5 Wisata Gunung Api Purba di Yogyakarta, Gak Cuma Nglanggeran

Yogyakarta menjadi salah satu tempat yang gak pernah kehabisan alasan untuk dieksplorasi. Beragam tempat wisata dapat kamu jumpai di daerah istimewa ini, termasuk geoparknya. Kalau kamu punya minat khusus dengan hal berbau Ilmu Kebumian maupun Geologi, maka mengunjungi gunung api purba yang ada di Yogyakarta adalah pilihan tepat.
Setidaknya terdapat lima wisata gunung api purba yang bisa kamu kunjungi saat berada di Yogyakarta. Ada yang sudah dibuka resmi sebagai tempat wisata, tetapi ada pula yang harus kamu eksplorasi secara mandiri. Mau tahu di mana saja? Yuk, simak artikel ini sampai selesai, ya!
1. Gunung Api Purba Godean-Seyegan
Saat kamu pergi ke Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, yang cukup dekat dengan pusat Kota Yogyakarta, maka kamu akan menjumpai perbukitan intrusi. Perbukitan itu disebut sebagai Kompleks Perbukitan Intrusi Godean yang terdiri dari tiga objek sisa intrusi purba, yakni Gunung Berjo, Gunung Buthak, dan Bukit Pandawa.
Gunung Berjo dan Buthak berada di Kalurahan Sidoluhur, sedangkan Bukit Pandawa termasuk dalam wilayah Kalurahan Sidorejo. Kompleks Perbukitan Intrusi Godean telah ditetapkan sebagai warisan geologi Geopark Nasional di Yogyakarta.
Saat ini yang mudah diakses sebagai geowisata adalah Bukit Pandawa. Meski tidak sepenuhnya alami, karena telah dihiasi sejumlah patung panda, gajah, dan satwa lainnya, tetapi kamu bisa melihat pemandangan cukup bagus dari sini.
Jalan menuju area tersebut mudah diakses dengan naik kendaraan roda dua maupun roda empat. Kamu pun bisa mengunjunginya setiap hari selama 24 jam. Cocok banget untuk spot menyaksikan sunset dan sunrise.
2. Gunung Api Purba Berbah

Masih di Kabupaten Sleman, tapi kali ini berada di arah berlawanan dari tempat sebelumnya, tepatnya di Kecamatan Berbah. Gunung Api Purba Berbah lebih terkenal sebagai geowisata Lava Bantal Berbah, yang kenampakannya bisa dilihat saat ini. Lava bantal itu dapat dijumpai di bantaran Kali Opak.
Lava Bantal Berbah berbentuk seperti tabung (bantal), diameternya antara 1,5 hingga 4 meter. Ciri lainnya berupa kekar-kekar radial berarah N95–132 derajat, yang menunjukkan pusat erupsi yang membentuknya di sebelah barat sampai barat laut. Hal tersebut selaras dengan pernyataan lava bantal yang ada di Berbah terbentuk dari lelehan Gunung Merapi yang menyentuh air dan membeku.
Kamu bisa mengunjungi geowisata ini di Jalan Berbah–Prambanan, Jragung, Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Lokasinya dekat dengan jalan utama dan jembatan di atas Kali Opak. Buka setiap hari pukul 09.00–17.00 WIB.
3. Gunung Api Purba Ireng
Gunung Ireng memiliki ciri khas berupa bentang alam melingkar dengan warna hitam yang berbeda dari gunung api purba lain di sekitarnya. Terdapat lava andesit porfiri yang tersingkap luas di sisi selatan, barat, timur, dan utara. Lava yang berada di sisi selatan-barat berwarna abu-abu terang agak cokelat kehitaman.
Selain keunikan geologinya, Gunung Ireng menjadi salah satu spot untuk menikmati sunset dan sunrise di Gunungkidul. Terdapat rumah kayu ikonik di puncaknya yang dilengkapi bangku dan meja kayu. Di sisi lain, warga setempat meyakini bahwa tempat ini merupakan petilasan Sunan Geseng dan Sunan Kalijaga dengan adanya watu lumpang.
Gunung Ireng terletak di Ngrancahan, Kalurahan Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Tempat ini dapat diakses 24 jam. Harga tiket masuknya pun terjangkau, hanya Rp7.000 saja.
4. Gunung Api Purba Nglanggeran

Ketika membahas soal gunung api purba di Yogyakarta, tentu gak akan lepas dari Nglanggeran. Gunung Nglanggeran terbentuk dari gunung api dasar laut yang terangkat, kemudian menjadi daratan jutaan tahun lalu. Gunung tersebut punya ciri berupa batuan besar yang menjulang dengan puncaknya bernama Gunung Gedhe pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Kamu bisa mendaki gunung ini dengan mudah, tetapi jalurnya cukup sempit karena berada di celah bebatuan. Kamu juga bisa camping di area yang telah disediakan. Kalau mau melihatnya dari sisi lain, bisa mencoba wahana flying fox di atas sawah yang menjadi salah satu atraksi Desa Wisata Nglanggeran.
Gunung Nglanggeran berada di Dusun Tlogo, Kalurahan Terbah, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Jaraknya hampir 15 kilometer dari Gunung Ireng dengan pemandangan yang gak kalah memukau. Harga tiketnya mulai Rp15 ribu per orang.
5. Gunung Api Purba Parangtritis
Saat ke Pantai Parangtritis, kamu dapat menjumpai gunung api purba. Gunung api purba tersebut berada di tepi jalan sebelum masuk kawasan pantai. Kenampakannya berupa perbukitan dengan tinggi antara 100–300 meter di atas permukaan laut.
Gunung Api Purba Parangtritis ditandai dengan adanya sumber air panas Parang Wedang. Di selatan kompleks pemandian air panas tersebut, terdapat sumur warga yang beraroma belerang cukup kuat. Selain itu, ditemukan gundukan batuan magma beku di belakang Alun-Alun Parangkusumo yang menjadi bagian dari Cepuri yang dikeramatkan.
Gunung api satu ini belum dibuka sebagai geowisata resmi seperti yang lain. Jadi, kamu bisa mengeksplorasinya secara mandiri setelah mendapatkan izin dari otoritas setempat. Jika masih ragu, maka bisa melihatnya dari sekitar area Pantai Parangtritis.
Itulah kelima wisata gunung api purba di Yogyakarta yang bisa kamu kunjungi. Sebagian gunung api purba yang telah dibuka untuk umum dapat didaki dengan mudah, meski harus melewati celah batuan. Dari lima destinasi di atas, kamu sudah pernah mengunjungi yang mana?