Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Gunung Argopuro Cocok untuk Pendaki Pemula?

Gunung Argopuro
Gunung Argopuro (commons.wikimedia.org/Snd estrada)
Intinya sih...
  • Gunung Argopuro memiliki jalur pendakian terpanjang di Pulau Jawa, mencapai lebih dari 40 kilometer dengan durasi 3-5 hari.
  • Akses air terbatas di beberapa titik, cuaca ekstrem, dan butuh navigasi kuat membuatnya tidak cocok untuk pendaki pemula.
  • Cocok bagi yang sudah berpengalaman naik gunung kelas menengah ke atas, seperti Semeru, Rinjani, atau Raung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gunung Argopuro dikenal sebagai salah satu gunung paling mistis di Pulau Jawa. Terletak di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, gunung ini punya panorama yang luar biasa, tapi juga menyimpan trek panjang yang bisa bikin siapa pun kewalahan.

Banyak pendaki pemula yang tergoda buat mencoba mendaki Gunung Argopuro. Namun pertanyaannya, apakah Gunung Argopuro cocok untuk pemula? Jawabannya, gak cocok. Pasalnya, gunung ini lebih pas buat kamu yang sudah berpengalaman dan paham dunia pendakian secara fundamental. Jangan salah langkah, berikut alasan lengkap kenapa Argopuro bukan gunung buat pemula.

1. Jalurnya terkenal paling panjang di Pulau Jawa

ilustrasi mendaki gunung
ilustrasi mendaki gunung (unsplash.com/Yerko Lucic)

Gunung Argopuro punya jalur pendakian yang bisa mencapai lebih dari 40 kilometer dari Baderan (Situbondo) sampai Bremi (Probolinggo). Pendakian normalnya bisa memakan waktu 3—5 hari, tergantung kecepatan dan kondisi tim.

Buat pemula, ini jelas berat banget. Kamu harus siap fisik, mental, dan logistik yang matang. Jalur panjang artinya kamu harus jalan berhari-hari dengan beban di punggung, melewati hutan, sabana, dan tanjakan tanpa henti.

2. Akses air terbatas di beberapa titik

ilustrasi pendaki minum air
ilustrasi pendaki minum air (pexels.com/Olga Lioncat)

Meski punya beberapa sumber air, seperti di Cikasur atau Rawa Embik, tapi di banyak titik air cukup langka. Artinya, kamu harus bisa memperhitungkan kebutuhan air sejak awal dan bawa cadangan yang cukup.

Pendaki berpengalaman biasanya sudah tahu cara mengatur logistik begini. Buat pemula, salah perhitungan sedikit saja bisa bikin dehidrasi atau kelelahan berat, lho!

3. Cuaca di Gunung Argopuro gak bisa ditebak

ilustrasi mendaki saat hujan
ilustrasi mendaki saat hujan (unsplash.com/Daniil Khudiakov)

Gunung Argopuro punya cuaca yang ekstrem. Siang bisa panas banget, sementara malamnya dingin menusuk. Belum lagi kabut tebal dan hujan mendadak di daerah tinggi yang bikin jalur jadi licin dan berbahaya.

Pendaki pemula sering kali belum terbiasa menghadapi perubahan ekstrem seperti ini. Kalau gak siap mental dan perlengkapan, bisa jadi pengalaman buruk.

4. Butuh navigasi dan orientasi lapangan yang kuat

Ilustrasi pendaki melakukan navigasi di gunung
Ilustrasi pendaki melakukan navigasi di gunung (pexels.com/Kamaji Ogino)

Banyak bagian di jalur Gunung Argopuro yang masih alami dan minim penanda. Terkadang, pendaki harus mengandalkan insting, peta, dan kompas buat menentukan arah. Makanya, gunung ini lebih cocok buat mereka yang sudah mengerti navigasi darat, bukan buat yang baru pertama kali naik gunung. Salah arah di sini bisa bikin kamu tersesat, apalagi kalau pendakian dilakukan dalam kelompok kecil.

5. Cerita mistis dan kesan angker bisa mengganggu fokus

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/Mas Anam)

Selain panorama indahnya, Gunung Argopuro juga terkenal dengan kisah mistisnya. Legenda Dewi Rengganis dan sisa reruntuhan istana di puncak gunung sering bikin suasana makin mencekam, terutama saat malam hari. Buat pendaki pemula yang belum terbiasa naik gunung lama-lama di hutan sunyi, hal ini bisa bikin mental drop atau bahkan takut duluan sebelum sampai puncak.

6. Logistik dan manajemen waktu harus super matang

ilustrasi packing peralatan pendakian
ilustrasi packing peralatan pendakian (pexels.com/Timur Weber)

Karena durasinya lama, kamu perlu perencanaan matang, mulai dari makanan, tenda, pakaian, sampai jadwal pendakian. Salah manajemen bisa bikin kamu kehabisan bekal di tengah jalan.

Pendaki berpengalaman biasanya sudah terbiasa mengatur ini semua. Namun, kalau kamu masih baru, risiko salah perhitungan cukup tinggi.

7. Cocoknya buat yang udah “naik level”

ilustrasi mendaki
ilustrasi mendaki (pexels.com/Mas Anam)

Argopuro bisa dibilang gunung kelas menengah ke atas dalam dunia pendakian. Jadi, kalau kamu sudah pernah menaklukkan gunung-gunung seperti Semeru, Rinjani, atau Raung, barulah Argopuro bisa jadi tantangan selanjutnya. Gunung ini lebih cocok buat mereka yang sudah paham hal-hal dasar, seperti survival, navigasi, manajemen logistik, dan kondisi darurat.

Kalau kamu baru mulai mendaki, sebaiknya pilih gunung dengan trek lebih ringan, seperti Papandayan, Prau, atau Lawu. Setelah punya cukup pengalaman dan paham cara bertahan di alam, barulah coba tantangan Argopuro.

Gunung Argopuro memang gak cocok buat pemula, tapi buat kamu yang sudah siap secara fisik, mental, dan pengetahuan, Gunung Argopuro bakal kasih pengalaman tak terlupakan. Pemandangannya luar biasa, dan rasa puasnya gak akan tergantikan. Apakah kamu pernah mendaki Gunung Argopuro?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Tips Packing untuk Liburan Musim Gugur biar Hangat dan Nyaman

16 Okt 2025, 16:20 WIBTravel