Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Seseorang Lebih Suka Traveling ke Pedesaan, Tenang dan Damai!

ilustrasi solo traveling (pexels.com/Vlad Bagacian)

Dikelilingi oleh padatnya rutinitas dan kesibukan memang melelahkan. Energi dan pikiran akan terkuras sehabis. Guna memulihkan semangat, seringkali kita mengambil jeda waktu sejenak untuk liburan.

Jika diamati, terdapat beberapa hal unik saat seseorang memutuskan traveling. Salah satunya adalah mereka yang lebih suka traveling ke pedesaan. Padahal di sekelilingnya terdapat taman kota atau wisata budaya yang menarik. Mengapa seseorang lebih suka traveling ke pedesaan? Mereka juga memiliki pertimbangan di balik keputusan tersebut. Apa saja itu?

1. Ingin memperoleh ketentraman dan ketenangan

ilustrasi traveling (pexels.com/Oziel Gomez)

Traveling memang menjadi cara ampuh memulihkan energi di tengah padatnya rutinitas. Kita memiliki waktu sejenak untuk memanjakan diri. Ternyata tidak semua orang gemar traveling ke tempat yang ada di lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka ada yang lebih menyukai suasana liburan di pedesaan.

Sudah tentu pilihan tersebut didasarkan pada alasan yang logis. Suasana pedesaan cenderung tentram dan damai. Tentunya jauh dari hiruk-pikuk yang ada di kota. Ini memungkinkan seseorang untuk rileks dan melepaskan diri dari stres kehidupan sehari-hari.

2. Menikmati udara yang bersih dan asri

ilustrasi traveling (pexels.com/Gabriela Palai)

Di lingkungan sekitar, seringkali kita mengamati banyaknya tempat wisata. Contohnya taman kota yang tersebar di berbagai penjuru. Belum lagi wisata lokal seperti museum maupun tempat-tempat religi. Namun demikian, beberapa orang tetap menjadikan pedesaan sebagai pilihan utama.

Mereka juga memiliki alasan tersendiri atas keputusan tersebut. Sebagaimana yang kita tahu, pedesaan memiliki kualitas udara yang masih bersih dan asri. Ini cenderung lebih segar dibandingkan dengan udara perkotaan yang sudah bercampur dengan polusi. Dengan udara yang bersih dan suasana asri, tentu dapat memulihkan energi.

3. Ingin terkoneksi dengan alam

ilustrasi solo traveling (unsplash.com/Agnieszka Boeske)

Mungkin di lingkungan sekitar kita terdapat banyak pusat hiburan. Tapi tidak dapat dimungkiri jika alam juga memiliki pesona tersendiri. Dalam beberapa situasi, pemandangan alam terasa lebih menyenangkan daripada pusat hiburan dan perbelanjaan yang mewah.

Tentu ini menjadi salah satu alasan mengapa seseorang lebih memilih liburan ke pedesaan. Ia hanya ingin merasa terkoneksi dengan alam. Lanskap yang indah, udara segar, dan lingkungan yang alami membuat pengalaman traveling ke pedesaan terasa menyegarkan.

4. Keindahan dan kesederhanaan hidup

ilustrasi wisata budaya (pexels.com/Teguh Dewanto)

Tidak semua hal bisa dibeli dengan uang dan kemewahan. Apalagi jika sudah membahas mengenai ketenangan serta kebahagiaan. Terkadang kemewahan justru menimbulkan permasalahan tersendiri. Kita hanya merasa senang, namun tidak dengan tenang.

Fakta tersebut turut menjadi pertimbangan mengapa seseorang lebih memilih liburan di pedesaan. Mereka hanya ingin menikmati keindahan hidup dengan cara-cara sederhana. Kita dapat melihat kehidupan orang-orang di desa yang bersahaja dan tidak tergesa-gesa.

5. Melihat langsung budaya dan tradisi lokal

ilustrasi wisata budaya (pexels.com/Danang DKW)

Mungkin kita heran melihat tipe orang yang gemar menyempatkan waktu liburan ke pedesaan. Padahal di sekelilingnya terdapat tempat hiburan yang cukup mewah. Pastinya mereka juga memiliki alasan tersendiri terkait keputusan tersebut.

Karena pedesaan masih identik dengan budaya dan tradisi lokal yang murni dan terjaga. Pengunjung bisa belajar dan merasakan langsung atmosfer dari budaya tersebut. Seperti pertanian, kerajinan tangan, atau festival budaya yang digelar pada momen-momen tertentu.

Di pedesaan mungkin tidak akan menemukan fasilitas yang lengkap. Apalagi pusat hiburan dan perbelanjaan. Namun demikian, seseorang juga memiliki alasan tersendiri terkait keputusannya traveling ke desa. Mereka ingin merasakan kebahagiaan sekaligus ketenangan dalam satu waktu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us