Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Gunung di Indonesia yang Pernah Kebakaran, Terbaru Bromo!

ilustrasi kebakaran di gunung (unsplash.com/Matt Howard)
ilustrasi kebakaran di gunung (unsplash.com/Matt Howard)

Beberapa bulan dan tahun belakangan ini, serangkaian kebakaran hebat telah melanda beberapa gunung di Indonesia. Penyebabnya bervariasi, mulai dari musim kemarau yang berkepanjangan hingga tindakan manusia yang kurang bertanggung jawab.

Sayangnya, pemberitaan tentang kebakaran gunung-gunung ini sering kali tak terdengar. Padahal, kerusakan yang ditimbulkan bisa mencapai ribuan hektare hanya dalam beberapa hari saja.

Terbaru Gunung Bromo, beberapa gunung di Indonesia ini pernah kebakaran hebat. Ada yang mencapai 4.000 hektare, lho!

1. Gunung Sumbing

ilustrasi gunung sumbing (unsplash.com/Bayu Syaits)
ilustrasi gunung sumbing (unsplash.com/Bayu Syaits)

Peningkatan suhu dan kekeringan parah karena fonemena El Nino tahun ini memicu kebakaran lahan dan hutan. Contoh konkretnya terjadi pada kejadian baru-baru ini di Gunung Sumbing. Lahan hutan seluas 240 hektare terbakar pada awal September 2023.

Akibat kebakaran ini, sekitar 61 orang pendaki dievakuasi. Selain itu, semua jalur pendakian Gunung Sumbing masih ditutup hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

2. Gunung Rinjani

ilustrasi gunung rinjani (unsplash.com/Aaron Thomas)
ilustrasi gunung rinjani (unsplash.com/Aaron Thomas)

Akibat kebakaran yang terjadi pada 4 Agustus 2023, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengumumkan penutupan sementara dua jalur wisata pendakian, yaitu Aik Berik dan Tetebatu, mulai 7 Agustus 2023. Kebakaran ini menyebabkan kerusakan yang signifikan dengan sekitar 205 hektare lahan yang habis dilalap oleh api.

Beberapa jenis vegetasi dan satwa turut mengalami dampak, termasuk pohon bangsal gunung, pohon cemara, edelweiss, sengit mayung, pakis urik, dan pakis pajak. Selain itu, ditemukan juga satu ekor satwa jenis burung rengganis yang mati akibat kebakaran ini.

3. Gunung Raung

ilustrasi gunung raung (commons.m.wikimedia.org/Jakub Hałun)
ilustrasi gunung raung (commons.m.wikimedia.org/Jakub Hałun)

Pengalaman tak menyenangkan turut dirasakan oleh 7 Warga Negara Asing (WNA) asal Singapura bersama 6 pendaki asal Indonesia saat mendaki Gunung Raung pada 2019 silam. Bagaimana tidak? Mereka terjebak tepat di titik kebakaran dan tidak bisa turun karena jalur pendakian tidak dapat dilalui.

Beruntungnya, semua pendaki tersebut selamat dan memiliki cukup persediaan makanan dan perlengkapan walaupun dalam keadaan lemas setelah dievakuasi oleh tim SAR. Kabarnya, kebakaran lahan saat itu terjadi akibat kekeringan parah tengah melanda gunung yang berada di antara Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso ini.

4. Gunung Merbabu

ilustrasi gunung merbabu (unsplash.com/Yub 12)
ilustrasi gunung merbabu (unsplash.com/Yub 12)

Sebelum melanda Gunung Raung, sekitar sebulan sebelumnya, Gunung Merbabu juga mengalami kejadian serupa pada September 2019. Kebakaran tersebut menghanguskan sekitar 436 hektare lahan yang menjadi habitat edelweiss.

Selain kerusakan flora dan fauna, kebakaran ini juga berdampak pada suplai air bersih di beberapa desa di sekitar Gunung Merbabu. Kebakaran menyebabkan kerusakan pada infrastruktur air dan sumber mata air yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar, sehingga mengganggu distribusi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

5. Gunung Penanggungan

ilustrasi gunung penanggungan (commons.m.wikimedia.org/WiniSJ)
ilustrasi gunung penanggungan (commons.m.wikimedia.org/WiniSJ)

Gunung Penanggungan bisa dibilang menjadi salah satu gunung langganan kebakaran, tepatnya sejak 2015 hingga 2023. Meskipun lahan yang hangus gak seluas gunung lainnya, tapi kebakaran ini membuat beberapa pandaki harus dievakuasi dan jalur pendakian ditutup sementara.

Kebakaran di Gunung Penanggungan, yang dianggap sebagai gunung suci oleh umat Hindu, kembali terjadi karena banyak padang ilalang yang kering di lerengnya. Selain itu, kondisi cuaca yang panas dan kencangnya embusan angin berperan dalam kejadian ini.

6. Gunung Sinabung

ilustrasi gunung sinabung (unsplash.com/Muhammad Prayogi)
ilustrasi gunung sinabung (unsplash.com/Muhammad Prayogi)

Siapa yang gak tahu Gunung Sinabung? Gunung berapi aktif yang kerap kali menunjukkan aktivitasnya itu baru-baru ini juga mengalami kebakaran lahan. Akibat kebakaran ini, alat pemantau aktivitas gunung yang ada di zona merah Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, mengalami kerusakan total karena hangus terbakar.

Berdasarkan laporan tim pemadam, kabarnya, kebakaran ini disebabkan aktivitas pembukaan lahan yang dilakukan oleh beberapa oknum dengan cara membakar rumput ilalang yang tumbuh di lahan tersebut. Parah banget!

7. Gunung Arjuno

ilustrasi gunung arjuno (wikimedia.m.commons.org/Dodik007)
ilustrasi gunung arjuno (wikimedia.m.commons.org/Dodik007)

Kebakaran hebat baru-baru ini juga melanda Gunung Arjuno. Musim kemarau di bulan September yang berkepanjangan dan kering ini menyebabkan terbakarnya lahan hutan seluas kurang lebih 4.000 hektare. Kebakaran lahan dan vegetasi ini meluas hingga ke 4 wilayah kabupaten, termasuk Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Batu.

Luasnya lahan yang terbakar ini disebabkan munculnya titik api berupa asap dan bara api secara berulang-ulang. Oleh karena itu, tim pemadam harus memadamkan titik-titik api ini dengan bantuan water bombing.

8. Gunung Gede

ilustrasi gunung gede (unsplash.com/Fadhel Rabbani)
ilustrasi gunung gede (unsplash.com/Fadhel Rabbani)

Bulan September adalah waktu yang tepat buat menikmati keindahan bunga edelweiss di Alun-alun Suryakencana, Gunung Gede. Namun sayangnya, pada 18 September 2023, kawasan seluas 3 hektare hangus terbakar.

Meskipun pemadam kebakaran dengan cepat berhasil memadamkannya, para petugas pemadam harus tetap berjaga-jaga untuk memastikan tidak ada bara api yang muncul kembali.

9. Gunung Bromo

ilustrasi gunung bromo (unsplash.com/Ake Widyastomo)
ilustrasi gunung bromo (unsplash.com/Ake Widyastomo)

Baru-baru ini, Indonesia dihebohkan dengan ramainya pemberitaan tentang kebakaran lahan seluas 500 hektare di padang savana Bukit Teletubbies, Gunung Bromo. Kebakaran ini dipicu oleh dua pasangan calon pengantin yang menyalakan flare saat pemotretan pre-wedding.

Nahas, flare yang dinyalakan mengeluarkan percikan api dan menyambar rumput-rumput ilalang kering di sekitarnya. Kondisi cuaca yang kering akhirnya membuat api semakin berkobar dan meluas selama 2 pekan lamanya.

Tidak hanya merusak lahan, kebakaran ini juga berdampak serius pada sektor pariwisata dan ekonomi di sekitarnya. Sebab, sebagian besar turis, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, memilih membatalkan penginapan dan perjalanan mereka ke Gunung Bromo setelah mengetahui kejadian ini.

Jika diperhatikan, kebakaran-kebakaran yang terjadi di beberapa gunung ini disebabkan oleh beberapa alasan penting, seperti musim kemarau yang ekstrem, ditambah aktivitas manusia yang kurang berhati-hati, serta perubahan iklim semakin meningkatkan risiko kebakaran. Kebakaran ini gak hanya merusak ekosistem, tetapi juga berdampak pada kehidupan manusia, termasuk pasokan air bersih, pariwisata, dan ekonomi local.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Naufal Al Rahman
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us