Surabaya terkenal sebagai salah satu kota yang kerap dijadikan percontohan soal tata kotanya. Hal ini tak lepas dari salah satu upaya pemerintah kota membenahi kampung-kampung yang ada di Surabaya.
Banyak kawasan yang dulunya kumuh atau memiliki permasalahan lingkungan diubah menjadi kampung kreatif yang lebih produktif. Di antaranya adalah 5 kampung unik yang harus kamu kunjungi saat berada di Surabaya.
Kampung Herbal terletak di Jalan Genteng Candirejo, Surabaya. Kawasan ini mulai dirintis sejak 2008. Dinas Pertanian Kota Surabaya membina warga untuk menanam tumbuhan herbal seperti kunyit, belimbing wuluh, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, Dinas Pertanian membekali warga dengan pelatihan mengolah tanaman tersebut menjadi minuman herbal mau pun sirup yang punya nilai jual. Sejak itu, warga kampung mulai memproduksi produk makanan dan minuman herbal secara mandiri.
Mayoritas warga kampung di Jalan Banyu Urip 10 dan 11 Surabaya berprofesi sebagai pengusaha lontong. Ada sekitar 100 warga yang memproduksi lontong dan masing-masing penjual menghasilkan 400 buah tiap harinya. Tempat ini jadi tujuan penjual makanan yang berdasar lontong, seperti lontong balap, lontong kupang, bakso, dan lain-lain.
Warga Rungkut Lor II Surabaya ini sudah mulai ramai sejak pukul 02.30 WIB. Sepanjang jalan kampung dipenuhi para pengusaha kue tradisional yang menjajakan dagangannya. Tempat ini dijuluki sebagai Kampung Kue karena hampir seluruh warganya berjualan kue tradisional seperti risoles, putu ayu, dan sebagainya.
Dalam sehari, ada 500-1.000 kue yang bisa diproduksi oleh satu orang. Nantinya kue tersebut akan didistribusikan ke hampir seluruh wilayah Surabaya.
Sebuah kampung di Jl. Tenggilis Kauman, Surabaya, merupakan pusat produksi tempe terbesar di Surabaya. Ada lebih dari 200 orang yang meproduksi tempe di sana. Rata-rata menjadi pemasok ke pasar-pasar dan industri kuliner besar. Setiap hari, ada 3 kuintal tempe mentah yang diproduksi Kampung Tempe.
Kelurahan Tambak Osowilangun, Kecamatan Benowo, Surabaya, Jawa Timur, terkenal dengan kerajinan sepatu dan sandal. Produksi di sini sudah berjalan sejak 1950-an dan kini mencapai 100 perajin.
Sebagian besar merupakan usaha turun-menurun dan telah masuk generasi ke dua. Banyak merek alas kaki ternama yang juga menggunakan jasa produsen di sini untuk dijual kembali.
Kalau di sekitar tempat tinggalmu, adakah kampung unik lainnya? Share di kolom komentar ya?