Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Culture Shock Liburan di Malaysia, Kamu Pernah Merasakannya?

Twin Tower, Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Twin Tower, Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Intinya sih...
  • Malaysia menjadi destinasi luar negeri favorit orang Indonesia dan negara-negara Asia lainnya karena berbagai destinasi unik dan masyarakat multikultural.
  • Banyak bangunan bernuansa khas China di Malaysia karena populasi etnis Tionghoa cukup besar, bahkan hampir sepertiga penduduk Negeri Jiran.
  • Malaysia melegalkan judi untuk mendapatkan pendapatan pajak, membuka lapangan kerja, menghidupkan warga sekitar, dan menarik turis. Namun, perjudian di sana memiliki aturan khusus dan keamanan yang ketat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lokasinya yang dekat dengan Indonesia menjadikan Malaysia sebagai destinasi luar negeri favorit orang Indonesia, termasuk negara-negara Asia lainnya. Selain memiliki berbagai destinasi unik sebagai daya tariknya, Malaysia pun memiliki masyarakat yang sangat multikultural. Secara garis besar, mayoritas penduduk Malaysia berasal dari etnis Melayu, Tionghoa, dan India.

Dengan beragam etnis tersebut, tentunya mereka memiliki kebiasaan atau budaya yang berbeda. Kamu juga bisa merasakan berbagai pengalaman menarik atau menemukan hal-hal mengejutkan di sana.

Dari sekian banyak pengalaman wisatawan berlibur ke Malaysia, ada beberapa culture shock yang mereka alami. Berikut beberapa di antaranya, mungkin kamu juga mengalaminya saat liburan di Malaysia.

1. Banyak orang India

Ilustrasi orang India (unsplash.com/@shidzuu)
Ilustrasi orang India (unsplash.com/@shidzuu)

Mungkin kamu akan kaget dengan banyaknya orang India di Malaysia. Bahkan, banyak yang menyebutkan seperti bukan berada di Malaysia. Hal ini terjadi karena zaman dahulu orang-orang India dibawa penjajah Inggris di Tanah Melayu.

2. Beberapa tempat bernuansa khas China

Tokot-toko China di Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Tokot-toko China di Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Di beberapa tempat, kamu akan menemukan banyak bangunan bernuansa khas China. Mulai dari Chinatown di Petaling Street, toko-toko khas China, beberapa jalan yang berhiaskan lampion gantung, hingga kelenteng-kelenteng unik.

Hal ini terjadi karena populasi etnis Tionghoa di Malaysia cukup besar, bahkan hampir berjumlah sepertiga penduduk Negeri Jiran.

3. Judi legal di Malaysia

Ilustrasi boros main judi (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi boros main judi (pexels.com/cottonbro studio)

Meski Malaysia menjadi negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, tetapi mereka melegalkan judi. Bahkan, ada tempat khusus perjudian bertaraf Internasional.

Sebab, mereka bisa mendapatkan pendapatan pajak yang luar biasa, membuka lapangan kerja besar-besaran, menghidupkan warga sekitar, hingga menjadi daya tarik turis untuk datang ke Malaysia. 

Meski demikian, perjudian di sana memiliki aturan khusus dan keamanan yang ketat. Misalnya hanya orang yang berusia 21 tahun ke atas yang boleh berjudi.

4. Muslim Malaysia dilarang masuk kasino

Sky Casino, Genting Highland, Malaysia (tripadvisor.co.id)
Sky Casino, Genting Highland, Malaysia (tripadvisor.co.id)

Malaysia terkenal dengan kasino atau tempat perjudian. Pada tahun 1960-an, banyak muslim Malaysia yang bekerja dan menjadi tamu kasino.

Namun, sejak 1980-an, pemerintah Malaysia mengubah peraturan mengenai warga muslim Malaysia yang dilarang masuk kasino, bahkan dilarang berjualan alkohol. Jika ada yang melanggar, maka akan dikenakan denda atau masuk penjara selama tiga bulan. 

Larangan ini tak berlaku untuk wisatawan. Para wisatawan muslim tetap diperbolehkan masuk ke kasino atau night club di Malaysia, asalkan memenuhi syarat cukup umur.

5. Jumlah mobil lebih banyak dibandingkan motor

Jalanan di Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Jalanan di Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Sebagian besar warga Malaysia memiliki mobil pribadi, karena pajak kendaraan di sana terbilang murah. Terutama jika kamu melintasi kota besar seperti Kuala Lumpur, hampir tak terlihat orang yang mengendarai motor. Motor lebih sering digunakan mahasiswa atau untuk mengantar pesanan makanan online.

6. Kuala Lumpur macet

Ilustrasi jalanan padat di Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Ilustrasi jalanan padat di Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Karena mayoritas penduduk Malaysia memiliki mobil, tak heran jika mereka juga kerap mengalami macet yang panjang. Terutama di kota besar seperti Kuala Lumpur. 

7. Sulit dapat taksi online

Ilustrasi taksi online (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Ilustrasi taksi online (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Jika kamu ingin menjelajahi kota-kota besar di Malaysia, sebaiknya gunakan transportasi umum seperti MRT, LRT, atau bus. Pasalnya, sulit mendapatkan taksi online karena padatnya jalanan. 

Kamu bisa menunggu lama hampir 60 menit untuk mendapatkan taksi online. Bahkan, sebagian driver akan membatalkan pesanan kamu, karena taksi online bukan pekerjaan utama mereka. 

8. Harga bensin lebih murah

ilustrasi mengisi bahan bakar (pixabay.com/Engin_Akyurt)
ilustrasi mengisi bahan bakar (pixabay.com/Engin_Akyurt)

Malaysia menjadi negara yang menjual harga bensin terendah di Asia Tenggara. Hal ini karena ada subsidi besar-besaran dari pemerintah Malaysia. Harga minimum bensin di Malaysia hanya Rp6.000 per liter, lho. 

9. Makanan didominasi bumbu kari

Ilustrasi curry mee (unsplash.com/@mandimelanie)
Ilustrasi curry mee (unsplash.com/@mandimelanie)

Makanan khas Malaysia didominasi bumbu kari, karena mendapatkan pengaruh yang kuat dari masyarakat India. Jadi, hidangan kari cukup populer dan favorit di Malaysia. 

10. Motor bisa gratis masuk tol

Ilustrasi motor dan hujan (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi motor dan hujan (pexels.com/cottonbro studio)

Saat melintasi jalur tol di Malaysia, jangan kaget jika tiba-tiba bertemu dengan para pengendara motor. Pemerintah Malaysia memang menerapkan setiap jalan tol boleh dilalui motor dan gratis.

Disediakan pintu masuk khusus di setiap gate. Jenis motor apa pun bebas masuk ke dalam jalur tol. Namun, ada aturan yang mewajibkan motor hanya menggunakan jalur paling kiri. 

Itu dia beberapa hal culture shock di Malaysia yang sering dialami para wisatawan. Liburan di Malaysia dapat memberikan pengalaman yang memukau sekaligus mengejutkan bagi para wisatawan. Kamu pernah merasakan culture shock nomor berapa, nih?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Dhiya Awlia Azzahra
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us