Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tradisi Lebaran ala Adat Kendal, Menarik untuk Ditelusuri

ilustrasi idul fitri (pexels.com/a-darmel)
ilustrasi idul fitri (pexels.com/a-darmel)

Hari Raya Idul Fitri dirayakan oleh segenap umat muslim di seluruh dunia. Setiap daerah di belahan dunia punya ritual dan tradisinya masing-masing, termasuk Indonesia. Sebagai negara heterogen, tradisi lebaran di Indonesia diwarnai dengan corak beragam, bergantung adat dan budaya masyarakatnya. Ada yang bersifat sakral, ada pula yang meriah.

Kendal merupakan salah satu kota yang punya tradisi khusus dalam menyambut Hari Raya. Tradisi-tradisi tersebut melibatkan berbagai aspek, mulai dari aspek rohani sampai sosial. Apa saja tradisi dan ritual masyarakat Kendal di Hari Raya Idul Fitri? Yuk, simak uraian di bawah ini!

1. Salat Id, ibadah tahunan umat muslim di Kendal dan seluruh dunia

ilustrasi salat ied (unsplash.com/elmasholy)
ilustrasi salat ied (unsplash.com/elmasholy)

Ritual pertama dan utama dalam menyambut hari yang fitri adalah salat ied. Salat yang dilaksanakan setahun sekali ini menjadi ritual paling dinanti, tak hanya oleh umat muslim di Kendal, melainkan seluruh dunia. Salat id memiliki tujuh takbir yang diikuti bacaan tasbih. Hayo, siapa yang terburu-buru rukuk sewaktu imam melakukan takbir yang kedua?

Sebagai ritual yang diperintahkan Allah melalui rasulnya, salat merupakan bukti kepatuhan hamba kepada Tuhan. Oleh karena itu, pahala dan ganjaran baik menanti bagi siapa saja yang melaksanakannya. Lagi pula, salat id hanya dilakukan setahun sekali. Sangat sayang untuk dilewatkan, bukan?

2. Sungkeman dan bersalam-salaman bertujuan membersihkan hati di hari yang fitri

ilustrasi bersalam-salaman (www.pexels.com/mentatdgt-330508)
ilustrasi bersalam-salaman (www.pexels.com/mentatdgt-330508)

Lebaran adalah momen membersihkan hati, salah satu upayanya ialah bermaaaf-maafan. Kegiatan satu ini identik dengan sungkeman. Sungkeman merupakan permohonan maaf yang disampaikan anak kepada orang tua dengan mencium tangan sambil berlutut. Pada saat inilah orang tua akan memberi restu. Tak lupa, doa-doa baik juga disematkan untuk keselamatan dan kesejahteraan anaknya.

Sungkem tidak dilakukan ke sembarang orang. Jika yang kamu mintai maaf adalah teman atau saudara seperantara, lebih baik bersalaman. Lakukan secara tulus dari nurani, ya! Tradisi sungkeman atau bersalam-salaman sesama anggota keluarga dilakukan sebelum melaksanakan salat id. Namun, bila terpisah jarak dengan keluarga, sah-sah saja melakukannya pasca salat.

3. Riyaya, tradisi sekaligus ajang berburu kudapan

ilustrasi riyaya (pexels.com/rodnae-prod)
ilustrasi riyaya (pexels.com/rodnae-prod)

Riyaya adalah tradisi lebaran yang paling mengenyangkan. Pasalnya, dalam riyaya disediakan berbagai santapan lezat yang berasal dari seluruh masyarakat di kampung. Idealnya, tiap keluarga membawa satu atau lebih kudapan yang nantinya bebas dicicipi tiap orang. Seru sekali, 'kan?

Selain mengenyangkan, riyaya juga menjadi tradisi yang menyenangkan. Sebab, tradisi ini menjadi momen berbaurnya seluruh anggota masyarakat, sehingga keakraban dan kedekatan emosional makin terjalin. Oh ya, masyarakat Kendal biasa melakukan riyaya di masjid setelah salat id usai. Hitung-hitung sarapan bersama, ya?

4. Ujung, menyambung silaturahmi dengan berkeliling kampung

ilustrasi tradisi ujung (pexels.com/rodnae-prod)
ilustrasi tradisi ujung (pexels.com/rodnae-prod)

Masyarakat Kendal memiliki tradisi yang disebut ujung ketika lebaran tiba. Istilah ujung tak bermakna sama dengan bahasa Indonesia, ya! Ujung dalam hal ini merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut kegiatan silaturahmi dengan berkunjung ke rumah-rumah warga di perkampungan. Oleh karena itu, perayaan lebaran di Kendal tak pernah sepi.

Ujung biasa dilakukan pasca riyaya, tetapi ada pula yang melakukannya di malam hari usai maghrib. Selain mempererat tali silaturahmi, ujung juga menjadi momen pas untuk mendamaikan persilisihan. Dengan demikian, kerukunan antar warga aman terkendali.

5. Dilaksanakan saat 'bodo kupat', syawalan sayang bila dilewatkan

ilustrasi syawalan (pexels.com/thirdman)
ilustrasi syawalan (pexels.com/thirdman)

Syawalan tidak dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri, melainkan saat bodo kupat atau lebaran ketupat. Dinamakan demikian karena masyarakat berbondong-bondong membuat ketupat pada hari tersebut. Lebaran ketupat jatuh pada tanggal 7 Syawal atau tujuh hari pasca Idul Fitri. Dengan kata lain, Kendal merayakan dua kali lebaran.

Syawalan menjadi tradisi paling meriah karena diselenggarakannya pasar tiban dan pasar malam. Pasar tiban adalah pasar dadakan, serupa bazar versi tradisional. Namun, syawalan tak hanya berisi kesenangan belaka. Tradisi ini juga harus dilaksanakan dengan khidmat, khususnya pada puncak kegiatan. Puncak tradisi syawalan ialah berziarah ke Makam Jabal untuk mendoakan Sunan Katong dan Pangeran Pakuwojo. 

Kelima tradisi di atas tak pernah absen dilaksanakan oleh masyarakat Kendal. Kalau di daerah kamu, tradisi apa yang dilaksanakan saat momen lebaran?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Himatul Aliyah
EditorHimatul Aliyah
Follow Us