Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Fort Qaitbay, Menjadi Pertahanan Kota dari Serangan 

Fort Qaitbay (unsplash.com/Farah Samy)
Fort Qaitbay (unsplash.com/Farah Samy)

Fort Qaitbay, yang juga dikenal sebagai Citadel of Qaitbay adalah sebuah benteng laut yang terletak di ujung pulau Pharos di Alexandria, Mesir. Benteng ini dibangun pada abad ke-15 oleh Sultan Qaitbay untuk melindungi kota dari serangan laut. 

Benteng ini memiliki arsitektur yang menakjubkan dengan dinding-dinding kokoh yang terbuat dari batu kapur. Desainnya mencerminkan gaya arsitektur Mamluk pada masa itu. Terdapat beberapa fakta menarik tentang Fort Qaitbay. Berikut ini adalah beberapa faktanya.

1. Merupakan sebuah benteng pertahanan

Fort Qaitbay (commons.wikimedia.org/jrtaylor08)
Fort Qaitbay (commons.wikimedia.org/jrtaylor08)

Fort Qaitbay atau dikenal juga sebagai Citadel of Qaitbay merupakan sebuah benteng pertahanan megah yang didirikan oleh Sultan Al-Ashraf Sayf al-Din Qa'it Bay. Adanya Fort Qaitbay menjadikan salah satu benteng pertahanan paling penting sepanjang pesisir Laut Mediterania.

Pembangunan Benteng Qaitbay dimulai pada bulan Rabiul Awal, 882 H, dan berhasil diselesaikan pada bulan Syaban 884 H. Benteng ini menjadi bagian penting dari serangkaian bangunan pertahanan pantai yang dibangun oleh Sultan Qaitbay untuk mengamankan wilayah pesisir. 

2. Dibangun untuk mempertahankan kota dari serangan

Fort Qaitbay (unsplash.com/Lea Kobal)
Fort Qaitbay (unsplash.com/Lea Kobal)

Tujuan utama dibangunnya benteng ini adalah sebagai bentuk pertahanan untuk melindungi kota Alexandria dari berbagai ancaman, termasuk invasi dan serangan asing. Salah satu ancaman utama pada saat itu berasal dari tentara Ottoman yang mendekati Mesir. 

Letaknya yang strategis di ujung barat Alexandria menjadikannya struktur pertahanan yang sangat penting terhadap ancaman yang datang. Benteng Qaitbay tidak hanya dibangun sebagai respon terhadap ancaman dari laut, tetapi, juga sebagai tempat berlindung bagi penduduk dari adanya ancaman.

3. Terletak di sisi timur Pulau Pharos

Fort Qaitbay (pexels.com/Diego F. Parra)
Fort Qaitbay (pexels.com/Diego F. Parra)

Benteng Qaitbay terletak di sisi timur Pulau Pharos, tepatnya berada di mulut Eastern Harbour of Alexandria atau pelabuhan timur Alexandria. Letaknya yang berada di sisi timur Pulau Pharos memberikan keuntungan strategis yang signifikan, menjadikannya sebagai benteng pertahanan penting di Mesir.

Melansir egyptkeytours, keberadaannya di lokasi yang sama persis dengan Mercusuar Alexandria, salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno, memberikan benteng ini punya nilai historis yang tinggi. Bahan bangunan berasal dari reruntuhan mercusuar tersebut, menandai warisan kuno yang tetap hidup dalam keanggunan benteng ini.

4. Memiliki bentuk persegi dengan banyak ruang

Fort Qaitbay (unsplash.com/Sohaila I.Darwesh)
Fort Qaitbay (unsplash.com/Sohaila I.Darwesh)

Benteng Qaitbay merupakan salah satu warisan sejarah yang memukau dengan desain yang menarik dan fungsional. Dengan bentuk persegi, benteng ini memiliki dimensi yang mengesankan. Arsitekturnya yang mencakup berbagai ruang, menara, dan dinding memberikan fungsi dan keindahan tersendiri.

Dinding bagian dalam Benteng Qaitbay dibangun menggunakan batu-batu kokoh, menampung berbagai fasilitas penting seperti barak-barak tentara dan ruang penyimpanan senjata. Keberadaan berbagai lorong, bilik kecil, dan aula menunjukkan betapa multifungsinya benteng ini dalam mendukung berbagai keperluan.

Seiring dengan itu, dinding luarnya terdiri dari empat tembok pertahanan yang bertujuan melindungi benteng dari potensi ancaman. Menara utama Benteng Qaitbay menjadi pusat perhatian dengan strukturnya yang terdiri dari tiga lantai. 

5. Merupakan contoh arsitektur Mamluk

Fort Qaitbay (pexels.com/Ahmed zaki)
Fort Qaitbay (pexels.com/Ahmed zaki)

Benteng Qaitbay menggambarkan keindahan dan kehebatan arsitektur gaya Mamluk pada abad ke-15. Sejak pembangunannya, benteng ini diakui sebagai salah satu contoh paling luar biasa dari keahlian arsitektur Mamluk, yang merupakan arsitektur Islam.

Arsitektur Mamluk, yang tercermin dalam benteng ini, ditandai oleh penggunaan pola geometris yang rumit, elemen dekoratif, dan krenelasi. Setiap dinding dan menaranya menyampaikan pesan keindahan dan kekuatan, menciptakan kesan memukau.

6. Pernah mengalami kerusakan parah

Fort Qaitbay (pexels.com/Diego F. Parra)
Fort Qaitbay (pexels.com/Diego F. Parra)

Benteng Qaitbay menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sepanjang sejarahnya. Pada tahun 1798, selama ekspedisi Prancis di Mesir, pasukan Prancis berhasil merebut benteng ini dan merusak sebagian besar kota Alexandria, termasuk area Benteng Qaitbay. 

Selain itu, sebuah peristiwa kelam terjadi pada tahun 1882, ketika Benteng Qaitbay menjadi sasaran pengeboman Inggris yang merusak struktur benteng. Menara masjid hancur, sementara fasad utara dan barat mengalami kerusakan serius akibat ledakan meriam yang ditujukan langsung ke benteng. 

7. Pembangunanya banyak menelan biaya fantastis

Fort Qaitbay (commons.wikimedia.org/لا روسا)
Fort Qaitbay (commons.wikimedia.org/لا روسا)

Pembangunan Benteng Qaitbay diyakini menghabiskan biaya lebih dari seratus ribu dinar emas. Sultan Qaitbay, sebagai penguasa pada masa itu, terlibat langsung dalam pembangunan benteng dengan mengalokasikan sumber daya untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Biaya pembangunan yang mencapai lebih dari seratus ribu dinar emas tersebut setara dengan 90 ribu pound Mesir pada saat itu. Jumlah tersebut menunjukkan tingginya komitmen finansial Sultan Qaitbay dalam merealisasikan struktur pertahanan ini.

Fort Qaitbay merupakan peninggalan bersejarah yang mencerminkan kejayaan arsitektur dan teknik pertahanan pada masa itu. Dibangun sebagai tanggapan terhadap ancaman maritim, benteng ini telah bertahan selama berabad-abad dan menjadi simbol penting dari sejarah Alexandria.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zaffy Febryan
EditorZaffy Febryan
Follow Us