Perbedaan WA GB dan WA Biasa, Dikira Sama Padahal Beda

Perbedaan WA GB dan WA resmi bisa dilihat dari status dan asal pengembangannya. WA resmi adalah aplikasi pesan instan yang dikembangkan oleh Meta dan dirilis secara global melalui Google Play Store serta App Store.

Sementara itu, WA GB merupakan aplikasi kloning atau modifikasi dari WhatsApp yang dikembangkan oleh pihak ketiga tanpa izin resmi. Aplikasi ini tidak tersedia di toko aplikasi resmi dan harus diunduh melalui situs tertentu. Kondisi tersebut membuat WA GB dikategorikan sebagai aplikasi ilegal karena melanggar ketentuan layanan WhatsApp.

Dari sisi sejarah, WA resmi pertama kali diluncurkan pada Januari 2009. Adapun WA GB mulai muncul sekitar tahun 2014 sebagai pengembangan dari WhatsApp Plus. Meski tampilannya mirip, keduanya memiliki status hukum dan tingkat keamanan yang sangat berbeda.

Alasan orang memakai WA GB adalah fitur-fitur unik yang dimilikinya. WA GB menawarkan berbagai fitur tambahan yang tidak tersedia di WA resmi, sehingga dianggap lebih fleksibel oleh sebagian pengguna. Beberapa fitur WA GB yang sering disebut antara lain:

• Menggunakan lebih dari satu akun dalam satu perangkat

• Melihat pesan yang sudah dihapus

• Menyembunyikan status online dan centang dua

• Mengunduh status tanpa sepengetahuan pemiliknya

• Mengubah tampilan dan gaya teks.

Semua fitur tersebut memang tidak ada di WhatsApp resmi. Namun, fitur tambahan di WA GB juga terlihat menguntungkan, tetapi sebagian di antaranya berpotensi melanggar privasi orang lain dan bertentangan dengan aturan penggunaan WhatsApp.

Sebaliknya, WhatsApp resmi membatasi fitur demi menjaga privasi dan keamanan pengguna. Semua fitur yang tersedia telah melalui proses pengujian dan kebijakan resmi Meta.

Dari aspek keamanan, perbedaan WA GB dan WA biasa sangat signifikan. WA biasa yang resmi menggunakan sistem enkripsi end-to-end agar pesan hanya bisa dibaca oleh pengirim dan penerima. Selain itu, pembaruan keamanan dilakukan secara berkala melalui toko aplikasi resmi.

Sebaliknya, WA GB tidak memiliki jaminan keamanan yang jelas. Karena berasal dari pihak ketiga, aplikasi ini berisiko mengandung malware atau spyware. Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dapat merusak sistem, sedangkan spyware merupakan program yang dapat mencuri data pribadi tanpa sepengetahuan pengguna.

Risiko tersebut muncul karena WA GB diinstal dari sumber tidak resmi dan tidak melalui proses verifikasi keamanan. Jika terjadi kebocoran data, pengguna WA GB juga tidak memiliki perlindungan hukum maupun dukungan resmi dari pengembang WhatsApp.

WA resmi sepenuhnya legal dan dapat digunakan di berbagai sistem operasi seperti Android, iOS, Windows, dan macOS. Sementara itu, WA GB hanya bisa digunakan di perangkat Android dan tidak memiliki dukungan lintas platform yang aman.

Jika ketahuan pakai WA GB, WhatsApp secara tegas bisa melarang penggunaan aplikasi modifikasi. Akun berisiko diblokir sementara hingga permanen.

Selain risiko pemblokiran akun, penggunaan WA GB juga meningkatkan potensi penyalahgunaan data pribadi. Hal ini menjadi alasan utama mengapa WA resmi lebih direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang.

Setelah tahu perbedaan WA GB dan WA biasa, penting untuk menggunakan WA secara aman untuk melindungi data pribadi dan menghindari penyalahgunaan akun. Kamu bisa menerapkan beberapa langkah sederhana berikut.

1. Gunakan WhatsApp resmi

Langkah paling aman adalah memakai WA versi resmi yang tersedia di Google Play Store atau App Store. Aplikasi resmi mendapatkan pembaruan keamanan rutin dan memiliki sistem enkripsi end-to-end yang melindungi isi pesan.

2. Aktifkan verifikasi dua langkah

Verifikasi dua langkah membantu mencegah orang lain mengambil alih akun kamu. Fitur ini meminta PIN tambahan saat proses login, sehingga akun tidak mudah dibajak meski kode OTP diketahui pihak lain.

3. Atur privasi akun secara berkala

WA menyediakan pengaturan privasi untuk membatasi siapa yang bisa melihat foto profil, status, dan informasi terakhir dilihat. Kamu sebaiknya menyesuaikan pengaturan ini agar data pribadi tidak mudah diakses sembarang orang.

4. Waspadai tautan dan file mencurigakan

Hindari mengklik tautan atau mengunduh file dari chat yang tidak jelas sumbernya. Banyak upaya penipuan memanfaatkan pesan WA untuk menyebarkan malware atau mencuri data.

5. Jangan sembarangan membagikan kode OTP

Kode OTP bersifat rahasia dan hanya untuk proses login. Jika ada pihak yang meminta kode ini, kemungkinan besar itu adalah upaya pembajakan akun.

6. Rutin memperbarui aplikasi

Pastikan WhatsApp kamu selalu menggunakan versi terbaru. Pembaruan biasanya membawa perbaikan bug dan celah keamanan yang bisa dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab.

7. Cadangkan chat secara aman

Aktifkan fitur pencadangan chat melalui layanan resmi agar data tetap aman jika kamu berganti perangkat atau kehilangan HP. Hindari mengandalkan aplikasi pihak ketiga untuk proses backup.

Dengan menerapkan tips ini, kamu bisa memakai WA dengan lebih aman dan mengurangi risiko kebocoran data maupun penyalahgunaan akun.

Perbedaan WA GB dan WA biasa yang resmi tidak hanya soal fitur, tetapi juga menyangkut keamanan, legalitas, dan perlindungan data. WA resmi menawarkan pengalaman yang lebih aman dan stabil karena dikembangkan serta diawasi langsung oleh Meta.

Di sisi lain, WA GB memang menghadirkan fitur tambahan, tetapi disertai risiko kebocoran data dan pemblokiran akun. Jika kamu mengutamakan keamanan dan privasi, menggunakan WA resmi tentu menjadi pilihan yang lebih bijak dibandingkan pakai WA GB.

Ingin tahu informasi lain seputar aplikasi chat? Lanjutkan baca artikel IDN Times, ya.