Selain Empal Gentong, 7 Kuliner Enak Ini Cuma Ada di Cirebon
Cirebon, yang dikenal sebagai kota pelabuhan, dulu kala kerap menjadi tempat bertemunya para saudagar dari segala bangsa. Akulturasi budaya pun terjadi di sana, misalnya dari budaya Arab dan Cina.
Karena itu, banyak warisan yang ditinggalkan, salah satunya kuliner. Sampai sekarang, Cirebon dikenal memiliki kekayaan ragam makanan yang sudah diakui banyak orang. Gak cuma empal gentong lho. Wah, apa saja ya?
1. Empal asem
Komplemennya mirip dengan empal gentong. Isinya daging sapi dan kuah, yang disantap dengan nasi serta emping. Namun, kuahnya berbeda.
Empal asem memiliki kuah yang bening. Beda dengan empal gentong yang berkuah kental. Sebab, kuah empal asem terbuat dari asam dan potongan tomat. Tentu lebih segar dan tidak “eneg”.
Salah satu empal asem yang recommended ada di warung H. Apud di Jalan Raya Ir. H. Djuanda Nomor 24, Battembat, Tengah Tani, Cirebon. Rasa kuahnya segar dan daging sapinya tak bau sama sekali.
2. Nasi jamblang
Bentuknya mirip nasi jinggo di Bali. Bedanya, nasi jamblang tidak diisi dengan lauk-pauk. Nasi ini cuma dikepal kecil-kecil, lalu dibungkus daun jati. Aromanya harum dan menggugah selera.
Biasanya nasi jamblang dimakan pakai semur tahu, sontong, tempe goreng, atau makanan rumahan sederhana lainnya. Harganya relatif murah, cuma Rp1.500 per bungkus.
Warung nasi jamblang yang paling enak menurut IDN Times adalah Nasi Jamblang Pelabuhan. Letaknya di dekat Pelabuhan Cirebon.
Bukanya pagi-pagi betul pukul 06.00. Namun, sudah ramai dikunjungi tamu. Kalau datang pukul 09.00, siap-siap saja sudah kehabisan.
3. Mi koclok
Mi ini mirip dengan mi koclok yang ada di Bandung. Mi-nya menggunakan mi kuning berdiameter besar.
Kuahnya juga terbikin dari santan kental. Bedanya, mi koclok Cirebon tak pakai kikil. Isinya hanya mi, kedelai, potongan daging ayam, dan telur rebus yang dibelah.
Sekilas, mi koclok Cirebon mirip dengan mi celor di Palembang. Mi koclok yang paling lezat di Cirebon adalah mi koclok Panjunan yang berlokasi di Jalan Pekarungan, Panjunan, Lemahwungkuk.
Mi koclok di warung itu buka pukul 15.00 – 22.00. Setiap hari, selalu ramai dikunjungi tamu dari berbagai daerah.
4. Es durian

Gak cuma Sumatera yang terkenal dengan duriannya. Cirebon juga. Namun, di Cirebon, yang kesohor bukan durian berbentuk gelondongan buah, tetapi berupa es.
Es durian Cirebon terkenal enak, karena buahnya didatangkan langsung dari Bengkulu atau Medan. Lokasi penjaja es durian paling banyak bisa ditemukan di sekitar alun-alun, dekat balai kota.
Harganya sangat murah. Ada dua macam porsi, yakni porsi biasa Rp15 ribu dan porsi istimewa Rp20 ribu.
5. Tahu gejrot
Bukan rahasia lagi kalau tahu gejrot merupakan salah satu kuliner andalan kota transit itu. Muasalnya pun dari sana.
Tahu gejrot di Cirebon beda dengan tahu gejrot di daerah lain. Di sini, bumbu yang dipakai hanya bawang merah, cabai hijau, dan kuah gula merah.
Namun, rasa yang dihasilkan benar-benar lezat. Pas antara gurih, pedas, dan manisnya. Tahu gejrot dengan rasa juara bisa ditemukan di sekitar Pasar Kanoman. Seporsi hanya dibanderol Rp10 ribu.
6. Tape ember

Tape ini sejatinya terbuat dari ketan yang dibungkus pakai daun jambu. Dinamakan tape ember karena bungkusan tape-tape itu ditaruh dalam ember hitam.
Umumnya tape ini digunakan untuk oleh-oleh. Tak usah khawatir, meski makanan basah, tape ember tahan sampai berminggu-minggu, kok.
Tape ember bisa ditemukan di semua toko oleh-oleh. Harga satu ember berkisar Rp60-80 ribu, biasanya berisi 80-100 buah tape.
7. Kue gapit
Dinamakan kue gapit karena dibikin dengan cara dijepit. Kue ini dibuat dari tapioka. Dulu, hanya ada satu rasa, yakni original.
Kini banyak diinovasi dengan beragam rasa, misalnya kue gapit rasa balado. Biasanya dibeli untuk oleh-oleh. Murah dan enak.
Yuk, ke Cirebon!