Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash/ Hitesh Choudhary

Tren penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memang mencuat dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Sejak ramainya penggunaan Generative AI yang dipopulerkan oleh ChatGPT di akhir tahun lalu, tren AI memang belum menunjukkan tanda-tanda akan turun.

Perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, IBM, menggelar media briefing pada Rabu (13/12/2023). Dalam acara yang digelar di kantor IBM di Jakarta tersebut, IBM membeberkan prediksinya terkait tren penggunaan AI. Berikut pemaparan dari Roy Kosasih, Presiden dan Direktur IBM Indonesia.

Generative AI akan mengubah bisnis pada 2024

Roy Kosasih, Presiden dan Direktur IBM Indonesia (IDN Times/Fatkhur Rozi)

Sebagai salah satu teknologi paling transformative, IBM memproyeksikan bahwa AI akan membuka nilai potensi hingga USD 16 triliun pada 2030. Generative AI disebut akan mampu mendorong pertumbuhan dan membantu mengatasi beberapa tantangan paling mendesak, termasuk dalam hal layanan kesehatan, manufaktur, produksi pangan, dan perubahan iklim.

IBM juga menyebut bahwa ada dua elemen penting yang secara fundamental menentukan ketahanan dan kemajuan ekonomi Indonesia, yaitu inovasi teknologi dan produktivitas yang unggul.

Ketika bisnis menjadi lebih produktif, Indonesia akan menjadi lebih kompetitif dan makmur. Akibatnya, akan semakin meningkatkan daya saing nasional. Di sinilah teknologi canggih seperti AI generatif berperan.

Prediksi tren penggunaan AI di tahun 2024

Editorial Team

Tonton lebih seru di