungan remaja di dunia digital membutuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Keluarga perlu memperkuat hubungan, menumbuhkan disiplin, dan terlibat secara efektif dalam mendampingi perjalanan digital remaja kita,” ujar Najelaa Shihab, Pendidik & Pendiri Keluarga Kita.

Program Cerdas Digital 2025 berlangsung mulai hari Rabu (16/4/2025) di Jakarta. Program ini lengkap dengan serangkaian lokakarya yang akan diadakan dalam beberapa bulan mendatang. 

Dengan serangkaian pembaruan ini, Meta berharap bisa menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan ramah usia bagi remaja. Melalui perlindungan otomatis dan keterlibatan aktif orang tua, diharapkan para pengguna muda bisa menikmati dunia media sosial dengan lebih bijak dan terlindungi.