Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Rate Parity Hotel dalam Dunia Perhotelan?

Ilustrasi kamar hotel
Ilustrasi kamar hotel (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Rate parity hotel adalah kesepakatan antara hotel dan platform online travel agent (OTA) untuk menyediakan harga kamar yang sama di semua kanal distribusi.
  • Hotel menerapkan rate parity untuk membangun kepercayaan tamu, menghindari perang harga, dan menjaga hubungan dengan OTA.
  • Dampak rate parity bisa positif dan negatif, namun masih relevan meskipun beberapa negara mulai meninjau ulang kebijakan tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Zaman sekarang semakin canggih. Kalau dulu pesan kamar hotel harus datang langsung ke lokasi, kini tinggal buka aplikasi tertentu, memilih hotel dan kamar, lalu membayar. Iya, kan? Kalau kamu sering pesan kamar lewat platform online, seperti Traveloka, Agoda, atau Booking.com, mungkin kamu pernah perhatiin harga kamar hotel yang mirip banget di semua situs.

Nah, hal itu bukan kebetulan. Fenomena itu disebut rate parity hotel. Namun sebenarnya, apa itu rate parity hotel? Kenapa penting buat industri perhotelan? Kamu bisa tahu alasannya melalui ulasan berikut ini, ya!

1. Apa itu rate parity hotel?

Ilustrasi hotel
Ilustrasi hotel (pexels.com/Pixabay)

Secara sederhana, rate parity hotel adalah kesepakatan antara hotel dengan platform online travel agent (OTA) untuk menyediakan harga kamar yang sama di semua kanal distribusi. Jadi, entah kamu pesan kamar langsung dari website hotel, aplikasi OTA, atau bahkan lewat pihak ketiga lainnya, harga kamar yang ditampilkan tetap sama.

Kalau masih bingung, coba ambil contoh. Jika hotel A menetapkan harga kamar Rp800.000 per malam di Booking.com, maka harga yang sama juga harus muncul di Traveloka, Agoda, dan situs resmi hotel itu sendiri.

2. Kenapa rate parity itu penting buat hotel?

Ilustrasi hotel
Ilustrasi hotel (pexels.com/Pixabay)

Ada beberapa alasan kenapa hotel menerapkan sistem rate parity. Dengan begini, hotel dan OTA bisa sama-sama untung tanpa harus bersaing secara agresif soal harga.

  1. Membangun kepercayaan tamu: Tamu bakal lebih percaya kalau tahu harga kamar di semua platform itu sama.
  2. Menghindari perang harga: Kalau tiap platform punya harga beda, bisa bikin hotel kehilangan kendali terhadap nilai brand-nya.
  3. Menjaga hubungan dengan OTA: platform OTA butuh jaminan kalau mereka juga bisa kasih harga terbaik ke pelanggan tanpa kalah dari situs lain.

3. Bagaimana cara kerja rate parity?

Ilustrasi resepsionis di hotel
Ilustrasi resepsionis di hotel (pixabay.com/Rodrigo_SalomonHC)

Biasanya, hotel dan OTA menandatangani kontrak kerja sama yang mencakup klausul rate parity. Dalam kontrak itu, hotel wajib memberikan harga, ketersediaan kamar, dan promo yang sama di semua saluran penjualan online.

Namun seiring waktu, praktik ini mulai berkembang. Ada dua jenis rate parity yang umum dipakai, yakni wide parity yang berarti hotel harus memberikan harga yang sama di semua situs, termasuk situs resmi hotel, dan narrow parity, hotel hanya wajib memberikan harga yang sama di OTA lain, tapi boleh memberi harga lebih murah di situs resminya.

4. Apa dampak rate parity buat bisnis perhotelan?

ilustrasi lobi hotel
ilustrasi lobi hotel (pixabay.com/4BR)

Sebenarnya, rate parity bisa punya dua sisi, positif dan negatif. Dampak positifnya adalah bikin harga lebih transparan dan konsisten di mata konsumen, mempermudah manajemen harga hotel karena gak perlu atur tarif berbeda di banyak platform, dan membantu bantu hotel menjaga citra profesional dan kompetitif.

Namun, di sisi lain, rate parity hotel bisa membatasi fleksibilitas hotel buat bikin promo eksklusif di situs resminya. Selain itu, kalau OTA kasih diskon tambahan, hotel bisa kelihatan “lebih mahal” meskipun sebenarnya harganya sama. Dan, bisa juga bikin hotel kecil lebih susah bersaing karena gak bisa turunkan harga seenaknya.

5. Apa rate parity masih relevan di era digital sekarang?

ilustrasi hotel
ilustrasi hotel (pixabay.com/mosiunterwegs)

Sekarang, banyak negara mulai meninjau ulang kebijakan rate parity, karena dianggap gak adil buat hotel kecil. Beberapa negara di Eropa bahkan melarang klausul rate parity karena dinilai mengekang kebebasan harga dan persaingan sehat.

Sementara itu, di Indonesia, praktik ini masih umum digunakan. Namun, banyak hotel mulai beralih ke strategi direct booking, yaitu mendorong tamu buat pesan langsung di situs resmi hotel dengan iming-iming benefit tambahan seperti gratis sarapan, late check out, atau diskon khusus member. Dengan cara itu, hotel tetap bisa bersaing tanpa harus melanggar kesepakatan rate parity.

6. Jadi, pentingkah buat tahu soal rate parity?

ilustrasi hotel
ilustrasi hotel (pixabay.com/shadowfirearts)

Jawabannya adalah iya, penting banget! Sebab, buat kamu yang kerja di industri hospitality, paham soal rate parity bisa bantu kamu menentukan strategi penjualan dan pemasaran yang lebih efisien.

Sementara buat kamu yang pelanggan, tahu konsep ini bikin kamu lebih cerdas dalam memilih tempat menginap, gak perlu lagi buang waktu bandingin harga di banyak situs, karena semuanya memang sudah diset agar sama. Menarik, kan?

Rate parity hotel itu ibarat “aturan tak tertulis” yang menjaga keadilan harga di dunia perhotelan. Meskipun kadang terasa membatasi, sistem ini tetap punya peran penting dalam menjaga kepercayaan konsumen dan stabilitas industri pariwisata. Jadi, lain kali kamu lihat harga kamar sama di semua situs, kamu udah tahu jawabannya, itu semua karena rate parity hotel.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Travel

See More

Itinerary 3 Hari di Kyoto, Menyelami Pesona Jepang yang Autentik

11 Nov 2025, 20:45 WIBTravel