Selain Gunung Fuji, Ini 5 Wisata Jepang Favorit untuk Adventure Seeker

Mendaki Gunung Fuji menjadi salah satu aktivitas wisata petualangan favorit di Jepang. Setiap musim panas, Gunung Fuji dikunjungi oleh 200.000 hingga 300.000 wisatawan menurut data dari Japan National Tourism Organization.
Karena sudah terlalu banyak dipadati wisatawan, fenomena overtourism membuat pemerintah Jepang memberlakukan batasan 4.000 pengunjung per hari. Selain itu, wisatawan yang ingin mendaki Gunung Fuji juga dikenakan biaya 2000 yen atau sekitar Rp 213.000.
Kalau menurutmu Gunung Fuji sudah terlalu ramai oleh wisatawan, tenang saja, Jepang masih punya beberapa tempat menarik yang tak kalah menantang. Jiwa petualanganmu pasti akan tergugah saat mengunjungi kelima tempat wisata di Jepang berikut ini.
1. Ryusendo Cave

Wisata gua pastinya tidak boleh dilewatkan oleh para petualang. Ryusendo Cave merupakan satu dari tiga gua batu kapur terbesar di Jepang. Meskipun panjangnya mencapai lebih dari 4.000 meter, wisatawan hanya bisa mengunjungi sejauh 700 meter.
Selain keindahan stalaktit-nya, bagian paling menarik dari Ryusendo Cave adalah keberadaan danau-danau bawah tanah. Kalau berkunjung di musim dingin, saat air di atas permukaan tanah membeku, kamu akan melihat pemandangan danau bawah tanah dengan air yang tampak transparan.
Cara mengunjungi Ryusendo Cave : Ryusendo Cave terletak di Kota Iwaizumi, Prefektur Iwate. Kita bisa naik Tohoku Shinkansen dari Stasiun Tokyo menuju Stasiun Morioka. Dari Stasiun Morioka, lanjutkan perjalanan dengan naik JR Bus menuju Ryusendo Cave.
Jam operasional : 08.30—17.00
Tiket masuk : 1100 yen atau Rp 117.000
2. Shimoguri no Sato

Jika mendaki gunung sudah biasa bagimu, mungkin kamu akan tertarik mengunjungi area pemukiman yang ada di lereng gunung dengan kemiringan lebih dari 30 derajat. Berada di ketinggian 1000 meter, Shimoguri no Sato menawarkan pemandangan alam desa pegunungan beserta aktivitas masyarakatnya.
Untuk mendaki area desa ini, kamu memerlukan guide lokal yang bisa dibooking minimal 14 hari sebelum kedatangan. Dengan bantuan guide lokal, kamu bisa menikmati indahnya pemandangan desa melalui observation deck serta berkesempatan melihat langsung seperti apa cara para petani lokal bercocok tanam di kondisi kemiringan.
Cara menuju Shimoguri no Sato : Shimoguri no Sato terletak di Kota Lida, Prefektur Nagano. Kamu bisa naik bus dari Stasiun JR Nagoya menuju Stasiun JR Lida. Dari Stasiun JR Lida, lanjutkan perjalanan dengan naik bus lokal jalur Toyama-go dan berhenti di Halte Kamimachi. Dari Halte Kamimachi, kamu bisa naik taksi dengan durasi perjalanan sekitar 15 menit menuju Shimoguri no Sato.
Tiket masuk : Gratis. Guide lokal tersedia dengan tarif 3000 yen untuk durasi tour 2 jam hingga 20 peserta rombongan.
3. Fukiware Falls

Gak perlu terbang jauh ke Amerika untuk menikmati serunya Air Terjun Niagara. Jepang juga punya wisata air terjun yang dijuluki "Niagara of Japan" yaitu Fukiware Falls.
Fukiware Falls memiliki ketinggian 7 meter dengan lebar mencapai 30 meter. Air terjun ini dikelilingi oleh hutan lebat yang akan menawarkan pemandangan indah khas musim gugur.
Kamu bisa menikmati keindahan Fukiware Falls dengan menyeberangi jembatan gantung. Jangan lewatkan pengalaman seru menyusuri lereng untuk sampai ke tebing Hannya Rocks.
Cara menuju Fukiware Falls : Fukiware Falls berlokasi di Kota Numata, Prefektur Gunma. Dari Stasiun Tokyo kamu bisa naik kereta JR Joetsu Shinkansen menuju Stasiun Jomo-Kogen. Sesampainya di Stasiun Jomo-Kogen, naik bus jalur Oze Tokura dan berhenti di Halte Fukiware no Taki. Lanjutkan berjalan kaki menuju Fukiware Falls.
Jam operasional : hanya tutup selama musim dingin (akhir Desember hingga Maret).
Tiket masuk : Gratis.
4. Pulau Aogashima

Secara geografis, Pulau Aogashima sebenarnya merupakan kawah gunung berapi yang berasal dari letusan besar pada tahun 1785. Di tengah pulau ini juga terdapat gunung berapi yang berukuran lebih kecil yaitu Gunung Maruyama.
Buat para pencinta alam, kamu bisa melakukan aktivitas pendakian di Gunung Maruyama. Dari Oyama Observation Park akan terlihat pemandangan dua kaldera dengan Gunung Maruyama di bagian tengahnya.
Akomodasi di Pulau Aogashima cukup terbatas dan hanya terdapat dua pilihan yaitu losmen kecil atau area perkemahan. Meskipun termasuk remote area, kamu tidak perlu khawatir karena ada lebih dari 100 orang penduduk di Pulau Aogashima.
Cara menuju Pulau Aogashima : Untuk mencapai Pulau Aogashima, akses terdekat adalah melalui Pulau Hachijo-jima. Dari Tokyo, kamu bisa ambil penerbangan domestik menuju Bandara Hachijo-jima. Dari sini, lanjutkan perjalanan dengan naik helikopter Tokyo Ai-land Shuttle menuju Pulau Aogashima. Karena keterbatasan tempat duduk, helikopter harus di-booking minimal satu bulan sebelumnya.
Tiket masuk : Tidak perlu tiket masuk ke Pulau Aogashima tapi kamu harus menyiapkan 12.000 yen atau Rp 1.276.000 untuk tiket helikopter sekali jalan.
5. Takeda Castle Ruins

Pertama kali dibangun pada tahun 1411, Takeda Castle hanya berdiri kurang dari dua abad setelah hancur akibat peperangan di tahun 1600. Mulai tahun 1970-an, pemerintah Jepang melakukan restorasi pada reruntuhan Takeda Castle dan membuka kawasan tersebut sebagai tempat wisata.
Kalau Fukiware Falls disebut "Niagara of Japan", sangatlah pas jika Takeda Castle dikenal sebagai "Machu Picchu of Japan". Kamu bisa melihat pemandangan Takeda Castle seolah-olah melayang di awan ketika kabut pagi menyelimuti kawasan tersebut.
Cara menuju Takeda Castle Ruins : Takeda Castle terletak di Kota Asago, Prefektur Hyogo dan berjarak 70 km dari Himeji. Kamu bisa naik kereta Tokaido Shinkansen dari Stasiun Tokyo, transit di Stasiun Himeji lalu ambil jalur kereta JR Bantan Line menuju Stasiun Takeda. Dari Stasiun Takeda, lanjutkan perjalanan dengan naik bus Tenku yang akan berhenti di Halte Takedajo-seki. Dari sini, kamu bisa berjalan kaki sejauh 20 menit sampai pintu masuk Takeda Castle.
Jam operasional : 08.00—18.00 (saat musim dingin hanya dibuka dari pukul 10.00—14.00).
Tiket masuk : 500 yen atau Rp 53.000.
Karena lokasinya yang jauh dari pusat kota, kelima tempat ini pastinya cocok untuk kamu yang ingin liburan dengan sensasi petualangan. Jangan lupa rencanakan liburanmu dari jauh hari supaya tidak ada kendala terkait akomodasi. Selamat berpetualang!