6 Spot Menarik yang Ada di Dalam Puri Agung Pemecutan

Pada tanggal 23 November lalu, IDN Times Community bareng dengan Kultara, jalan-jalan berkeliling tempat bersejarah di Denpasar. Satu di antaranya adalah Puri Agung Pemecutan, yang merupakan tempat bersejarah yang ada di pusat Kota Denpasar.
Puri ini memiliki peran penting bersama kerajaan yang ada di Denpasar saat menghadapi agresi militer Belanda pada 1906. Perlawanan gagah berani dari raja dan warganya tersebut disebut dengan perang puputan.
Tak banyak yang tahu kalau Puri Agung Pemecutan memiliki spot menarik. Hal ini karena pihak puri belum membuka kunjungan wisatawan secara luas, masih terbatas kepada kunjungan dalam kelompok atau grup. Agar kamu tidak penasaran, berikut adalah spot-spot menarik dan unik yang ada di dalam Puri Agung Pemecutan.
1. Wacana Sabha, tempat raja bertemu dengan warga

Bangunan pertama yang bisa kamu kunjungi saat masuk ke area Puri Agung Pemecutan adalah Wacana Sabha. Sesuai namanya, bangunan yang terletak di area jaba Puri Agung Pemecutan ini berfungsi sebagai tempat raja dan keluarga puri bertemu dengan masyarakat untuk berbincang santai. Tempat ini juga sering dijadikan tempat menerima tamu-tamu yang berkunjung ke Puri Agung Pemecutan.
Dulunya, Wacana Sabha merupakan lobi dari penginapan atau hotel yang ada di dalam Puri Agung Pemecutan. Kini, hotel tersebut sudah tidak beroperasi lagi. Wacana Sabha memiliki interior yang masih asli (kuno). Pada langit-langit terdapat ornamen yang menceritakan bahwa Raja Pemecutan adalah pendiri Partai Golkar di Bali.
2. Bale Pacanangan

Bangunan berikutnya adalah Bale Pacanangan. Bangunan ini terletak di sebelah timur Wacana Sabha. Bale Pacanangan memiliki fungsi yang hampir sama dengan Wacana Sabha, yaitu sebagai tempat pertemuan maupun rapat. Bedanya, pembicaraan yang dilakukan di Bale Pacanangan lebih serius.
Biasanya, tempat ini digunakan untuk membicarakan hal-hal penting seperti strategi perang maupun hal penting lainnya. Raja Pemecutan akan mengundang pihak-pihak untuk berdiskusi secara serius di Bale Pacanangan. Di tempat ini, kamu bisa menemukan foto raja dan keluarganya pada zaman dahulu.
3. Tempat tinggal raja dan keluarga di bagian madya mandala atau jaba tengah

Dari Bale Pacanangan, kamu bisa melanjutkan ke area tempat tinggal raja dan keluarga kerajaan. Area ini sudah termasuk dalam area madya mandala atau jaba tengah. Di tempat ini, kamu bisa menemukan rumah tradisional khas Bali.
Seperti diketahui, rumah tradisional Bali memiliki bale atau bangunan. Yaitu, bale dauh (bangunan di sebelah Barat), bale daja (bangunan di sebelah Utara), bale delod (bangunan di sebelah Selatan), dan bale dangin (bangunan di sebelah Timur). Masing-masing bale ini memiliki fungsinya tersendiri.
Bale-bale yang ada di Puri Pemecutan memiliki tampilan yang sangat menawan. Kamu bisa menikmati ukiran-ukiran yang terlihat mewah dan indah di setiap bangunan ini. Tentunya, kemewahan ini sebagai simbol kewibawaan keluarga Puri Agung Pemecutan.
4. Sanggah keluarga kerajaan

Sanggah merupakan sebutan untuk pura yang ada di area rumah atau tempat tinggal keluarga. Pura keluarga atau sanggah ini hanya diperuntukkan bagi keluarga besar Puri Agung Pemecutan. Sanggah terletak di utama mandala atau jeroan.
Sebagai sanggah yang berada di lingkungan puri, tentunya memiliki bangunan yang sangat indah. Terdapat bangunan utama yaitu meru tumpang solas (bangunan dengan atap bertingkat sebelas) sebagai simbol tingkat alam yang tertinggi. Bangunan suci ini biasanya terdapat di pura.
Bangunan-bangunan suci yang ada di area sanggah ini berjejer dengan sangat indah. Kamu wajib mengabadikan foto di tempat ini. Jangan lupa, jika kamu sedang berhalangan atau sedang menstruasi, tidak boleh masuk ke area sanggah ini. Di area sebelah barat sanggah terdapat pemedalan (pintu masuk atau keluar utama) yang memilik bentuk yang sangat indah dengan ukiran khas Balinya.
5. Patung Ratu Patih

Di sisi utara area sanggah Puri Agung Pemecutan terdapat sebuah bangunan suci yang berisi patung berwujud manusia. Patung ini merupakan simbol tokoh sakti yang disebut dengan Ratu Patih. Patung ini berbentuk sosok manusia laki-laki menggunakan busana tradisional khas Bali dengan nuansa hitam putih (poleng).
Sosok ini memegang sebuah senjata yang disebut dengan pecut. Keluarga puri maupun masyarakat setempat percaya bahwa kekuatan Puri Pemecutan bersumber dari senjata pecut. Bangunan suci Ratu Patih ini dibuat sebagai wujud penghormatan terhadap kekuatan suci yang telah melindungan keluarga Puri Agung Pemecutan maupaun masyarakat setempat.
6. Gedong Agung sebagai bangunan utama di Puri Agung Pemecutan

Gedong Agung berasal dari kata Gedong (gedung atau bangunan) dan Agung (utama) yang memiliki makna sebagai bangunan utama yang ada di Puri Agung Pemecutan. Lokasinya berada di sebelah Utara Wacana Sabha. Gedong Agung memiliki fungsi sebagai tempat pertemuan raja-raja yang ada di seluruh Bali.
Tempat ini digunakan untuk tempat berdiskusi para raja tersebut. Selain itu, Gedong Agung juga digunakan sebagai tempat untuk mengambil keputusan atas sebuah kesepakatan atau perjanjian. Karena sebagai bangunan utama, Gedong Agung memiliki bangunan yang terlihat cukup mewah dan berwibawa karena ukiran-ukiran kuno serta benda-benda kuno yang ada di area depan Gedong Agung. Pengunjung tidak bisa memasuki tempat ini, hanya boleh berada di luar area Gedong Agung.
Bangunan Puri Agung Pemecutan yang ada saat ini merupakan hasil pembangunan ulang. Hal ini karena raja memerintahkan untuk membakar puri saat terjadinya perang puputan pada 1906. Jika kamu berkunjung ke Kota Denpasar, kamu wajib mengunjungi Puri Agung Pemecutan untuk mengenal sejarah perjuangan raja-raja terdahulu menghadapi penjajah Belanda. Kamu bisa ikut walking tour yang disediakan oleh Kultara untuk menjelajah keindahan Puri Agung Pemecutan yang ada di pusat kota Denpasar.