Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tempat Wisata Religi di Palembang untuk Liburan Idul Adha

Masjid Cheng Hoo, Palembang (google.com/maps/Hery Supriyadi)

Berbicara mengenai wisata religi di Palembang, pasti pikiran langsung tertuju dengan Museum Al Quran Raksasa. Tujuan wisata di Kota Wong Kito Galo ini memang sering direkomendasikan wisatawan dari kota lain yang pernah ke sini.

Pasalnya, museum ini memamerkan isi 30 juz ayat Al Qur'an berukuran besar yang diukirkan pada kayu. Dinobatkan sebagai museum Al Quran Raksasa pertama di Indonesia bahkan dunia, rasanya rugi banget bila tidak ke sini minimal sekali. 

Apalagi sebentar lagi liburan Idul Adha, nih. Banyak wisata religi di Palembang selain Museum Al Quran Raksasa yang bisa dikunjungi, lho. Di mana saja? 

1. Masjid Lawang Kidul

Masjid Lawang Kidul, Palembang (google.com/maps/Sandi nopriyanto)

Tertua ketiga di Palembang, Masjid Lawang Kidul memiliki daya tarik pada bangunannya yang memadukan arsitektur Palembang dan China. Tidak hanya itu, masjid yang usianya mencapai ratusan tahun ini juga berdiri di tepi Sungai Musi. Kombinasi antara bangunan bersejarah dengan alam!

Kekagumanmu tak berhenti di situ. Begitu masuk ke dalam, interior masjid yang simpel, diperindah dengan mimbar yang berukir dan banyak kaligrafi. Masjid Lawang Kidul sendiri adalah saksi penyebaran agama Islam di Palembang, lho.

Konon, dulunya masjid ini juga pernah dimanfaatkan oleh para pejuang sebagai markas saat perang melawan penjajah.

Lokasi: Jalan Slamet Riady, Lorong, Lawang Kidul, Ilir Timur ll, Palembang, Sumatra Selatan.

Jam operasional: buka 24 jam.

2. Kampung Wisata Al Munawar

Kampung Al Munawar, Palembang (google.com/maps/Hadi)

Kampung Wisata Al Munawar ini juga sering jadi tujuan wisata religi umat muslim, lho. Tujuan wisata di Palembang ini dikenal sekali sebagai kampung masyarakat keturunan Arab. Dari sini pula syiar agama Islam berkembang di Palembang. 

Sudah ada lebih dari tiga ratus tahun, bukan hanya sejarah mengenai kampung ini saja yang bakal kamu dapatkan. Mata kamu dibuat takjub dengan bangunan rumah panggung yang masih berdiri kokoh hingga sekarang. Dicat dengan warna-warna pastel, menyusuri Kampung Al Munawar bikin hati syahdu.

Di momen tertentu, Kampung Al Munawar menggelar acara keagamaan seperti majelis taklim. Kampung Al Munawar memiliki peraturan yang mewajibkan wisatawan berpakaian sopan.

Lokasi: Munawar Lrg. Al Haddad No.13, 13 Ulu, Seberang Ulu ll, Palembang, Sumatra Selatan.

Jam buka: setiap hari pukul 04.30-16.30 WIB.

3. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo

Masjid Agung Palembang, Palembang (google.com/maps/Virgo Oktaviano)

Ke Palembang kurang lengkap jika tidak berkunjung ke Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo. Masjid yang berdiri sekitar abad ke-18 ini didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo. Arsitektur bangunan masjid ini merupakan perpaduan China, Eropa, dan Palembang, lho. 

Kian sempurna dengan kolam air mancur yang memperindah di bagian dapan masjid. Interior masjid gak kalah menarik perhatian. Tiang-tiang penyangga, lampu gantung, jendela bercorak, dan atap yang berhiaskan kaligrafi Asmaul Husna memberi kesan elegan di dalamnya.

Jika berkunjung ke sini, pastikan kamu datang pada jam sebelum salat dimulai agar bisa menikmati keindahan dari dalam maupun luar masjid. Selain salat, pengunjung yang datang juga bisa beristirahat dengan duduk di halaman masjid yang sejuk karena diapit pepohonan.

Lokasi: Jalan Jendral Sudirman, 19 Ilir, Bukit Kecil, Palembang, Sumatra Selatan.

Jam buka: buka 24 jam.

4. Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang

Masjid Cheng Hoo, Palembang (google.com/maps/yopie franz)

Kurang lebih ada 14 Masjid Cheng Hoo di Indonesia, salah satunya berdiri di Palembang. Kamu pasti sudah tahu, Cheng Hoo adalah seorang laksamana atau pelaut asal China yang ikut andil dalam mensyiarkan agama Islam di Indonesia. Nah, masjid Cheng Hoo Palembang sama dengan lainnya yang mana arsitekturnya kental sekali dengan budaya China.

Gagahnya masjid ini sudah terlihat dari kejauhan bahkan sebelum tiba, lho. Terdapat gapura berdiri kokoh dengan arsitektur khas China. Warna masjid Cheng Hoo Palembang pun berciri khas sekali lantaran didominasi dengan warna merah dan hijau giok. Menariknya, masjid ini memiliki halaman cukup luas dan disinggahi oleh pepohonan.

Bagian dalamnya terdapat pilar dan dekorasi berupa tulisan kaligrafi Arab dan beberapa di antaranya merupakan ayat yang ditulis dengan huruf China.

Lokasi: 15 Ulu, Seberang Ulu l, Palembang, Sumatra Selatan.

Jam buka: buka 24 jam.

5. Masjid Ki Marogan

Masjid Ki Marogan, Palembang (google.com/maps/Aris Syanto)

Selain tiga masjid yang telah disebutkan tadi, kamu bisa juga berkunjung ke Masjid Ki Marogan. Wisata religi di Palembang ini sudah berdiri sejak abad ke-18, dan telah revitalisasi hingga beberapa kali. Masjid bersejarah ini mengusung konsep arsitektur yang mengadaptasi tiga budaya yaitu China, Palembang, dan Arab.

Di lingkup masjid terdapat makan Ki Marogan beserta keluarga besarnya, lho. Ki Marogan sendiri seorang alim ulama yang mensyiarkan agama Islam di Palembang. Sebab itu, tak cuma memanfaatkan masjid sebagai tempat salah. Banyak juga yang ke sini untuk berziarah.

Disamping itu, karena letaknya menghadap Sungai Musi, hitung-hitung sekalian untuk menikmati pemandangan kota Palembang dari sisi masjid ini.

Lokasi: Jalan Ki Marogan, Kertapati, Palembang, Sumatra Selatan.

Jam buka: buka 24 jam.

Sebentar lagi Idul Adha, nih. Gak cuma merayakan keseruan menikmati daging kurban, kamu pun bisa pelesiran ke berbagai wisata religi di Indonesia. Bila bingung harus ke mana, pilih Palembang saja karena banyak wisata religi yang menyenangkan untuk dikunjungi seperti lima tempat yang disebutkan tadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us