Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah e-Ticket Pesawat Perlu Dicetak?

Potret e-ticket pesawat terbang (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)
Potret e-ticket pesawat terbang (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)

Saat hendak bepergian dengan naik pesawat terbang, calon penumpang biasanya memesan tiket pesawat melalui situs atau aplikasi resmi dan online travel agent  yang terpercaya. Setelah memilih rute, waktu penerbangan, nama maskapai, mengisi data penumpang, serta menyelesaikan pembayaran, e-ticket akan dikirim melalui email. 

E-ticket atau tiket elektronik tersebut berisi informasi data penumpang dan penerbangan yang nantinya harus ditunjukkan kepada petugas di konter checkin bandara. Namun, masih banyak penumpang yang bingung, apakah e-ticket bisa langsung ditunjukkan kepada petugas dari smartphone atau harus tetap dicetak (di-print)?

Nah, supaya kamu gak bingung lagi, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk!

Maskapai tidak mewajibkan penumpang mencetak e-ticket

Ilustrasi e-ticket pesawat (pixabay.com/Tumisu)
Ilustrasi e-ticket pesawat (pixabay.com/Tumisu)

Dengan kemajuan teknologi seperti saat ini, sebagian besar maskapai penerbangan mengimbau penumpang untuk tidak mencetak e-ticket pesawat. Penumpang cukup menunjukkan e-ticket yang diunduh dari email atau yang tertera di aplikasi pemesanan (maskapai atau online travel agent) kepada petugas di konter checkin. Kemudian, penumpang akan mendapatkan boarding pass.

Apabila checkin dilakukan secara mandiri atau self checkin, maka penumpang hanya perlu memasukkan kode booking atau memindai barcode yang tertera di e-ticket ke dalam mesin self checkin. Untuk penerbangan internasional, biasanya juga memerlukan pemindaian paspor. Proses ini pun tidak memakan waktu lama dan boarding pass pun dapat segera tercetak.

Ada banyak keuntungan yang didapat jika penumpang tidak mencetak e-ticket. Pertama, alasan kepraktisan. Penumpang yang tidak memiliki mesin printer pribadi di rumah tentu tidak perlu mencari tempat cetak dan tidak repot membawa banyak dokumen ke bandara.

Kedua, alasan lingkungan. Menurut IATA (International Air Transport Association), kebijakan tidak mencetak e-ticket ini dapat menyelamatkan sekitar 50 ribu batang pohon tiap tahunnya atau sekitar 7,7 kilometer persegi area hutan. 

E-ticket pesawat memang tidak wajib di-print, tetapi...

Ilustrasi konter checkin pesawat di bandara (pixabay.com/frank2016wang)
Ilustrasi konter checkin pesawat di bandara (pixabay.com/frank2016wang)

Jadi, apakah e-ticket pesawat perlu di-print? Jawabannya: tidak wajib. Namun, penumpang disarankan untuk mencetaknya sebelum terbang sebagai bentuk antisipasi atau berjaga-jaga ketika terjadi situasi darurat dan kendala teknis.

Misalnya, smartphone error atau baterainya habis, tidak ada sinyal (terutama di bandara kecil dan terpencil), atau file e-ticket tak bisa dibuka. Dalam kondisi ini, mencetak e-ticket bisa jadi "penyelamat" untuk kelancaran perjalananmu.

Selain itu, penumpang juga tetap wajib memeriksa dan membaca kebijakan maskapai terkait e-ticket ini. Apabila memang tertera aturan untuk mencetak e-ticket, maka sebaiknya melakukan instruksi tersebut. 

Sudah tidak bingung lagi perkara mencetak e-ticket, kan? Tidak ada kewajiban mencetaknya, semua kembali pada preferensi masing-masing, bisa tetap mencetak e-ticket atau tidak. Semoga perjalananmu lancar, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fasrinisyah Suryaningtyas
Dewi Suci Rahayu
Fasrinisyah Suryaningtyas
EditorFasrinisyah Suryaningtyas
Follow Us