5 Perbedaan Kapal Pesiar dan Kapal Feri, Pilih Mana?

Ada banyak cara untuk liburan sambil menikmati indahnya lautan. Seperti hopping island maupun sekadar makan malam di atas kapal. Kamu akan merasakan nuansa berbeda dan pengalaman berkesan.
Kapal pesiar dan kapal feri menjadi beberapa pilihan transportasi laut yang digunakan untuk berbagai kepentingan, termasuk berwisata. Kedua jenis kapal ini sering dianggap mirip, tapi memiliki tujuan berbeda. Lantas, apa perbedaan kapal pesiar dan kapal feri? Berikut ini ulasannya.
1. Tujuan penggunaan

Tujuan penggunaan menjadi perbedaan utama antara kapal pesiar dan kapal feri. Kapal pesiar dirancang untuk memberikan pengalaman liburan mewah dan lengkap. Layaknya resor terapung bagi penumpang di dalamnya.
Tujuan penggunaannya memang untuk rekreasi dan hiburan. Terdapat banyak aktivitas yang ditawarkan di atas kapal, mulai dari restoran mewah, kolam renang, hingga pertunjukan. Lebih cocok untuk kamu yang ingin mendapatkan pelangalaman baru dengan bersenang-senang di atas kapal.
Sedangkan kapal feri merupakan salah satu transportasi air yang cukup nyaman. Tujuan utamanya untuk mengangkut penumpang, barang, dan kargo menuju suatu tempat. Berfokus pada efisiensi dan kecepatan untuk sampai pada tujuan.
Kapal feri tidak hanya membawa penumpang berlayar menyeberangi lautan, tapi juga sungai. Sejumlah kapal feri berukuran kecil dapat beroperasi di sungai yang besar seperti Sungai Barito dan Sungai Mahakam. Beberapa di antara memang berfungsi sebagai kapal wisata, tapi pengalaman yang ditawarkan tentu berbeda dari kapal pesiar.
2. Ukuran dan desain kapal

Ukuran kapal pesiar selalu lebih besar dibanding kapal feri, sesuai dengan banyaknya ruang dan fasilitas yang tersedia. Sesuai dengan ukurannya, tentu dapat menampung lebih banyak penumpang. Sedangkan desainnya mengutamakan kenyamanan dengan dekorasi mewah nan elegan.
Demikian pula dengan jumlah awak kapal yang kerap kali lebih banyak dibanding kapal feri. Posisinya pun lebih berangam dan memiliki peran masing-masing, seperti resepsionis, room attendant, chef, safety officer, hingga paramedis. Biasanya, rasio perbandingannya 1 awak kapal melayani 3 penumpang, sehingga terkesan lebih eksklusif.
Sedangkan kapal feri ukurannya lebih kecil daripada kapal pesiar, meski kapal feri ukuran besar sekalipun. Jenis kapal ini lebih fokus pada fungsi dan efisiensi sebagai kapal penumpang dan kendaraan. Desainnya lebih sederhana dengan kenyamanan dasar penumpang sebagai prioritasnya.
Ukurannya yang lebih kecil dan bervariasi, tentu lebih sedikit ruang publik dibandingkan kapal pesiar. Selain itu, disesuaikan dengan rute yang dilalui dan jumlah penumpang yang biasanya diangkut. Kapal feri yang menyeberangi sungai lebih kecil dibanding untuk menyeberangi selat maupun lautan. Jumlah awak kapalnya juga lebih sedikit dengan posisi terbatas. Biasanya hanya terdiri dari nahkoda atau kapten, chief officer, dan petugas pelayanan pelanggan. Umumnya, mereka lebih fokus memastikan bahwa fasilitas berfungsi baik dan penumpang sampai tujuan tepat waktu.
3. Fasilitas

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kapal pesiar memiliki fasilitas yang lebih lengkap bak resor. Penumpang dapat menikmati nyamannya kamar seperti di hotel berbintang, seperti kasur yang empuk, Wifi, TV layar datar, kamar mandi dalam, dan pengalaman menikmati pemandangan menakjubkan. Selain itu, tersedia restoran dengan menu khas dari berbagai negara yang dimasak oleh koki handal.
Kapal pesiar dilengkapi fasilitas hiburan, supaya penumpang gak bosan selama perjalanan. Mulai pertunjukan film ala gedung bioskop, sirkus, komedi, musik, dan lantai dansa. Biasanya dilengkapi taman bermain dan wahana bermain anak-anak.
Fasilitas pelengkap lainnya, seperti pusat kebugaran dan olahraga, salon, serta spa yang cocok untuk relaksasi. Namun, beberapa di antaranya memerlukan biaya yang terpisah dari harga tiket. Beberapa kapal pesiar juga menyediakan pusat perbelanjaan, seperti Royal Caribbean Spectrum of The Seas.
Kapal feri memiliki fasilitas standar, seperti tempat duduk, toilet, kafetaria, dan ruang kabin. Beberapa kapal feri untuk perjalanan jauh dielengkapi area hiburan dan layanan Wifi. Namun, beberapa lainnya tidak memiliki Kelas VIP yang membuat penumpang mendapatkan kamar layaknya di hotel.
4. Durasi perjalanan

Kapal pesiar sebagai kapal wisata sengaja dirancang untuk pelayaran durasi panjang, tergantung rute yang dipilih. Biasanya menawarkan rencana perjalanan antara 3 hari hingga lebih dari 3 bulan. Jenis kapal ini juga dapat berlayar selama beberapa hari berturut-turut tanpa berlabuh.
Kerap kali digunakan untuk pelayaran antarnegara, seperti Jakarta ke Kuala Lumpur, dan Singapura yang membutuhkan waktu 6 hari 5 malam untuk pergi dan pulang. Sedangkan untuk pelayaran dunia membutuhkan waktu hingga 274 malam, hampir 1 tahun untuk singgah di berbagai negara. Rute dan pangkalannya dapat berbeda dari satu kapal dengan kapal lainnya.
Jadwal kapar pesiar lebih rumit, dapat berganti setiap musim maupun tahun. Misalnya saat musim panas, maka akan tersedia rute untuk mengarungi Samudera Atkantik di Eropa. Sedangkan saat musim dingin, Karibia menjadi tujuan utamanya.
Berbeda dengan kapal feri yang lebih cocok untuk durasi perjalanan lebih singkat dan jarak pendek. Umumnya hanya beberapa jam hingga beberapa hari, tidak sampai berminggu-minggu. Misalnya, dari Surabaya ke Papua membutuhkan waktu sekitar 5–6 hari dan Ketapang, Banyuwangi ke Gilimanuk, Bali hanya 30–60 menit.
Jadwalnya lebih statis, meski kadang mengalami keterlambatan yang dipengaruhi oleh cuaca dan kondisi laut. Jadwal yang relatif tetap tersebut memudahkanmu melakukan rencana perjalanan. Selain itu, keberangkatan dan kedatangannya lebih mudah diprediksi.
5. Pengalaman berlayar

Perbedaan kapal pesiar dan feri tidak hanya terletak pada ukuran, fasilitas, dan durasi perjalanannya. Ada harga yang perlu dibayar penumpang dan sepadan dengan pengalaman saat berlayar. Iya, keduanya akan memberikan pengalaman berlayar yang berbeda.
Kapal pesiar menawarkan suasana yang lebih santai dan mewah. Destinasi lebih beragam dan eksotis, termasuk mengunjungi berbagai kota dan negara. Staf yang terlatih dan dapat menikmati pemandangan laut dari berbagai sudut di kapal, termasuk di dalam kamar.
Kapal feri memiliki suasana yang lebih ramai dan sederhana. Destinasinya terbatas, hanya menghubungkan dua lokasi tertentu. Jika ingin mendapatkan pemandangan terbaik, biasanya perlu menuju spot tertentu.
Nah, sekarang kamu sudah tahu perbedaan kapal pesiar dan kapal feri. Ukurannya mudah dibedakan, demikian pula dengan fasilitas hingga pengalaman berlayar yang bisa didapatkan oleh penumpang. Kalau kamu, pernah naik yang mana?