YouTube Pasang Timer agar Tak Terjebak Scroll Shorts Berjam-jam

Pernah berniat menonton satu video Shorts di YouTube, tetapi tanpa sadar sudah menghabiskan waktu lebih dari satu jam karena terus menggulir ke video berikutnya? Jika iya, bisa jadi kamu tengah mengalami doomscrolling atau kebiasaan menggulir video di media sosial tanpa henti sampai waktu terasa berlalu begitu saja). Fenomena ini kini menjadi perhatian serius di dunia digital karena dinilai berdampak pada kesehatan mental dan menurunkan produktivitas. Banyak pengguna mengaku sulit berhenti, terutama karena algoritma YouTube selalu menyuguhkan video menarik yang seolah tak ada habisnya.
Melihat kebiasaan tersebut, YouTube kini mengambil langkah nyata untuk membantu penggunanya mengatur waktu menonton. Melansir TechCrunch (23/10/2025), platform ini meluncurkan fitur timer baru khusus untuk Shorts sebagai pengingat agar pengguna tidak terjebak terlalu lama dalam aktivitas menonton video pendek. YouTube pasang timer sebagai komitmen terhadap peningkatan digital well-being, di tengah meningkatnya sorotan publik terhadap desain platform yang dianggap terlalu membuat ketagihan. Lantas, seperti apa cara kerja fitur baru ini? Simak penjelasannya berikut.
1. Pengguna bisa menetapkan batas waktu harian untuk menonton YouTube Shorts

Fitur baru ini memberi kesempatan bagi pengguna untuk mengatur batas waktu harian menonton YouTube Shorts langsung melalui menu pengaturan aplikasi. Ketika durasi yang ditetapkan tercapai, YouTube akan menampilkan pop-up pengingat yang memberi tahu bahwa aktivitas menggulir feed Shorts telah dijeda sementara. Namun, pengguna tetap memiliki kebebasan penuh untuk menutup notifikasi tersebut dan melanjutkan menonton kapan pun mereka mau. Meski demikian, YouTube belum memberikan rincian pasti mengenai pilihan durasi waktu yang dapat diatur secara khusus untuk fitur timer Shorts ini.
Menurut laporan dari Android Authority, keberadaan fitur ini pertama kali ditemukan dalam salah satu berkas APK Android sebelum akhirnya dikonfirmasi secara resmi oleh YouTube. Untuk saat ini, fitur tersebut belum terintegrasi dengan kontrol orang tua (parental controls). YouTube berjanji akan menambahkan integrasi tersebut pada tahun mendatang agar anak-anak tidak dapat menutup atau mengabaikan pengingat waktu. Hal ini diharapkan bisa menjadi langkah pencegahan dini terhadap kebiasaan konsumsi konten berlebihan di kalangan pengguna muda.
2. Fitur penambahan pengingat waktu merupakan kelanjutan dari fitur Take a Break dan Bedtime Reminder
Sebelum menghadirkan timer khusus Shorts, YouTube sebenarnya sudah lebih dulu memperkenalkan berbagai fitur digital well-being seperti “Take a Break” dan “Bedtime Reminder.” Kedua fitur ini dirancang untuk membantu pengguna menjaga keseimbangan dalam penggunaan waktu menonton. Melalui fitur Take a Break, pengguna dapat mengatur jeda tontonan setiap 15, 30, 60, 90, atau 180 menit. Saat waktu yang ditentukan tercapai, video akan otomatis berhenti dan pengguna akan diberi pilihan untuk melanjutkan menonton atau beristirahat sejenak. Meskipun sekilas mirip, fitur Timer pada Shorts memiliki fungsi berbeda dari Take a Break yang terdapat di menu “General” dalam aplikasi YouTube.
Begitu pula dengan Bedtime Reminder, fitur ini memungkinkan pengguna mengatur waktu tidur yang ideal agar tidak terjebak menonton hingga larut malam. Ketika waktu tidur tiba, aplikasi akan menampilkan notifikasi untuk menghentikan tontonan dan fokus untuk beristirahat. Upaya seperti ini mencerminkan bagaimana YouTube berusaha menunjukkan tanggung jawab sosial terhadap isu kecanduan digital, tanpa mengorbankan model bisnis berbasis engagement yang menjadi sumber utama pendapatan perusahaan.
3. Respon terhadap sorotan atas desain aplikasi yang terlalu adiktif

YouTube pasang timer dengan fitur timer Shorts ini juga tidak bisa dilepaskan dari meningkatnya tekanan publik dan regulasi terhadap perusahaan teknologi besar. Berdasarkan laporan Bloomberg Law, saat ini ada hampir 2.000 gugatan yang sedang berjalan di Amerika Serikat terhadap berbagai platform media sosial. Gugatan tersebut sebagian besar diajukan oleh keluarga, distrik sekolah, dan jaksa negara bagian yang menuding platform digital sengaja menciptakan fitur-fitur adiktif yang dapat merusak kesehatan mental anak-anak.
Dalam konteks tersebut, langkah YouTube dapat dilihat sebagai upaya strategis untuk menyeimbangkan antara kepedulian terhadap kesejahteraan pengguna dan keberlangsungan bisnis jangka panjang. Dengan menghadirkan fitur seperti timer, perusahaan dapat menunjukkan tanggung jawab sosialnya tanpa benar-benar mengurangi tingkat keterlibatan pengguna. Meski bersifat opsional, fitur ini tetap menjadi sinyal positif bahwa perusahaan mulai mendengarkan kekhawatiran masyarakat terhadap efek negatif dari kebiasaan digital yang berlebihan.
Meskipun masih bersifat opsional, fitur timer Shorts merupakan langkah kecil yang bisa membawa dampak besar bagi kesadaran pengguna. Kehadiran pengingat visual di tengah aktivitas menonton dapat membantu orang lebih sadar akan waktu yang telah mereka habiskan di depan layar. Dalam jangka panjang, hal ini bisa membantu menciptakan kebiasaan digital yang lebih sehat, terutama bagi generasi muda yang tumbuh bersama konten video pendek.


















