Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara untuk Menghindari Scam Penginapan, Waspada!

ilustrasi calon tamu check-in di penginapan (pexels.com/ketut-subiyanto)

Saat traveling lebih dari sehari, kerap kali membuatmu harus menginap untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Terdapat berbagai jenis penginapan, mulai dari hotel transit, vila, resor, homestay, maupun hostel. Kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhan serta bujet.

Sebelum memutuskan untuk booking penginapan, ada baiknya cari tahu dulu rating dan informasi penting lainnya supaya kamu tidak terkena scam penginapan yang semakin marak di era serba digital ini. Gak mau kan kalau sudah jauh-jauh datang, ternyata penginapannya fiktif?

1. Telusuri website atau aplikasi yang terpercaya

ilustrasi menggunakan aplikasi untuk booking penginapan (pixabay.com/instagramfotografin)

Sekarang booking penginapan semakin mudah dan dapat dilakukan dari jauh. Sejumlah penginapan memiliki website resmi yang memberikan informasi tipe kamar, fasilitas, harga, dan reservasi sekaligus. Sebagian lagi bekerja sama dengan pihak ketiga sehingga calon tamu lebih mudah menemukan penginapan yang dibutuhkan.

Meski mudah diakses secara online, tapi tetap perlu hati-hati sebelum booking penginapan. Kamu masih harus memastikan bahwa website maupun sosial media benar-benar dikelola oleh penginapan yang menjadi tujuanmu. Bila penginapan itu berupa jaringan besar dengan cabang tersebar, biasanya kamu akan diarahkan ke website sesuai cabang tujuanmu untuk melakukan reservasi.

Demikian pula jika menggunakan aplikasi pihak ketiga dengan pilihan penginapan yang lebih banyak. Kamu bisa mengecek ulang melalui pencarian menggunakan browser, apakah penginapan tersebut masih aktif, lokasi, maupun informasinya sesuai. Pasalnya, sejumlah penginapan meminta tambahan biaya berbeda dari yang tertera pada aplikasi pihak ketiga.

2. Bandingkan harga sewa dengan pilihan lain di area tersebut

ilustrasi mencari penginapan secara online (pexels.com/cottonbro)

Harga penginapan yang terjangkau memang menggiurkan, tapi jangan buru-buru pesan. Sebaiknya kamu bandingkan dulu harga sewanya, tentu dengan tipe penginapan serupa di area yang sama. Harga yang terlalu murah dari rata-rata, patut dicurigai dan dapat berpotensi scam maupun sejumlah fasilitasnya tidak berfungsi dengan baik.

Misalnya, hotel bintang 3 di kawasan A memiliki harga rata-rata Rp500 ribu hingga Rp700 ribu untuk tipe kamar standar. Kamu perlu berhati-hati apabila menjumpai hotel serupa dengan harga Rp300 ribuan di wilayah tersebut. Kamu dapat membandingkannya saat melakukan pencarian menggunakan aplikasi pemesanan akomodasi yang dikelola pihak ketiga.

Calon tamu memang bisa mendapatkan harga yang lebih murah pada momen tertentu, seperti menjelang Valentine, anniversary hotel, maupun memiliki voucher discount. Namun, selisihnya masih wajar dan tidak terlalu besar dari harga standar. Demikian pula jika kamu membandingkan antar aplikasi pemesanan akomodasi yang berbeda. 

3. Teliti ulasan, rating, dan peraturan yang berlaku

ilutrasi rating dan ulasan (freepik.com/freepik)

Selanjutnya, kamu perlu meneliti kembali ulasan, rating, dan peraturan yang berlaku. Ulasan akan memberikan referensi tentang pengalaman tamu sebelumnya yang pernah menginap. Pastikan bahwa ulasan tersebut dapat dipercaya, bukan akun palsu.

Rating atau penilaian yang diberikan para tamu sebelumnya untuk penginapan. Rating di aplikasi pemesanan penginapan maupun search engine dapat berbeda satu sama lain. Misalnya, Hotel B memiliki rating 4,2/5 di aplikasi Z, tapi ratingnya 3,5/5 di Google Maps. Maka, kamu perlu mempertimbangkan ulang memilih menginap di sini atau tidak.

Penginapan maupun aplikasi penyedia akomodasi memiliki peraturan masing-masing yang patut diperhatikan. Terutama peraturan cara pembayaran dan pengembalian dana, jika batal menginap. Pilihlah peraturan yang dapat disepakati bersama dan tidak merugikanmu sebagai calon tamu.

4. Hindari membayar sebelum menandatangani perjanjian

ilustrasi pembayaran di penginapan (freepik.com/dcstudio)

Pemesanan melalui website resmi dan aplikasi pihak ketiga cenderung lebih aman untuk sistem pembayarannya. Beberapa di antaranya pun menyediakan fitur paylater yang artinya bisa kamu bayar setelah booking. Ada pula yang menawarkan untuk membayar di penginapan dan hindari membayar di luar aplikasi.

Berbeda lagi kalau kamu booking penginapan tanpa melalui aplikasi maupun website resmi, biasanya diterapkan oleh pengelola homestay, kostel, dan vila. Kamu bisa melakukan reservasi online dengan menghubungi nomor telepon yang bersangkutan. Mereka pun memiliki peraturan tersendiri, termasuk sistem pembayaran.

Sebaiknya kamu hindari transaksi ke rekening pribadi mereka, jika diminta untuk membayar penuh. Sedangkan untuk booking, kerap kali memerlukan down payment (DP) alias uang muka. Kamu perlu mengajukan beberapa pertanyaan penting sebelum menyepakati perjanjian dan membayar DP, dengan catatan memang sudah terpercaya.

Umumnya, homestay dan kostel hanya menerima pembayaran tunai setelah kamu tiba di penginapan. Kamu patut waspada, jika ada penyewa yang meminta untuk membayar penuh di awal. Selain itu, kamu bisa meminta penyewa untuk mengirimkan foto kamar, fasilitas, maupun bagian dari penginapan. 

5. Hubungi pihak penginapan untuk mengonfirmasi reservasi

ilustrasi resepsionis penginapan (pixabay.com/rodrigo_salomonhc)

Sebaiknya kamu meminta nomor penginapan tujuanmu, baik melalui aplikasi pihak ketiga, website resmi, maupun langsung dari yang bersangkutan. Hal ini akan memudahkanmu untuk mengonfirmasi reservasi dan memastikan pesananmu telah diterima oleh pihak pengelola. Terutama, bila kamu ingin menginap di kostel, hostel, dan vila.

Penginapan yang dikelola dan dipasarkan secara pribadi, biasanya memiliki ketentuan minimal hari pemesanan. Misalnya, kostel, indekos yang memiliki fasilitas eksklusif layaknya hotel. Kamu perlu mengonfirmasi kembali sekitar 7 hari sebelum kedatangan untuk menginap, tapi ada pula yang baru bisa direservasi 1 sehari sebelumnya.

Kamu juga dapat menerapkannya saat booking hotel, untuk berjaga-jaga. Pasalnya, pengelola memiliki beberapa cabang di kota yang sama, tapi jumlah kamarnya terbatas. Bila cabang pertama sudah penuh, calon tamu akan dipindahkan ke cabang lain yang diberitahukan saat akan check-in.

Kelima cara tersebut dapat kamu terapkan ketika akan reservasi penginapan. Pastikan untuk riset terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi penginapan yang kredibel dan aman untuk bertransaksi. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatma Roisatin Nadhiroh
EditorFatma Roisatin Nadhiroh
Follow Us