Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Rekomendasi Wisata di Pasar Baru Jakarta, Dekat Stasiun Juanda

Potret gapura Passer Baroe, Jakarta Pusat
Potret gapura Passer Baroe, Jakarta Pusat (IDN Times/ Dhiya Awlia Azzahra)

Kalau kamu suka wisata urban atau penasaran dengan wisata bersejarah, kawasan Pasar Baru di Jakarta Pusat bisa jadi pilihan menarik. Kawasan ini dikenal sebagai pusat perbelanjaan tertua di Jakarta.

Pasar Baru sudah ada sejak 1820. Lokasinya strategis, dekat kawasan elit, pusat pemerintahan, dan area perdagangan. Kamu bisa menjelajahi banyak spot bersejarah hanya dengan berjalan kaki.

Seperti yang dilakukan IDN Times, kami mengikuti walking tour di Pasar Baru bersama Jakarta Good Guide pada 9 Desember 2025. Komunitas ini menyediakan tur jalan kaki dengan fokus sejarah, budaya, dan kehidupan lokal. Mereka merekomendasikan beberapa tempat wisata menarik yang bisa kamu eksplorasi.

Kamu bisa menikmati arsitektur bangunan kuno, mencicipi kuliner legendaris, hingga mengunjungi tempat ibadah yang sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu. Tur ini bisa mengurangi emisi karbon dan mendukung ekonomi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di kawasan tersebut.

Semua destinasi ini bisa kamu tempuh naik KRL dengan turun di Stasiun Djuanda. Stasiun ini sudah beroperasi sejak 1871 dan berada dekat dengan area Pasar Baru. Kamu bisa turun di sana dan langsung memulai walking tour.

Yuk, simak rekomendasi wisata Pasar Baru di Jakarta berikut ini!

1. Pertokoan di Pasar Baru

Potret Pertokoan Pasar Baru, Jakarta Pusat
Potret Pertokoan Pasar Baru, Jakarta Pusat (IDN Times/ Dhiya Awlia Azzahra)

Berkunjung ke Pasar Baru belum lengkap kalau gak ke area pertokoan di sana. Saat datang ke area ini, kamu akan disambut dengan gapura Passer Baroe yang ikonik. Gapura ini didirikan pemerintah kolonial Hindia Belanda pada 1820.

Setelah melewati gapura, kamu bisa melihat deretan toko-toko di dalam bangunan tua. Terdapat bangunan cagar budaya, toko alat musik, pakaian, sepatu, minimarket, hingga tempat makan hidden gem yang belum banyak orang tahu.

Di antara deretan toko-toko tersebut, yang paling menarik perhatian adalah toko es krim Tropic. Ini merupakan salah satu toko es krim legendaris di jakarta yang sudah ada sejak 1951. Mereka membuat es krimnya sendiri yang terbuat dari bahan dasar susu.

Menu best seller yang wajib dicoba, antara lain Tutty, Tiramisu, Snow White, Crambosan, Cokelat, Mocca, dan Vanila. Kisaran harganya sekitar Rp20 ribu-Rp40 ribuan.

Selain itu, ada Toko Kompak yang sudah terbengkalai dan menjadi bangunan cagar budaya sejak 2022. Dahulu merupakan tempat tinggal seorang Kapitan. Ini merupakan sebutan untuk pemimpin komunitas etnis Tionghoa.

Sebab, zaman dulu, kawasan ini banyak dihuni orang Tionghoa. Bahkan, bangunan tersebut sudah ada sejak abad ke-19 sebelum muncul Pasar Baru.

2. Gang Kelinci

Potret Cakue Ko Atek, Gang Kelinci, Pasar Baru, Jakarta Pusat
Potret Cakue Ko Atek, Gang Kelinci, Pasar Baru, Jakarta Pusat (IDN Times/ Dhiya Awlia Azzahra)

Masuk ke area pertokoan lebih dalam, kamu bisa menemukan Gang Kelinci. Ternyata, ada kisah menarik di balik pemberian nama Gang Kelinci. Darma Pratama, seorang guide Jakarta Good Guide menjelaskan kalau dulu diambil dari judul lagu Titiek Puspa, seorang penyanyi legendaris Indonesia.

“Jadi, menggambarkan tempat yang sempit, tapi pertumbuhannya cepat, lalu diadopsi sebagai nama gang ini,” kata Darma kepada IDN Times saat walking tour di Pasar Baru, Jakarta Pusat, pada 9 Desember 2025.

Di dalam Gang Kelinci, kamu bisa menemukan beberapa tempat makan hidden gem, lho. Salah satu yang paling terkenal adalah Bakmi Gang Kelinci yang sudah ada sejak 1957. Tempat makan ini menjadi salah satu saksi bisu perkembangan Jakarta dari masa ke masa.

Tidak kalah menarik, ada Cakue Ko Atek yang sudah ada sejak 1971. Mereka menjual cakwe dan kue bantal yang digoreng dadakan. Gorengnya menggunakan minyak kelapa untuk mempertahankan kualitas rasanya.

Menariknya lagi, mereka menjual saus khas cakwe versi botolan yang rasanya nikmat. Harga satunya hanya Rp7.000 dengan minimal pembelian lima buah.

3. Pasar Baru Metro Atom

Potret Pasar Metro Atom, Jakarta Pusat
Potret Pasar Metro Atom, Jakarta Pusat (IDN Times/ Dhiya Awlia Azzahra)

Kalau mau belanja, hunting barang bekas, atau kulineran, kamu bisa juga ke Pasar Baru Metro Atom. Pasarnya bersih, serta ada akses lift, serta area parkir yang proper di dalamnya.

Terdiri dari delapan lantai, di dalamnya ada berbagai toko yang aktif dan masih cukup ramai. Ada toko emas, kamera bekas, baju thrifting, aksesoris, skincare, bahkan ada food court yang cukup luas. Jika mau istriahat di sela-sela berbelanja, kamu bisa ke food court di lantai empat. Ada makanan warteg, gorengan, seafood, es campur, mi ayam, dan lain-lain.

Kalau ke pasar ini, jangan lupa mengunjungi toko roti Bistro yang sudah ada sejak 1980-an. Meski tempatnya kecil, tetapi selalu ramai pengunjung, lho! Menu best seller-nya adalah Roti Sobek Lima Rasa, Keju, dan Cokelatnya. Harganya berkisar Rp6.000-Rp18.000. Menariknya, roti mereka disajikan fresh dan dalam kondisi hangat. 

4. Klenteng Sin Tek Bio

Potret Kelenteng Sin Tek Bio, Jakarta Pusat
Potret Kelenteng Sin Tek Bio, Jakarta Pusat (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Jika matamu kurang jeli, apalagi kalau terburu-buru saat menelusuri Pasar Baru untuk kali pertama, kamu mungkin gak sadar kalau ada Kelenteng Sin Tek Bio di dalam gang sempit.

Kelenteng ini sudah berdiri sejak 1698. Meski terhimpit gedung-gedung, Kelenteng Sin Tek Bio gak kehilangan pengunjung yang bersembahyang. Menurut Darma, kelenteng dalam gang ini juga didukung donasi orang-orang. “Satu gang kelenteng, lampion-lampionnya dari donasi. Di atasnya ada nama orang-orang yang berdonasi,” tuturnya. 

Seperti kelenteng pada umumnya, di dalam ada tempat pembakaran yang berfungsi memberi makanan persembahan. Misalnya rokok, kopi, dan membakar uang kuning.

Selain itu, ia juga menjelaskan ada persembahan lain untuk ibadah. “Buah-buahannya pun beragam, tetapi nanti dibuang setelah sembahyang, karena sudah hambar, inti sari dari buahnya sudah hilang.” kata Darma. 

5. Museum Graha Bhakti ANTARA

Potret Museum Graha Bhakti ANTARA, Jakarta Pusat
Potret Museum Graha Bhakti ANTARA, Jakarta Pusat (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Museum Graha Bhakti ANTARA menempati bangunan bersejarah Griya Aneta. Dahulu merupakan kantor berita ANETA milik Belanda. Di sinilah berita kemerdekaan Indonesia pertama kali disebarkan. Beberapa tokoh penting yang terlibat dalam perkembangan kantor berita ini adalah Pandoe Kartawiguna, Soemanang, A.M. Sipahoetar, dan Adam Malik.

Kini, Museum ANTARA berfungsi sebagai pusat edukasi jurnalisme. Di dalamnya, pengunjung dapat melihat foto-foto tentang highlight pemberitaan terkini yang dipamerkan secara bergantian. Jadi, selalu ada materi baru setiap kali berkunjung.

6. GPIB PNIEL

Potret GPIB PNIEL, Jakarta Pusat
Potret GPIB PNIEL, Jakarta Pusat (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Terakhir, kamu bisa mengunjunjungi GPIB PNIEL atau yang populer disebut Gereja Ayam. "Karena di atasnya ada ayam buat arah mata angin. Dulu yang datang cuma kalangan menengah ke bawah, biasanya orang-orang lansia yag datang ke sini,” ujar Darma.

Gereja Ayam ini menjadi gereja Protestan tua di Jakarta yang dibangun pada 1913. Simbol ayam tersebut berhubungan dengan kisah Petrus. Dalam cerita itu, Yesus mengatakan bahwa Petrus akan menyangkal dirinya tiga kali sebelum ayam berkokok.

Saat Yesus ditangkap, para murid melarikan diri, sedangkan Petrus duduk di taman. Seorang perempuan melihatnya dan bertanya apakah ia bersama Yesus, lalu Petrus menyangkal.

Pertanyaan itu muncul tiga kali, dan ia tetap menyangkal. Pada waktu itu, kebetulan ada ayam berkokok dan akhirnya perkataan Yesus terbukti. Petrus menangis karena merasa gagal dalam ujian imannya.

"Maknanya adalah melambangkan kita sebagai manusia gak luput dari dosa, orang kuat seperti Petrus pun bakal ada celahnya," ucap Damar. Arsitek gereja ini merupakan Eud Cuypers, Marius, dan Arthur Fermont. Mereka bagian dari firma arsitektur besar dari Hindia Belanda.

Itu dia beberapa rekomendasi di Pasar Baru, Jakarta Pusat, yang dapat kamu kunjungi sembari menyegarkan pikiran sejenak. Kamu bisa menikmati sejarah, kuliner, dan budaya lokal dalam satu kawasan kecil yang mudah dijelajahi. Cocok untuk akhir pekan singkat atau liburan tanpa ribet. Selamat jalan-jalan di Pasar Baru!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us

Latest in Travel

See More

Kenapa Pulau Jeju Dipenuhi Tembok Batu Lava?

11 Des 2025, 20:15 WIBTravel