Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ulang Tahun Pertama, ARTOTEL Yogyakarta Rayakan dengan Cara Unik

GM Artotel Yogyakarta Kusnadi | IDN Times/Yogie Fadila

Yogyakarta, IDN Times - Pengelola hotel berkonsep seni modern, ARTOTEL Group, meluncurkan program sosial tahunan yang mereka selenggarakan dalam rangka menyambut Natal dan Tahun baru. Tahun ini, Artotel Project Series (APS) didukungan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengusung tema #ARTOTELForHope, sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya konservasi hutan di Desa Merabu, Kalimantan Timur.

"Mengapa kami memilih hutan ini? Karena dibandingkan dengan hutan-hutan lain di Kalimantan, hutan di Desa Merabu memang selama ini kurang mendapat perhatian. Jadi kami ingin ada pemeretaan (konservasi)," kata General Manager di ARTOTEL Yogyakarta, Kusnadi.

Dalam keterangan pers di Sleman, Yogyakarta, Jumat (7/12), ARTOTEL menyampaikan niatnya untuk menggugah kesadaran dan kepedulian masyarakat, khususnya para tamu hotel & beach club, mengenai pelestarian hutan Indonesia melalui kegiatan seni.

1. Tamu ARTOTEL berkontribusi bagi alam melalui seni

IDN Times/Yogie Fadila

Pada Oktober lalu, dua seniman kontemporer Indonesia, Andang Iskandar (fotografer dari ART Space Humanika Bandung) dan Bayu Widodo (pelukis dari Survive Garage Yogyakarta), telah mengunjungi Desa Merabu yang terletak di Berau, Kalimantan Timur. Mereka berdua berkunjung ke sana untuk melihat lebih dekat perjuangan masyarakat di sekitar hutan dalam mendukung upaya-upaya konservasi di Kalimantan Timur.

IDN Times/Yogie Fadila

Kedua seniman tersebut lalu mengambil inspirasi dari alam Desa Merabu menjadi hasil karya yang akan di pertunjukkan di ARTSPACE ARTOTEL yang berada di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali.

Setelah dipotong ongkos produksi, hasil penjualan karya para seniman sepenuhnya akan disumbangkan untuk mendukung upaya konservasi hutan Kalimantan Timur.

2. Okupansi yang tinggi akan memberi dampak bagi alam

Artotel Yogyakarta

Tamu yang menginap selama bulan ini juga secara langsung ikut menyumbang ke hutan Kalimantan. Ini karena hotel ini berkomitmen menyisihkan Rp10 ribu dari tiap transaksi ke Yayasan Konservasi Alam Nusantara.

Kusnadi menjelaskan, ARTOTEL tidak memiliki target jumlah donasi yang akan disumbangkan, namun dengan tingkat keterisian kamar yang tinggi di bulan Desember, dia yakin kampnye ini akan memberi dampak yang signifikan bagi warga di sana.

"Dengan okupansi 80-90 persen di bulan Desember, tiap properti bisa menjual 3 ribu kamar per bulan. Jadi kami yakin bisa memberikan Rp30 juta hingga Rp35 juta dari tiap properti," jelasnya.

3. Belajar dari tradisi untuk menghasilkan karya

IDN Times/Yogie Fadila

Bayu Widodo, pelukis yang karyanya dipamerkan selama Desember ini, merasa bangga bisa berkolaborasi dengan kampanye CSR #ARTOTELForHope. Selama perjalanannya di belantara hutan Desa Merabu, dia mengaku belajar banyak dari masyarakat setempat.

"Ini merupakan bentuk timbal balik saya, karena saya belajar dari mereka," ungkap Bayu. Karya-karyanya menceritakan metafora interkasi dengan hutan, tradisi, dan tempat tinggal khas desa.

4. Selain membeli lukisan dan foto, tamu juga bisa menyumbang dengan cara kreatif lain

IDN Times/Yogie Fadila

Tak hanya memamerkan seni hasil karya Andang dan Bayu, APS juga mengajak para tamu untuk menuliskan harapan mereka mengenai hutan dan konservasi di Indonesia dalam sebuah kertas daur ulang berbentuk daun. Kertas daur ulang itu kemudian ditempelkan di Dinding Harapan (Wall of Hope) bergambar pohon agar kembali menjadi “rindang”.

Selain itu, APS juga melakukan penggalangan dana dari para tamu hotel selama bulan Desember 2018 dengan cara membeli 1 paket kartu pos dengan karya seni dari Bayu dan Andang tentang keindahan hutan di Kalimantan seharga Rp10 ribu. 

5. ARTOTEL Yogyakarta genap berusia 1 tahun

GM Artotel Yogyakarta Kusnadi | IDN Times/Yogie Fadila

Desember menjadi makin meriah karena tepat pada 7 Desember 2018 ARTOTEL Yogyakarta merayakan ulang tahun pertamanya. Untuk merayakannya, hotel yang berlokasi di jalan Kaliurang km 5 itu mengambil tema “Jump to Lightspeed, sebuah ode untuk perjalanan di luar angkasa yang terinspirasi dari film fiksi ilmiah.

Pemilihan tema-tema yang kreatif di atas bukan tanpa alasan, karena grup hotel ini memang ingin menancapkan namanya dalam komunitas dan pecinta seni kontemporer

"Selama satu tahun ARTOTEL Yogyakarta beroperasi, hotel ini menjadi salah satu hotel pilihan bagi para wisatawan yang datang ke Yogyakarta, dan menjadi tempat berkumpul untuk menikmati sajian seni kontemporer berupa lukisan maupun hiburan musik," ujar General Manager di ARTOTEL Yogyakarta, Kusnadi.

Kusnadi juga berharap hotel yang dikelolanya dapat menjadi tempat berkumpul pilihan buat para antusias seni dan dunia kreatif di Yogyakarta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Edwin Fajerial
Yogie Fadila
Edwin Fajerial
EditorEdwin Fajerial
Follow Us