7 Danau Menakjubkan di Afrika, Keindahan Alamnya Memesona

Dengan luas 68.000 kilometer persegi, Danau Victoria bukan hanya menjadi danau terbesar di Afrika, tapi juga danau air tawar kedua terbesar di dunia. Saking besarnya danau ini, wilayahnya terbagi di tiga negara yang berbeda, yaitu Kenya, Uganda, dan Tanzania. Gak hanya besar, danau ini juga dikelilingi pemandangan indah.

Pengunjung bisa mendapatkan kesempatan untuk berkeliling danau. Namun, karena luas banget, kamu gak bisa melakukan aktivitas ini dengan jalan kaki. Tenang saja, pihak pengelola sudah menyiapkan kapal ferri yang akan mengantar kamu berkeliling melintasi tiga negara. Gak sampai di situ, kamu juga bisa menyaksikan momen matahari terbenam dari kapal. 

Berbeda dengan danau sebelumnya, Danau Bogoria adalah danau air asin di Kenya. Satu hal yang bikin pemandangan di danau ini jadi gak biasa adalah keberadaan ribuan flamingo merah muda yang berkumpul di tepian danau. Danau ini memang rumah bagi populasi flamingo terbesar di dunia, makanya gak aneh kalau mereka berkumpul di sini.

Puas melihat ribuan burung berwarna unik, kamu juga dapat melihat geyser air panas yang berada disepanjang garis pantai. Kalau kamu beruntung, kamu bahkan bisa melihat geyser ini meletus dan menembakkan air panas setinggi lima meter ke udara.

Sesuai namanya, Danau Malawi terletak di Malawi. Namun, karena luasnya yang mencapai 29.600 kilometer persegi, danau ini juga melintasi dua negara lainnya, yakni Mozambik dan Tanzania. Danau Malawi merupakan danau terluas ketiga di Afrika, sekaligus danau tertua berusia 2 juta tahun.

Di Afrika, Danau Malawi merupakan destinasi favorit untuk snorkeling. Selain airnya yang jernih dan berwarna biru, danau ini juga menjadi rumah bagi puluhan spesies ikan. Nah, karena ikannya banyak, gak sedikit dari penduduk lokal memancing ikan di sini. 

Kalau Danau Bogoria terlihat berwarna merah muda karena kawanan burung flamingo, Danau Retba di Senegal benar-benar airnya berwarna merah muda, lho. Warna unik danau ini berasal dari ganggang bernama Dunaliella Salina. Di musim kemarau yang berlangsung dari November hingga Juni, warna merah muda pada danau ini akan semakin terlihat.

Pemandangannya semakin cantik di kala senja saat matahari terbenam. Selain warnanya, Danau Retba juga memiliki kadar garam 40 persen lebih tinggi dari tempat lainnya. Alhasil, sama seperti Laut Mati, kamu bisa mengambang di danau ini.

Danau Tanganyika menjadi destinasi selanjutnya yang wajib kamu kunjungi di Afrika. Sama seperti danau lain di Afrika, Danau Tanganyika juga sangat besar. Saking besarnya, danau ini bahkan terbentang di empat negara berbeda, yaitu Burundi, Kongo, Tanzania, dan Zambia.

Gak hanya besar, Danau Tanganyika juga berusia antara 9—12 juta tahun yang membuatnya jadi danau tertua kedua di dunia. Danau cantik satu ini dikelilingi lembah hijau di setiap sisinya. Gak cuma itu, kamu bisa menyaksikan matahari terbit dan terbenam di danau ini.

Sayangnya, Danau Tanganyika juga merupakan rumah bagi beberapa hewan langka, seperti ular kobra dan buaya Nil, sehingga kamu gak bisa terjun dan berenang di danau ini. Cukup berbahaya, ya!

Berada di perbatasan Kongo dan Rwanda, wilayah Danau Kivu sebenarnya lebih banyak di Kongo. Namun, kalau mau mendapatkan pengalaman wisata yang maksimal, kamu bisa berkunjung dari Rwanda. Dari Rwanda, kamu bisa menikmati berbagai aktivitas seru, seperti berkeliling dengan perahu kayak atau berenang.

Kalau malas berenang, kamu bisa beristirahat di tepi danau atau berkeliling menggunakan sepeda. Di sisi Rwanda, fasilitasnya juga lebih lengkap, mulai dari tempat penyewaan perahu sampai penginapan bisa kamu temukan dengan mudah di sini.

Danau Assal merupakan destinasi wisata favorit di Djibouti. Sama seperti Danau Retba, Danau Assal juga merupakan danau air asin. Gak tanggung-tanggung, kadar garam danau ini 10 kali lebih tinggi dari lautan, lho!

Selain kadar garamnya yang tinggi, lokasi danau ini juga berada di titik terendah di Afrika. Menariknya, danau ini gak dikelilingi perbukitan hijau, melainkan Gurun Danakil. Nah karena suhunya yang panas, di danau ini lebih aman, karena gak adanya satwa liar. Kamu  bisa bertemu suku asli Gurun Danakil yang dikenal dengan orang-orang Afar. 

Kebanyakan orang ke Afrika untuk menjajal wisata safarinya. Namun, sudah jauh-jauh ke Afrika, kamu gak mungkin hanya melihat kehidupan satwa liarnya, kan? Biar gak menyesal, jangan lupa untuk berkunjung dengan danau-danau ini, ya!