Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Bedanya Visa dan E-Visa?

ilustrasi visa
ilustrasi visa (pexels.com/Porapak Apichodilok)
Intinya sih...
  • Perbedaan dasar: bentuk dan cara pengajuanVisa konvensional berbentuk stiker di paspor, sementara e-visa digital. Proses e-visa lebih cepat dan praktis.
  • Proses pengajuan yang jauh lebih cepatE-visa keluar dalam 1-5 hari kerja, sementara visa biasa butuh berminggu-minggu. Lebih efisien untuk traveler.
  • Biaya pengurusan bisa berbedaVisa konvensional lebih mahal karena layanan kedutaan, sedangkan e-visa sering kali lebih murah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu lagi merencanakan liburan ke luar negeri, pasti pernah dengar istilah visa dan e-visa, kan? Sekilas kedengarannya sama, tapi sebenarnya keduanya punya perbedaan yang cukup penting, lho.

Banyak orang yang masih bingung membedakan mana visa biasa dan mana e-visa, apalagi sekarang hampir semua negara mulai beralih ke sistem digital. Nah, biar kamu gak salah paham saat mengurus dokumen perjalanan, simak penjelasan lengkap tentang perbedaan visa dan e-visa berikut ini, yuk!

1. Perbedaan dasar: bentuk dan cara pengajuan

ilustrasi visa
ilustrasi visa (pixabay.com/aumglobal2)

Perbedaan paling jelas antara visa dan e-visa ada pada bentuknya.

  • Visa konvensional biasanya berbentuk stiker atau cap yang ditempel di paspor kamu. Untuk mendapatkannya, kamu harus datang langsung ke kedutaan atau konsulat negara tujuan.
  • E-visa (electronic visa) sepenuhnya berbentuk digital. Kamu bisa mengajukan lewat situs resmi imigrasi negara tujuan dan menerima dokumen elektronik yang dikirim melalui email.

Dengan e-visa, kamu gak perlu repot antre atau datang ke kedutaan, semua bisa dilakukan dari rumah asal punya koneksi internet yang stabil. Memudahkanmu banget, kan?

2. Proses pengajuan yang jauh lebih cepat

ilustrasi visa
ilustrasi visa (pexels.com/Ekaterina Belinskaya)

Kalau visa biasa biasanya butuh waktu beberapa hari kerja bahkan sampai berminggu-minggu, e-visa justru jauh lebih cepat. Setelah kamu mengisi formulir online dan mengunggah dokumen yang dibutuhkan, hasil persetujuan bisa keluar hanya dalam 1—5 hari kerja tergantung kebijakan negara tersebut.

Contohnya, untuk e-visa Turki atau Australia, kamu bisa mendapatkan hasilnya dalam waktu kurang dari seminggu. Gak heran kalau banyak traveler sekarang lebih memilih e-visa, karena praktis dan hemat waktu.

3. Biaya pengurusan bisa berbeda

ilustrasi uang tunai
ilustrasi uang tunai (pexels.com/Pixabay)

Bedanya visa dan e-visa berikutnya ada di soal biaya. Umumnya, visa konvensional bisa lebih mahal, karena ada biaya tambahan untuk layanan kedutaan dan administrasi manual.

Sementara itu, e-visa sering kali lebih murah, karena semua proses dilakukan secara daring tanpa campur tangan banyak petugas. Namun, tetap perlu kamu cek di situs resmi negara tujuan, karena setiap negara punya kebijakan tarif yang berbeda-beda. Jangan lupa pastikan situs yang kamu buka resmi, biar gak kena scam atau situs palsu yang sering mengaku “bisa bantu urus visa cepat”.

4. Dokumen yang diperlukan hampir sama

ilustrasi visa
ilustrasi visa (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Meskipun cara pengajuannya beda, syarat dokumennya sebenarnya gak jauh berbeda. Umumnya, kamu akan diminta beberapa dokumen ini:

  • paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan,
  • pas foto dengan latar sesuai ketentuan,
  • tiket pulang—pergi,
  • bukti akomodasi, dan
  • bukti keuangan (rekening koran).

Untuk e-visa, semua dokumen ini cukup kamu unggah dalam bentuk file digital. Sedangkan untuk visa biasa, kamu harus menyerahkan dokumen fisik ke kantor kedutaan.

5. Masa berlaku dan jenisnya serupa

ilustrasi visa
ilustrasi visa (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Visa dan e-visa sama-sama bisa punya berbagai jenis tergantung tujuan perjalanan, yakni turis, bisnis, pelajar, atau transit. Masa berlakunya juga bervariasi, mulai dari 30 hari sampai beberapa tahun, tergantung kebijakan negara yang kamu tuju.

Jadi, perbedaan utama bukan di jenis atau masa berlaku, tapi di sistem penerbitan dan bentuk fisiknya. Setelah disetujui, baik visa maupun e-visa tetap punya fungsi yang sama, yaitu izin resmi untuk masuk ke negara tersebut.

6. Negara yang sudah menerapkan sistem e-visa

ilustrasi visa
ilustrasi visa (pixabay.com/Charly_7777)

Sekarang sudah banyak negara yang memudahkan wisatawan dengan sistem e-visa. Misalnya:

  • Australia dengan Electronic Travel Authority (ETA),
  • Turki dengan e-Visa System,
  • India dengan Indian e-Visa,
  • Vietnam, dan
  • Uni Emirat Arab (Dubai) yang sangat populer di kalangan wisatawan Indonesia.

Dengan e-visa, kamu bisa mengajukan kapan saja tanpa harus datang ke kedutaan. Prosesnya simpel dan semua dilakukan secara digital, cocok buat kamu yang suka bepergian dadakan.

7. Mana yang lebih baik buat kamu?

ilustrasi visa
ilustrasi visa (pixabay.com/jaydeep_)

Kalau kamu suka hal yang praktis dan gak mau ribet, e-visa jelas lebih unggul. Namun, ada beberapa negara yang masih belum menyediakan opsi e-visa, sehingga kamu tetap perlu mengurus visa konvensional.

Selain itu, untuk perjalanan jangka panjang, seperti kuliah atau kerja, beberapa negara tetap mewajibkan visa biasa karena butuh verifikasi tambahan. Jadi, pilihan terbaik tergantung pada tujuan perjalanan dan kebijakan negara tujuan. Pastikan kamu selalu baca informasi resmi sebelum mengajukan.

Secara sederhana, visa dan e-visa punya fungsi yang sama, tapi cara pengurusannya berbeda. E-visa lebih cepat, efisien, dan cocok untuk kebutuhan perjalanan singkat. Sementara visa konvensional masih relevan untuk keperluan yang lebih kompleks.

Maka dari itu, sebelum berangkat ke luar negeri, pastikan kamu tahu jenis visa apa yang diperlukan. Dengan begitu, perjalanan kamu bisa lancar tanpa drama di imigrasi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Spot Camping Musim Gugur di Jepang buat Pencinta Alam

18 Nov 2025, 16:45 WIBTravel