Watch Duty, Aplikasi Penyelamat Kebakaran Hutan di Los Angeles
- Kebakaran hebat di Los Angeles dipicu oleh angin Santa Ana dan cuaca panas ekstrem
- Watch Duty, aplikasi gratis yang menjadi sorotan dengan lebih dari 1,6 juta pengguna baru bergabung
- Aplikasi ini memberikan informasi real-time tentang kebakaran hutan dan menjadi penyelamat bagi penduduk Los Angeles
Sejumlah wilayah di Los Angeles, California, Amerika Serikat, dilanda kebakaran hebat sejak, Selasa (7/1/2025). Kebakaran ini diduga dipicu oleh tiupan angin Santa Ana dan cuaca panas ekstrem yang menciptakan kondisi ideal bagi api untuk menyebar dengan cepat. Angin Santa Ana, yang dikenal dengan hembusannya yang kering dan kuat, membawa udara panas dari pedalaman menuju pantai sehingga memperburuk situasi di wilayah yang sudah kering akibat musim kemarau panjang.
Di tengah situasi darurat ini, ribuan penduduk Los Angeles berbondong-bondong mengunduh aplikasi gratis bernama Watch Duty. Mengutip The Washington Post, dalam beberapa hari terakhir, aplikasi ini menjadi sorotan dengan lebih dari 1,6 juta pengguna baru bergabung yang mayoritas berasal dari Los Angeles County. Bahkan, Watch Duty kini menjadi aplikasi iOS gratis yang paling banyak diunduh di Apple Store.
Penasaran fakta menarik tentang aplikasi Watch Duty yang menjadi penyelamat di tengah ancaman si jago merah yang makin meluas di Los Angeles, Amerika Serikat? Simak ulasannya berikut!
1. Watch Duty, aplikasi nonprofit yang dikelola oleh kombinasi tim kecil beranggotakan 12 karyawan
Watch Duty adalah aplikasi yang lahir dari semangat kolaborasi dan pengabdian. Baru memiliki 12 karyawan tetap, tim inti ini bekerja bahu-membahu bersama sekitar 250 sukarelawan yang berdedikasi tinggi. Mereka datang dari berbagai latar belakang, termasuk mantan petugas pemadam kebakaran, pakar teknologi, hingga warga biasa yang ingin berkontribusi. Meski beroperasi dengan anggaran terbatas, tim ini telah berhasil menciptakan aplikasi yang menjadi andalan bagi jutaan orang di Los Angeles untuk melacak kebakaran hutan.
Para sukarelawan berperan penting dalam memastikan informasi yang disampaikan Watch Duty tetap akurat dan terkini. Mereka mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti komunikasi radio publik dan laporan resmi, lalu menyusunnya menjadi pembaruan yang mudah dipahami pengguna. Di tengah krisis bencana alam, mereka tak hanya menyediakan informasi, tetapi juga menjadi bagian dari solusi yang menunjukkan bagaimana kerja sama komunitas dapat menghasilkan dampak besar.
2. Aplikasi Watch Duty lahir pada 2021 sebagai proyek pribadi John Mills
John Mills, seorang pendiri startup dari Silicon Valley, mendirikan Watch Duty pada 2021 sebagai respons terhadap pengalaman pribadinya menghadapi kebakaran hutan. Setelah pindah ke daerah rawan kebakaran di California Utara, Mills menyadari betapa sulitnya mendapatkan informasi yang andal tentang situasi darurat. Rasa frustrasi ini mendorongnya untuk menciptakan solusi berbasis teknologi yang dapat membantu masyarakat tetap waspada dan aman.
Berbekal dana pribadi sebesar 1 juta dolar AS (Rp16,2 miliar), Mills mulai mengembangkan Watch Duty dengan bantuan jaringan profesionalnya di Silicon Valley. Ia juga merekrut komunitas penggiat media sosial yang sebelumnya telah dikenal sebagai sumber informasi kebakaran hutan. Dalam waktu singkat, aplikasi ini berkembang pesat sekaligus menarik perhatian puluhan ribu pengguna hanya dalam minggu pertama peluncurannya. Ini adalah bukti nyata bagaimana pengalaman pribadi John Milss dapat menjadi batu loncatan untuk menciptakan inovasi yang brillian dan berdampak luas bagi masyarakat.
3. Watch Duty menyajikan berbagai keunggulan untuk dapat memantau secara langsung titik api
Watch Duty menjadi aplikasi andalan karena kemampuannya menyajikan informasi real-time yang sangat dibutuhkan di tengah krisis kebakaran hutan. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi untuk menampilkan peta interaktif yang menunjukkan perimeter kebakaran aktif, peringatan evakuasi, hingga area yang terkena pemadaman listrik. Semua data ini dikumpulkan dari sumber resmi dan komunikasi publik, lalu disusun dengan cermat oleh tim ahli dan sukarelawan.
Bagi penduduk Los Angeles, aplikasi ini bukan sekadar alat, tetapi juga sebagai penyelamat. Ia punya notifikasi yang dapat diatur sesuai wilayah sehingga pengguna dapat langsung mengetahui jika kebakaran mendekati area mereka. Bahkan, petugas pemadam kebakaran menggunakan Watch Duty sebagai sumber informasi tambahan di lapangan. Kemampuannya untuk menggabungkan teknologi dengan kebutuhan darurat menjadikan aplikasi ini salah satu inovasi paling penting dalam penanganan bencana.
Pengguna dapat mendaftar untuk menerima notifikasi kebakaran secara gratis di 22 negara bagian. Bagi anggota premium yang membayar 25 dolar AS per tahun (Rp400 ribuan), tersedia fitur tambahan seperti pelacakan penerbangan pesawat pemadam kebakaran. Saat pemerintah mengalami kendala dalam menyampaikan informasi, Watch Duty tetap aktif melayani hingga 1,3 juta pengguna per menit, bahkan ketika beberapa staf mereka harus mengungsi akibat kebakaran.
4. Profesor teknik di UC Berkeley memuji aplikasi Watch Duty
Michael Gollner, seorang profesor teknik di University of California, Berkeley, memuji Watch Duty sebagai aplikasi yang sangat membantu dalam situasi kebakaran hutan. Fokus penelitiannya pada kebakaran hutan, Gollner menyebut aplikasi ini sebagai sumber informasi yang praktis dan dapat diandalkan. Menurutnya, kehadiran Watch Duty telah mengubah cara masyarakat memantau dan merespons ancaman kebakaran secara signifikan.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa aplikasi ini sebaiknya digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti informasi resmi dari pemerintah. Meski demikian, Gollner mengakui bahwa Watch Duty berhasil mengisi celah besar dalam penyebaran informasi selama bencana. Punya fitur seperti peta interaktif dan notifikasi real-time, aplikasi tersebut dikatakan memberikan rasa aman yang sangat dibutuhkan masyarakat di tengah situasi darurat. Isaac Sanchez, Wakil Kepala Komunikasi di Cal Fire, juga menambahkan bahwa aplikasi Watch Duty dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran situasional, tetapi mengingatkan bahwa sumber-sumber tersebut mungkin tidak selalu menyajikan konteks yang lengkap, seperti dilaporkan oleh The Washington Post pada 9 Januari 2025.
5. Mills berencana perluas cakupan Watch Duty untuk meliputi bencana alam lainnya
John Mills tidak hanya berhenti pada kebakaran hutan. Ia memiliki visi besar untuk memperluas cakupan Watch Duty ke berbagai jenis bencana alam lainnya, seperti banjir, tornado, dan gempa bumi. Menurutnya, masih banyak masyarakat di berbagai belahan dunia yang menghadapi ancaman bencana tanpa akses informasi yang memadai. Dengan memperluas cakupan aplikasi ini, Mills berharap dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa sekaligus memberikan rasa aman kepada lebih banyak orang.
Rencana ekspansi ini mencerminkan ambisi besar Mills untuk menjadikan Watch Duty sebagai platform global dalam penanganan bencana. Aplikasi ini memiliki potensi besar untuk menjadi solusi universal dalam menghadapi berbagai krisis alam. Seperti yang ia sampaikan melalui laman The Washington Post pada 9 Januari 2025, “Saya tidak bisa memikirkan hal yang lebih baik untuk saya lakukan selain ini.”
Watch Duty adalah bukti nyata bagaimana teknologi dapat menjadi alat yang sangat ampuh dalam menghadapi krisis bencana. Bagi penduduk Los Angeles dan daerah rawan kebakaran lainnya, aplikasi ini telah menjadi penyelamat di tengah ancaman bencana. Berkat inovasi dan dedikasi timnya, Watch Duty memiliki peluang besar untuk menjadi standar baru dalam sistem peringatan bencana di masa depan.
Apakah kamu sudah mencoba aplikasi Watch Duty? Jika belum, ini saat yang tepat untuk mengunduhnya dan merasakan manfaatnya secara langsung. Aplikasi ini memungkinkan kamu untuk memantau area yang dilanda kebakaran di Los Angeles, California, Amerika Serikat, yang ditandai dengan ikon “api.” Selamat mencoba dan tetap waspada!
