Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Umum Penyebab Lecet saat Mendaki dan Cara Mengatasinya

ilustrasi hiking (pexels.com/Pixabay)

Mendaki adalah aktivitas yang menyenangkan dan menantang. Tapi, ada satu hal yang bisa merusak pengalamanmu: lecet. Lecet atau blister adalah masalah umum yang dialami oleh para pendaki, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Meski terlihat sepele, lecet bisa sangat menyakitkan dan mengganggu perjalanan. Nah, supaya kamu bisa mendaki dengan nyaman, yuk simak lima kesalahan umum yang menyebabkan lecet saat mendaki dan cara mengatasinya.

1. Memakai sepatu yang gak pas

ilustrasi hiking (pexels.com/Nans 82)

Sepatu yang gak pas adalah penyebab utama lecet saat mendaki. Sepatu yang terlalu longgar atau terlalu sempit bisa menyebabkan gesekan berlebih antara kaki dan sepatu.

Gesekan inilah yang memicu lecet. Sepatu hiking seharusnya memiliki ruang sekitar satu jari di bagian depan untuk mengakomodasi pembengkakan kaki saat mendaki.

Cara mengatasinya:

  • Pastikan kamu mencoba sepatu sebelum membelinya. Gunakan kaus kaki yang biasa kamu pakai saat mendaki untuk memastikan kenyamanan.
  • Jangan terburu-buru membeli sepatu hanya karena modelnya bagus. Fokus pada kenyamanan dan ukuran yang pas.
  • Jika sepatu baru terasa kaku, luangkan waktu untuk “melemaskannya” dengan berjalan-jalan di rumah atau sekitarnya sebelum dipakai untuk pendakian panjang.

2. Gak menggunakan kaus kaki yang tepat

ilustrasi hiking (pexels.com/Leah Newhouse)

Kaus kaki mungkin terlihat seperti aksesori sepele. Tapi faktanya, kaus kaki yang salah bisa jadi musuh terbesarmu saat mendaki. Kaus kaki berbahan katun cenderung menahan kelembapan, yang bisa meningkatkan risiko lecet. Selain itu, kaus kaki yang terlalu tipis atau terlalu tebal juga bisa menyebabkan gesekan berlebih.

Cara mengatasinya:

  • Pilih kaus kaki berbahan wol atau polyester yang memiliki kemampuan menyerap keringat. Bahan ini membantu menjaga kaki tetap kering dan mengurangi gesekan.
  • Hindari kaus kaki dengan jahitan yang menonjol karena bisa mengiritasi kulit.
  • Jika perlu, gunakan kaus kaki liner (lapisan dalam) yang tipis di bawah kaus kaki utama untuk mengurangi gesekan langsung.

3. Gak membiasakan sepatu sebelum mendaki

ilustrasi hiking (pexels.com/Herbert Brändle)

Membeli sepatu hiking baru memang menyenangkan, tapi langsung memakainya untuk pendakian panjang adalah kesalahan besar. Sepatu baru cenderung kaku dan belum menyesuaikan bentuk kakimu sehingga meningkatkan risiko lecet.

Cara mengatasinya:

  • Lakukan "breaking-in" atau pemakaian bertahap sebelum mendaki. Gunakan sepatu baru untuk berjalan-jalan di sekitar rumah atau sekitarnya selama beberapa hari.
  • Tingkatkan jarak pemakaian secara bertahap hingga sepatu terasa nyaman dan lentur.
  • Jangan lupa untuk selalu memakai kaus kaki yang biasa kamu gunakan saat mendaki selama proses ini.

4. Mengabaikan kelembapan kaki

ilustrasi hiking (pexels.com/Vincent M.A. Janssen)

Kaki yang lembap atau basah adalah salah satu pemicu utama lecet. Kelembapan bisa berasal dari keringat, hujan, atau bahkan saat kamu menyeberangi sungai. Kulit yang basah lebih rentan terhadap gesekan dan iritasi.

Cara mengatasinya:

  • Bawa kaus kaki ekstra selama pendakian. Ganti kaus kaki jika kaki terasa lembap atau basah.
  • Gunakan bedak talcum atau produk anti-lembap khusus kaki sebelum memakai kaus kaki.
  • Jika memungkinkan, lepas sepatu dan kaus kaki saat istirahat untuk memberi kesempatan kaki bernapas dan mengering.

5. Gak membawa perlengkapan darurat

ilustrasi hiking (pexels.com/Summer Stock)

Lecet bisa terjadi kapan saja, bahkan jika kamu sudah melakukan persiapan dengan baik. Gak membawa perlengkapan darurat seperti plester anti-lecet atau blister pad bisa membuat situasi semakin buruk, lho.

Cara mengatasinya:

  • Selalu bawa plester anti-lecet atau blister pad dalam tasmu. Ini bisa menjadi penyelamat saat lecet mulai terasa.
  • Jika ada area yang terasa gak nyaman atau mulai panas, segera berhenti dan periksa. Gunakan plester anti-lecet sebelum lecet semakin parah.
  • Jangan pernah memecahkan lecet sendiri karena bisa meningkatkan risiko infeksi. Biarkan lecet mengering secara alami.

Lecet saat mendaki memang jadi masalah yang umum, tapi bukan berarti gak bisa dicegah. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan tadi, kamu bisa menikmati pendakian tanpa gangguan.

Jadi, pastikan kamu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sebelum mulai mendaki, ya. Selamat mendaki dan tetap jaga kesehatan kakimu!

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us