Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Wisata Hutan Pinus di Yogyakarta yang Suasananya Healing Abis

Hutan Pinus Mangunan (https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_Pinus_Mangunan)
Hutan Pinus Mangunan (https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_Pinus_Mangunan)

Hutan identik dengan suasana gelap penuh pepohonan dan sarang hewan buas. Kebanyakan hutan memang semenakutkan itu, termasuk hutan-hutan di Indonesia. Namun, kamu gak perlu takut kalau berkunjungnya ke hutan pinus di Yogyakarta.

Berbeda dengan hutan biasa yang rapat dengan pepohonan, hutan pinus di Yogyakarta justru sangat estetik. Selain gak seram sama sekali, kamu bisa melakukan sejumlah aktivitas seru di sana.

Sudah jadi wisata wajib wisatawan, hutan pinus di Yogyakarta berikut ini bisa kamu kunjungi nanti. Suasananya healing abis!

1. Hutan Pinus Pengger

Hutan Pinus Pengger (https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_Pinus_Pengger)
Hutan Pinus Pengger (https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_Pinus_Pengger)

Buat yang suka fotografi, kamu pasti gak akan menyesal berkunjung ke Hutan Pinus Pengger. Selain suasanya yang tenang dan menyenangkan, hutan pinus ini juga punya beberapa spot foto keren, seperti jembatan, tangan raksasa di ketinggian, sampai rumah segitiga khas Suku Indian.

Sudah selesai foto-foto? Nah, kamu bisa mencoba aneka wahana permainan, seperti flying fox, panjat tebing, sepeda hutan, menjelajahi hutan pinus, sampai bersantai di atas hammock.

Gak puas jalan seharian? Kamu bisa memasang tenda di area camping ground dan menikmati city light Kota Jogja di kejauhan.

Lokasi: Jalan Dlingo—Patuk, Sendangsari, Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Jam operasional: setiap hari pukul 08.00—21.00 WIB.

Harga: Rp3.000, belum termasuk biaya spot foto dan wahana permainan.

2. Hutan Pinus Mangunan

Hutan Pinus Mangunan (https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_Pinus_Mangunan)
Hutan Pinus Mangunan (https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_Pinus_Mangunan)

Hutan Pinus Mangunan sebenarnya kawasan hutan lindung, sehingga gak heran kalau hutan ini masih sangat terjaga. Karena suasananya yang asri dan menyenangkan, Hutan Pinus Mangunan jadi tempat menyepi warga Jogja ketika penat dengan aktivitas harian.

Di sini, kamu bisa menikmati rindangnya pepohonan pinus di atas hammock, berfoto dengan latar belakang pepohonan pinus, berkunjung ke taman bunga yang lokasinya gak jauh dari hutan pinus, dan berkemah. Biar gak bosan, pihak pengelola juga menyiapkan jeep buat pengunjung yang ingin melakukan off-road.

Lokasi: Jalan Hutan Pinus Nganjir, Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Jam operasional: setiap hari pukul 06.00—18.00 WIB.

Harga: Rp5.000.

3. Puncak Becici

Puncak Becici (https://id.wikipedia.org/wiki/Puncak_Becici)
Puncak Becici (https://id.wikipedia.org/wiki/Puncak_Becici)

Selain Hutan Pinus Mangunan, Puncak Becici juga jadi destinasi warga setempat yang mau healing. Tempat ini sangat populer di Yogyakarta, terutama setelah mantan Presiden Barack Obama mengunjunginya pada 2017 lalu. Sama seperti hutan pinus lain, kamu bisa menikmati indahnya pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi.

Kebanyakan pengunjung datang di sore hari. Selain untuk bersantai melepas lelah, dari gardu pandang, kamu juga bisa menyaksikan indahnya garis pantai selatan serta Gunung Merapi dan Merbabu dari kejauhan.

Pemandangan akan jadi semakin menarik saat sunset tiba, langit jingga, dan hari yang perlahan menggelap membuat suasananya jadi romantis. Seru banget, kan?

Lokasi: Gunungcilik, Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Jam operasional: setiap hari pukul 06.00—22.00 WIB.

Harga: Rp2.000.

4. Bukit Lintang Sewu

Bukit Lintang Sewu (https://visitingjogja.jogjaprov.go.id)
Bukit Lintang Sewu (https://visitingjogja.jogjaprov.go.id)

Saat memasuki Bukit Lintang Sewu, kamu akan disambut aroma khas hutan pinus yang bercampur aroma kayu putih. Kemudian, pohon pinus tinggi menjulang akan mulai terlihat.

Sama seperti kebanyakan wisata hutan pinus lainnya, tempat ini juga menyediakan gardu pandang yang lokasinya berdekatan dengan taman bunga. Suasana di sana bakal sangat indah.

Satu yang menarik dari Bukit Lintang Sewu adalah, destinasi ini buka sangat pagi dan tutup cukup larut, sehingga pengunjung punya kesempatan menyaksikan matahari terbit di ufuk timur dan matahari terbenam di arah barat.

Terdapat juga panggung alam yang berlokasi di dekat tebing. Di malam tertentu, pengunjung bisa menyaksikan pertunjukan musik, tari, bahkan juga wayang. Seru, kan?

Lokasi: Karang Asem, Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Jam operasional: setiap hari pukul 04.30—22.00 WIB.

Harga: Rp2.500—Rp15.000.

5. Seribu Batu Songgo Langit

Seribu Batu Songgo Lngit (https://visitingjogja.jogjaprov.go.id/)
Seribu Batu Songgo Lngit (https://visitingjogja.jogjaprov.go.id/)

Bisa dibilang, Seribu Batu Songgo Langit memiliki konsep yang berbeda dari wisata hutan pinus kebanyakan. Kalau wisata hutan lain cocok untuk refreshing, wisata satu ini justru cocok buat kamu yang ingin mencoba berbagai wahana permainan dan berburu foto kece. Ada banyak sekali spot foto yang tersedia.

Mulai dari taman bunga, replika kupu-kupu berukuran besar, taman kelinci, amphitheater, hingga Rumah Hobbit, semua cocok jadi spot foto. Puas mengabadikan momen, terdapat flying fox dan ayunan yang bisa kamu coba. Terakhir, Seribu Batu Songgo Langit juga menyediakan glamping mewah buat kamu yang ingin menginap.

Lokasi: Jalan Hutan Pinus Nganjir, Sukorame, Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Jam operasional: setiap hari pukul 06.00—21.00 WIB.

Harga: Rp5.000.

Biasanya, saat weekend, wisata hutan pinus di Yogyakarta ini bakal lebih ramai. Kalau menginginkan suasana yang lebih sepi, kamu bisa datang di hari-hari kerja. Dijamin betah berlama-lama di sana, deh!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
Retno Rahayu
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us