Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Situs Prasejarah di Indonesia Ini Bisa Menambah Wawasanmu

rentalmobiljogja.id

Belajar mengenai ilmu pengetahuan sosial, kalian pasti akan menemukan materi tentang zaman prasejarah. Terlebih, negara kita Indonesia ini, memiliki banyak sekali tempat peninggalan prasejarah yang menjadi saksi peradaban.

Gak cuma baca lewat buku pengetahuan saja atau media massa. Kalian juga dapat berwisata langsung lho ke situs prasejarah, yang hampir terdapat di semua kepulauan di Indonesia. Hitung-hitung berwisata sembari menambah wawasan. 

Berikut beberapa situs prasejarah yang dapat kalian kunjungi agar mengerti sejarah.

1. Taman Prasejarah Leang-Leang

wego.co.id

Tidak jauh dari pegunungan karst terbesar di Indonesia, Maros Pangkep, terdapat situs purbakala di Taman Prasejarah Leang-Leang. Berada di kabupaten Maros, Sulawesi Tengah, taman ini terdapat banyak sekali gua prasejarah yang meninggalkan jejak masa lalu manusia pada zaman purba.

Pettae Kere, salah satu nama leang/gua di taman ini yang menampilkan 27 gambar telapak tangan pada dinding gua, dan perkakas pada zaman dahulu yang menyerupai alat serpih bilah, dan mata panah.

2. Sangiran

margaapsari.com

Tahun 1996, UNESCO memasukan situs prasejarah Sangiran sebagai situs penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia. Situs ini terletak di dua kabupaten, Sragen dan Karanganyar. Lebih tepatnya berada di sebelah utara kota Solo.

Di situs ini, terdapat pula museum yang menyimpan fosil berjumlah kurang lebih 14.000 item. Selain fosil, terdapat pula artefak, dan peraga yang dapat dilihat oleh setiap pengunjung.

Museum Sangiran sendiri, buka pada pukul 08.00-16.00. Paling seru mengunjungi ruang pamer II, dimana kita dapat menyaksikan film pendek mengenai pembentukan alam semesta, hingga pembentukan kepulauan yang ada di Indonesia.

3. Gunung Padang

tokopedia.com

Gunung sekaligus situs prasejarah yang terletak di Cianjur, Jawa Barat ini, dikeramatkan oleh penduduk sekitar, karena banyaknya anggapan dimana, gunung Padang sebagai tempat Prabu Siliwangi membangun istana dalam semalam.

Jika situs prasejarah sebelumnya memiliki temuan berbagai jenis fosil. Beda hal dengan gunung Padang yang banyak sekali ditemukan batu adesit, karena memang peninggalan prasejarah pada gunung ini merupakan periode megalitikum/zaman batu.

Menurut penelitian, umur gunung Padang lebih tua dari Piramida Giza, Mesir. Bentuknya yang hampir menyerupai Piramida Giza, beberapa orang percaya jika situs ini memiliki keterkaitan.

4. Patiayam

harisfirmana.wordpress.com

Walaupun sebagian fosil telah dipindahkan ke museum Ronggiwarsito, Semarang, tidak mengurangi minat pengunjung untuk melihat langsung benda-benda peninggalan zaman purba di sini. Terletak di kabupaten Kudus, Jawa Tengah, situs purba Patiayam memiliki kesamaan dengan Sangiran.

Situs Patiayam, di nilai paling lengkap karena keberadaan fosil manusia purba, fauna vetebrata, dan invetebrata, hingga alat-alat yang terbuat dari batu, yang diyakini adalah hasil budaya manusia purba. Di tahun 2005, situs prasejarah ini masuk kedalam cagar budaya Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah.

5. Gua Harimau

sumeks.co.id

Eits, jangan takut dulu ya! Gua harimau, salah satu situs prasejarah di desa Padang Bindu, kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Nama gua sendiri didapat karena masyarakat yang tinggal di sekitar desa, kerap mendengar auman harimau dalam gua.

Di dalam gua Harimau, pengunjung dapat melihat lukisan cadas yang berada pada langit-langit gua, pemakaman kuno manusia dari ras Austronesia, dan kerangka hewan seperti ikan, harimau, gajah, kera, yang di yakini sebagai hasil buruan manusia pada zaman purba.

Hingga saat ini, situs prasejarah Gua Harimau masih dilakukan penilitian oleh para ahli arkeologi mengingat, pada tahun 2014 masih didapati serpihat batu obsidian, alat penipis, dan alat tumbuk.

Nah, itu tadi lima situs prasejarah di Indonesia yang harus kalian tahu. Bukan hanya sekedar jalan-jalan biasa, sepulang dari tempat ini, kalian akan membawa bekal berupa ilmu peradaban mengenai manusia. Ingat, tetap jaga kelestariannya, ya! Jangan mengotori, apalagi merusak. Ok!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
Jumawan Syahrudin
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us