Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Mendeteksi Aplikasi Rahasia untuk Cari Bukti Pasangan Selingkuh

ilustrasi media sosial di HP (unsplash.com/@julianchrist)
Intinya sih...
  • Kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk selingkuh dengan aplikasi palsu yang menyamarkan diri sebagai kalkulator, kalender, atau folder.
  • Aplikasi samaran bisa memiliki mode ghost atau incognito, meminta izin tak sesuai, dan muncul ganda di daftar aplikasi.
  • Deteksi aplikasi palsu dengan melihat izin, daftar aplikasi, ulasan Google, pemindaian keamanan, penggunaan data, dan toko resmi.

Kemajuan teknologi terkadang dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak baik. Kecanggihan smartphone bahkan tak jarang digunakan orang untuk melakukan trik berkirim pesan tanpa diketahui oleh pasangan, seperti selingkuh. Menggunakan fitur duall app atau memiliki dua perangkat mungkin dianggap sudah kuno. Sebaliknya, kini ada aplikasi palsu yang menyamar di smartphone untuk disalahgunakan.

Aplikasi samaran yang biasanya digunakan untuk selingkuh atau kegiatan rahasia lainnya memiliki Ikon aplikasi menyerupai fungsi umum seperti kalkulator, kalender, atau folder berkas. Padahal, sebenarnya aplikasi itu digunakan untuk menyembunyikan pesan, foto, atau aktivitas lainnya. Lalu, bagaimana cara mengenali aplikasi samaran tersebut? 

1. Aplikasi palsu biasanya memiliki nama yang tidak mencurigakan

ilustrasi ikon aplikasi di HP (unsplash.com/@rami_alzayat)
ilustrasi ikon aplikasi di HP (unsplash.com/@rami_alzayat)

Aplikasi palsu di smartphone memang bisa memanipulasi orang karena sepintas memang tidak mencurigakan. Aplikasi Ini diberi nama umum, seperti Notepad, Kalkulator, atau Utility untuk mengelabui. Beberapa aplikasi terkadang menyediakan mode ghost atau incognito yang tidak muncul dalam daftar aplikasi kecuali ada kode tertentu yang di-input. Setelah dibuka, aplikasi tersebut biasanya meminta kode akses untuk menampilkan fungsi aslinya.

2. Aplikasi palsu bisa dideteksi lewat perizinan di perangkat

ilustrasi penggunaan smartphone (pexels.com/@nurseryart)

Aplikasi palsu biasanya meminta izin yang tidak sesuai dengan fungsi utamanya. Memeriksa izin aplikasi penting untuk mengenali ketidaksesuaian antara fungsi aplikasi dan izin yang diminta. Misalnya, aplikasi kalkulator tidak seharusnya meminta izin akses ke kamera, mikrofon, atau lokasi. Kamu dapat memeriksa izin ini di menu pengaturan perangkat. 

Selain itu, kamu bisa memeriksa daftar aplikasi di pengaturan perangkat. Carilah aplikasi yang dicurigai tidak sesuai dengan fungsinya. Misalnya, aplikasi seperti kalkulator yang tiba-tiba menjadi dua. Pemeriksaan ini memungkinkan kamu mengenali aplikasi yang mungkin berfungsi ganda atau digunakan untuk aktivitas tersembunyi. Ingat, aplikasi palsu pada umumnya menyamar sebagai aplikasi bawaan.

3. Aplikasi yang dicurigai palsu bisa kamu cari informasinya di Google

ilustrasi Google tablet (pixabay.com/firmbee)

Seperti diketahui, aplikasi palsu yang menyamar sebagai aplikasi bawaan bisa dideteksi dengan cara melihat daftar aplikasi di menu pengaturan. Lalu, bagaimana dengan aplikasi palsu yang menyamar sebagai aplikasi pihak ketiga? Kamu bisa mencari informasi tentang aplikasi tersebut di Google. Jika itu aplikasi palsu atau mencurigakan, umumnya akan ada banyak ulasan yang mengidentifikasinya. 

4. Aplikasi palsu bisa saja terdeteksi oleh antivirus

ilustrasi aplikasi keamanan di HP (freepik.com/rawpixel-com)

Beberapa aplikasi keamanan dapat mendeteksi aplikasi tersembunyi atau mencurigakan. Kamu bisa menggunakan aplikasi keamanan bawaan untuk memindai perangkat. Jika dirasa kurang, aplikasi keamanan pihak ketiga yang terpercaya juga bisa melakukannya. Selain itu, kamu dapat memeriksa penggunaan data pada aplikasi yang mencurigakan. Perlu diketahui, aplikasi seperti kalkulator asli umumnya tidak membutuhkan koneksi data internet. 

5. Sebagian aplikasi palsu tidak ada di toko aplikasi resmi

ilustrasi Google Play Store (unsplash.com/@kommumikation)

Perlu diketahui, aplikasi yang mencurigakan seringkali tidak ditemukan di toko resmi seperti Google Play Store atau App Store. Kalaupun ada di toko resmi, perhatikanlah ulasan para pengguna serta nama asli aplikasi tersebut. Jika banyak ulasan yang mencurigakan atau melaporkan aktivitas yang tidak sesuai, itu bisa menjadi tanda bahaya. 

Selain aplikasi palsu yang menyamar sebagai aplikasi bawaan, beberapa aplikasi resmi juga terkadang disalahgunakan. Aplikasi tersebut bisa berupa, seperti aplikasi lokapasar, ojek online, game online, bahkan Google Docs. Secara singkat, aplikasi-aplikasi tersebut bisa mewadahi komunikasi dua arah layaknya messenger

Sebagai disclaimer, Informasi ini bersifat umum dalam konteks teknologi. Tidak semua aplikasi yang tidak biasa merupakan suatu ancaman, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hilman Azis
EditorHilman Azis
Follow Us