5 Istana dan Benteng Bersejarah yang Menjadi Peninggalan Islam

- Warisan sejarah Islam tersebar di berbagai penjuru dunia, menggambarkan keunggulan seni, arsitektur, dan budaya Islam yang mempengaruhi peradaban dunia.
- Alhambra di Spanyol menampilkan keindahan arsitektur Moor dengan estetika Islam yang megah dan penuh detail artistik.
- Istana Topkapi, Benteng Meherangarh, Istana Golestan, dan Benteng Merah adalah peninggalan Islam yang mencerminkan kejayaan budaya Islam serta warisan seni yang tak ternilai.
Warisan sejarah Islam tersebar di berbagai penjuru dunia, tertuang dalam bangunan megah seperti istana dan benteng yang masih berdiri hingga hari ini. Bangunan-bangunan ini bukan hanya menjadi kekuasaan masa lalu, tapi juga menjadi bukti keunggulan seni, arsitektur, dan budaya Islam yang telah mempengaruhi peradaban dunia secara luas.
Melalui kelima istana dan benteng bersejarah yang menjadi peninggalan Islam, kamu dapat melihat bagaimana kejayaan Islam diwujudkan dalam bentuk fisik yang megah serta penuh detail artistik. Mulai dari Granada hingga Delhi, setiap bangunan menyimpan kisah kejayaan, kekuasaan, dan perkembangan budaya Islam yang begitu mendalam.
1. Alhambra

Terletak di Alhambra, Spanyol, Alhambra merupakan kompleks istana dan benteng besejarah yang dibangun antara tahun 1238 dan 1358 oleh dinasti Nasrid. Benteng ini memainkan peran penting sebagai benteng militer sekaligus kediaman kerajaan. Disebut Qal'at al-Hamra atau Benteng Merah karena warna merah mencolok pada dinding dan menaranya.
Alhambra menampilkan keindahan arsitektur Moor yang memukau. Setiap detailnya mencerminkan estetika Islam, mulai dari halaman dengan kolam reflektif hingga ukiran plester yang rumit dan kaligrafi Arab. Kompleks ini terdiri dari beberapa istana, termasuk Istana Comares dan Istana Singa, yang memperlihatkan keunggulan teknik dan seni dari era Nasrid.
2. Istana Topkapi

Istana Topkapi adalah salah satu peninggalan Islam paling bersejarah dan sarat makna. Dibangun oleh Sultan Mehmed II pada tahun 1459 setelah penaklukan Konstantinopel, istana ini menjadi pusat administrasi dan tempat tinggal para sultan Ottoman selama hampir empat abad.
Gaya arsitekturnya merupakan perpaduan khas antara elemen Islam, Ottoman, dan Eropa, yang terlihat dari struktur bangunannya hingga taman-taman luasnya. Istana ini juga dikenal sebagai simbol spiritual Islam karena menyimpan benda-benda suci, termasuk jubah dan pedang Nabi Muhammad, serta peninggalan nabi-nabi besar lainnya.
3. Benteng Meherangarh

Benteng Meherangarh, yang berada di Jodhpur, Rajasthan, adalah saksi dari warisan Islam yang berkembang di India. Meskipun dibangun oleh Rao Jodha, penguasa Rajput dari klan Rathore pada tahun 1459, pengaruh Islam terasa kuat dalam desain dan seni arsitekturnya.
Terletak di atas bukit setinggi 122 meter, benteng ini menjulang gagah dan menjadi simbol kekuatan serta pertahanan wilayah. Di dalam kompleks benteng terdapat berbagai istana yang memamerkan hasil seni, halaman, dan kuil-kuil yang turut melestarikan pengaruh artistik Islam. Kini, Meherangarh telah bertransformasi menjadi museum yang menyimpan artefak sejarah.
4. Istana Golestan

Istana Golestan merupakan peninggalan bersejarah yang mencerminkan kejayaan budaya Islam dan Persia. Meskipun pembangunannya bermula sejak era Dinasti Safawi, keunikannya berkembang pada masa Qajar abad ke-19 saat dijadikan kediaman kerajaan.
Kompleks istana ini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO dan menawarkan campuran unik antara gaya arsitektur tradisional Persia dan pengaruh Eropa. Selain sebagai kediaman kerajaan, Golestan juga menjadi pusat seni dan budaya yang memadukan nilai-nilai Islam dalam bentuk arsitektur dan dekorasi.
5. Benteng Merah Shah Jahan

Benteng Merah, atau Lal Qila, yang berada di Old Delhi, India, merupakan monumen megah yang melambangkan kejayaan Islam di masa pemerintahan Mughal. Dibangun oleh Kaisar Shah Jahan pada tahun 1639 dan rampung pada 1648, benteng ini menjadi pusat dari ibu kota baru Shahjahanabad.
Dirancang oleh Ustad Ahmad Lahori, arsitek di balik Taj Mahal, benteng ini menyatukan pengaruh arsitektur India dan Persia. Di dalamnya, paviliun-paviliun indah saling terhubung oleh Nahr-i-Behisht, yang terinspirasi dari konsep taman surga. Dinding batu pasir merah juga mengelilingi struktur bangunan yang dihiasi ukiran marmer dan motif bunga.
Melalui istana dan benteng bersejarah yang menjadi peninggalan Islam, masyarakat bisa melihat bagaimana peradaban Islam tidak hanya membangun kekuasaan, tapi juga meninggalkan warisan budaya dan seni yang tak ternilai. Setiap istana dan benteng memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan identitas Islam pada masanya, baik dari segi fungsi, arsitektur, maupun nilai spiritual.