12 Aplikasi Konsultasi Kesehatan Mental Terbaik di Indonesia

2. Halodoc

ilustrasi situs Halodoc (halodoc.com)

Halodoc dikenal sebagai aplikasi layanan kesehatan yang lengkap. Tentunya, layanan tersebut juga mencakup kesehatan jiwa. Kamu dapat mengisi kuis online yang disediakan Halodoc, yang kemudian diikuti dengan terapi online oleh psikolog klinis dan diagnosis serta perawatan medis dari psikiater.

Mitra yang disetujui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini biasanya mematok harga minimal Rp50 ribu untuk kategori kesehatan jiwa. Kamu pun dapat membaca berbagai artikel kesehatan mental.

3. Riliv

ilustrasi situs Riliv (riliv.co)

Sebagai one stop service aplikasi kesehatan mental, Riliv menyediakan layanan konseling, meditasi, dan berbagai artikel yang membantu memahami kesehatan mental secara lebih dalam. Terdapat banyak jurnal yang bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti 'Sleep Diary', 'Mengenali Diriku Hari Ini', dan 'Bangkit dari Cemas & Takut'.

Harganya cukup bervariasi. Paket perkenalan kategori teks untuk pengguna baru menjadi paket paling murah, dengan harga Rp100 ribu untuk satu kali sesi. Durasi konseling teks per sesi adalah 60 menit.

4. Bicarakan.id

ilustrasi situs Bicarakan.id (bicarakan.id)

Platform konseling Bicarakan.id menawarkan kamu kesempatan untuk bercerita kepada konselor yang friendly, open-minded, dan non-judgmental. Dengan demikian, kamu dapat membicarakan problem secara terbuka tanpa harus khawatir.

Biaya per sesi biasanya mencapai Rp189 ribu dengan garansi 100 persen uang kembali apabila konseling terasa tidak efektif. Bicarakan.id juga menyediakan podcast edukasi psikologi gratis dan juga cerita oleh para anonim yang sudah melakukan konseling.

5. Sahabatku

ilustrasi laman Google Play Sahabatku (play.google.com)

Sahabatku mempunyai beragam fitur untuk para penggunanya. Artikel, video, kuis, dan konseling daring dapat kamu gunakan untuk menjaga dan memperbaiki kesehatan mental.

Aplikasi dengan tagline 'A Friend in Need is a Friend Indeed' ini menyediakan jasa konseling secara cuma-cuma. Namun, kamu harus bersabar menunggu jawaban karena tidak sedikit pengguna yang juga bercerita.

6. Alodokter

ilustrasi situs Alodokter (alodokter.com)

Alodokter adalah aplikasi kesehatan yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Terdapat beragam layanan kesehatan, termasuk kesehatan mental.

Kamu dapat konsultasi bersama psikiater dan psikolog pilihan kamu melalui chat. Harganya pun terjangkau, dari Rp50 ribu mendapat potongan sehingga biayanya menjadi Rp35 ribu.

Ada juga sistem berlangganan dengan harga paling terjangkau mencapai Rp39 ribu per bulan. Melalui sistem langganan ini, kamu dapat melakukan chat tanpa batas dengan dokter spesialis 24 jam setiap hari. Selain itu, kamu mendapatkan rekomendasi medis dan resep obat dari dokter pribadi.

Baca Juga: 5 Aplikasi Konsultasi Kesehatan Mental yang Bikin Pikiran Tenang 

7. Psikologimu

ilustrasi situs Psikologimu (psikologimu.co)

Seperti namanya, Psikologimu bertujuan memberikan akses sehat mental dengan menghubungkan kamu dan psikolog profesional demi mengetahui kesehatan mental kamu dan membantu memperbaikinya.

Artikel dan video dapat menjadi sarana untuk belajar. Selanjutnya, ada juga tes psikologi yang masih dalam tahap pengembangan. Konsultasi paling terjangkau terdapat di kategori chat, di mana biayanya mencapai Rp75 ribu per 60 menit.

8. MyDoctors

ilustrasi situs MyDoctors (mydoctors.id)

Pelayanan kesehatan yang ditawarkan MyDoctors sangat beragam. Fitur yang paling unik adalah tombol SOS yang berguna untuk kebutuhan darurat. Ketika menekan tombol ini, kamu akan dihubungi oleh pihak MyDoctors.

Kalau bicara soal layanan kesehatan mental yang ditawarkan MyDoctors, biasanya harga konsultasi kesehatan via video call ini mencapai Rp150 ribu per sesi. Aplikasi ini juga memiliki laporan mood untuk konsultasi dengan psikolog secara rutin.

9. Diceritain

ilustrasi laman Google Play Diceritain (play.google.com)

Diceritain merupakan aplikasi konseling yang menargetkan para mahasiswa. Menurut deskripsi aplikasi tersebut di Google Play Store, jumlah tenaga ahli kesehatan mental masih belum dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa. Maka dari itu, alternatifnya adalah konselor sebaya.

Layanan kesehatan mental preventif ini melibatkan konselor sebaya yang bersertifikasi dan tepercaya. Identitas kamu akan dirahasiakan sehingga kamu bercerita secara anonim. Tidak perlu khawatir, konselor sebaya ini sudah dilatih oleh psikolog profesional.

Tentunya, konselor sebaya tidak dapat memberikan diagnosis, psikoterapi, atau pengobatan lainnya yang dilakukan psikolog, psikiater, dan psikoterapis. Namun, mereka tetap menjadi pendengar baik yang membantu kamu mengenal masalah lebih dalam dan mencari alternatif solusi yang baik.

10. KlikDokter

ilustrasi situs KlikDokter (klikdokter.com)

Seperti Halodoc, MyDoctors, dan AloDokter, KlikDokter juga memiliki layanan kesehatan yang bervariasi. Salah satunya adalah layanan kesehatan mental.

Kamu dapat melakukan konsultasi dengan psikolog melalui chat dengan harga yang terjangkau. Biayanya bervariasi, dimulai dari kisaran Rp15 ribu. Live Chat ini tersedia 24 jam sehingga dokter selalu siap untuk menjawab keluh kesah kamu.

Jika ingin belajar lebih banyak tentang kesehatan mental, kamu juga bisa membaca deretan artikel yang tersedia. Tampaknya penulisan artikel dilakukan secara rutin sehingga topik dan tema artikel selalu up to date.

11. SehatQ

ilustrasi situs SehatQ (sehatq.com)

Konsultasi dengan psikolog juga merupakan layanan yang tersedia di aplikasi SehatQ. Harga konsultasi yang dapat dilakukan via video call atau booking terlebih dahulu dapat berbeda dari satu psikolog dengan yang lain, mulai dari kisaran Rp100 ribu sampai Rp350 ribu. Ada juga fitur chat dokter secara gratis.

Mitra tepercaya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini juga menghadirkan banyak artikel kesehatan mental terkini. Hal ini mampu menambah wawasan kamu terkait kondisi tersebut.

12. Good Doctor

ilustrasi situs Good Doctor (gooddoctor.co.id)

Aplikasi terakhir dalam list ini adalah Good Doctor. Laman Google Play Store aplikasi layanan kesehatan tersebut menjelaskan bahwa kamu bisa mendapatkan jawaban dari dokter umum dan spesialis yang tersedia 24 jam.

Ada banyak topik yang dapat dibahas melalui chat. Dalam konteks kesehatan mental, ada beberapa kategori yang tersedia seperti 'Psikologi Pendidikan' dan 'Psikologi Klinis'. Harganya pun bervariasi, dari Rp20 ribu sampai Rp100 ribu. 

Seperti kebanyakan aplikasi kesehatan lainnya, Good Doctor juga dilengkapi artikel informatif yang membahas berbagai topik kesehatan.

13. Melihat aplikasi konsultasi kesehatan mental dari perspektif psikiater

wawancara dengan Dokter Santi (IDN Times/Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy)

Belasan, bahkan puluhan aplikasi konsultasi kesehatan mental tersedia untuk diunduh. Tidak sedikit juga akun media sosial menjadi wadah untuk konsultasi dan menceritakan keluh kesah. Namun, apakah aplikasi kesehatan mental efektif?

Menurut psikiater dr. Santi Yuliani SpKJ, aplikasi dikatakan lebih efektif apabila bersifat video call, bukan chat berbasis teks.

"Sebenarnya bentuk chat kurang dapat merepresentasikan kondisi kesehatan mental, karena kita butuh mendengar suara, melihat ekspresi, melihat kondisi yang lebih live saat berkomunikasi. Jadi, video call membuat pasien berkonsultasi secara lebih nyata kepada dokter atau psikolognya," jelasnya saat diwawancarai pada Jumat (8/10/2021).

dr. Santi memberikan contoh yang mudah dipahami. Saat pasien menjawab 'iya' melalui chat berbasis teks, hal ini dapat menjebak. Apakah 'iya' tersebut memiliki intonasi marah, sedih, malas-malasan, atau bagaimana? Ini yang menjadi kesulitan.

Konsultasi secara fisik dan daring sangat dianjurkan

ilustrasi pembicaraan tatap muka (unsplash.com/Amy Hirschi)

Konsultasi di tempat dan konsultasi secara daring memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri. Psikiater dan psikolog akan merasakan suasana dan aura ketika bertemu langsung dengan pasien.  Di sisi lain, suasana ini kurang terasa ketika melakukan konsultasi daring. Meskipun begitu, pasien cenderung lebih nyaman menceritakan keluhannya kepada dokter dari rumahnya sendiri. Mereka dapat berinteraksi langsung dengan dokter dari comfort zone-nya.

Lantas, konsultasi jenis apa yang lebih baik? dr. Santi menjelaskan bahwa pasien yang baru pertama kali berkonsultasi sebaiknya melakukan pemeriksaan secara lengkap. Artinya, pemeriksaan kondisi fisik dilakukan secara tatap muka. Kondisi fisik tersebut dapat menjadi latar belakang dari gangguan mental pasien. Sayangnya, hal ini sulit dilakukan via konsultasi daring.

Nah, ketika sudah melakukan pemeriksaan fisik, konsultasi dapat dilanjutkan secara daring. Bahkan, pasien yang sudah pernah diperiksa sebelumnya cenderung ingin melanjutkan proses tersebut melalui aplikasi. Tidak perlu menunggu di rumah sakit, tidak perlu mengantre.

Di Indonesia, kesehatan mental masih memiliki stigma buruk

ilustrasi depresi (unsplash.com/Nik Shuliahin)

Meskipun aplikasi memudahkan akses pasien untuk melakukan konsultasi, masih banyak pasien yang belum berani bercerita mengenai kesehatan mentalnya. Hal ini disebabkan oleh stigma di Indonesia bahwa kesehatan mental merupakan sesuatu yang abstrak dengan penyebab yang tidak jelas.

dr. Santi mengatakan bahwa teman-teman yang mengalami gangguan mental sering dikaitkan dengan sikap tidak taat agama, kurang bersyukur, kurang ibadah, dan tidak percaya Tuhan. Padahal, kondisi ini disebabkan aspek biologi, psikologi, dan sosial.

Stigma ini mendorong dr. Santi untuk mengajak rekan-rekannya, seperti teman sejawat spesialis kedokteran jiwa untuk tidak lelah mengedukasi dan memberikan diskusi tentang kesehatan mental. Dengan demikian, masyarakat mampu memahami kesehatan mental.

Perubahan sikap pasien makin terlihat

ilustrasi berfoto bersama (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Kerja keras dr. Santi membuahkan hasil, perlahan tapi pasti. Psikiater yang aktif di media sosial ini kerap diajak pasien untuk berfoto bersama setelah berkonsultasi. Foto ini diunggah pasien di story Instagram.

"What makes me happy bahwa teman-teman tidak masalah untuk diketahui ketika datang ke psikiater. Dulu, pasien tidak pernah ingin diketahui dan dilihat orang lain saat akan berkonsultasi," ucapnya.

dr. Santi menaruh harapan besar agar hal ini nantinya dapat memutuskan stigma yang membelenggu pasien kesehatan mental. Ia juga ingin supaya orang-orang senang untuk berbicara kepada psikiater.

Aplikasi konsultasi kesehatan mental harus accessible

ilustrasi smartphone (unsplash.com/Jonas Leupe)

Bagi dr. Santi, kecanggihan aplikasi konsultasi kesehatan mental yang ada sudah baik. Akan tetapi, harus dipastikan bahwa aplikasi ini accessible, semua orang dapat mengaksesnya bahkan dengan gadget yang seminimal mungkin. Masalahnya, aplikasi yang canggih membutuhkan smartphone yang canggih pula. Hal ini akan mempersulit akses pasien dengan kondisi sosial ekonomi yang terbatas.

Selain accessible, sebaiknya aplikasi juga mudah digunakan. Dengan menekan satu atau dua tombol saja, pasien langsung mendapatkan konsultasi. Hal ini penting mengingat tidak semua orang memiliki kognitif yang baik dalam mengakses gadget.

Ketika ditanyakan perihal potensi penipuan pihak yang mengatasnamakan aplikasi konsultasi kesehatan mental, dr. Santi kembali mengangkat poin pentingnya kemudahan penggunaan aplikasi. Apabila semua dilakukan via aplikasi, penipu tidak bisa melakukan aksinya. Itulah mengapa dr. Santi menggunakan aplikasi, bukan layanan chat seperti WhatsApp dan Telegram.

Kombinasi accessibility, kemudahan, dan privasi yang terjaga akan membuat aplikasi konsultasi kesehatan mental menjadi lebih baik lagi.

Gabungan metode konsultasi tetap dianjurkan bahkan setelah pandemik selesai

ilustrasi berbicara tatap muka (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Ketika pandemik berakhir, dr. Santi tetap menawarkan dan menganjurkan metode campuran. Jadi, konsultasi diawali pertemuan di rumah sakit untuk melakukan diagnosis yang tepat sebelum menentukan terapi selanjutnya. Setelah pertemuan pertama, konsultasi berikutnya dapat dilakukan secara daring.

Konsultasi daring ini lebih menyenangkan bagi pasien. Meskipun bersifat lebih kasual, dr. Santi mengucapkan bahwa hal tersebut tidak mengurangi keseriusan terapi.

Itulah dua belas aplikasi kesehatan mental yang dapat kamu unduh ditambah pembahasan dari dr. Santi Yuliani SpKJ. Semoga bermanfaat! 

Baca Juga: 6 Ciri Kamu Sedang Berjuang Menghadapi Mental Health