Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Dia Waktu Terbaik Mengunjungi Bali untuk Setiap Aktivitasnya!

Potret keindahan Nusa Penida, Bali (unsplash.com/alfianostn)
Potret keindahan Nusa Penida, Bali (unsplash.com/alfianostn)

Banyak orang yang mengatakan bahwa 'Bali is a magical place' atau Bali adalah tempat yang ajaib. Pulau Dewata tersebut memiliki beragam tempat yang menarik untuk dikunjungi, mulai dari hutan dan tempat-tempat hijau di kawasan Ubud, hamparan pantai cantik di wilayah selatan, hingga pura di setiap sudut tempat.

Berbagai aktivitas seru pun bisa dilakukan di Bali sesuai minatmu. Ada tempat retret untuk kalian yang suka yoga, hotel-hotel mewah, hiking ke gunung, dan beragam festival atau perayaan tradisional setiap tahunnya.

Nah, supaya bisa jalan-jalan ke Bali sekaligus melakukan berbagai aktivitas yang diminati, sebaiknya kamu datang ke Bali pada waktu dan situasi yang tepat.

Dilansir dari Travel+Leisure, berikut rekomendasi waktu terbaik mengunjungi Bali untuk setiap aktivitasnya. Bisa jadi gambaran buat kamu yang berencana liburan ke Bali, nih!

1. High season di Bali

Potret pertunjukan tari kecak yang ramai di Bali (unsplash.com/15june)
Potret pertunjukan tari kecak yang ramai di Bali (unsplash.com/15june)

High season atau musim ramai wisatawan Bali biasanya terjadi pada April-Agustus. Hal ini diikuti dengan naiknya harga hotel atau penginapan dan puncaknya terjadi pada Juni-September.

Menjelang musim hujan dan tahun baru pada November-Desember, harga hotel terkadang juga masih tinggi. Sebab, banyak wisatawan, khususnya dari luar negeri, mengambil waktu libur pada akhir tahun.

2. Musim hujan di Bali

Potret sawah di Desa Tegallalang, Ubud, Gianyar, Bali (unsplash.com/treesoftheplanet)
Potret sawah di Desa Tegallalang, Ubud, Gianyar, Bali (unsplash.com/treesoftheplanet)

Musim hujan di Indonesia biasanya terjadi pada November-Maret dan puncak curah hujan pada Januari. Pada musim ini sebagian besar hutan dan sawah di Bali sedang hijau-hijaunya, terutama di wilayah Ubud. Banyak wisatawan yang mengatakan hujan di Ubud membawa ketenangan.

Di sisi lain, musim hujan juga menjadi musimnya para nyamuk. Banyak risiko penyakit muncul pada musim ini, seperti demam berdarah. Penduduk setempat biasa minum teh serai sebagai cara alami meningkatkan imunitas tubuh dan 'mengusir serangga' yang mendekat ke badan.

3. Bulan terbaik untuk hiking di Bali

Potret pemandangan matahari terbit dari Gunung Batur (unsplash.com/fr33water)
Potret pemandangan matahari terbit dari Gunung Batur (unsplash.com/fr33water)

Untuk para penggemar hiking sebaiknya datang ke Bali antara bulan April-Oktober atau saat musim kemarau. Pada bulan-bulan tersebut, kamu akan mendapatkan suasana pagi yang cantik dan cuaca yang cerah sepanjang hari.

Salah satu gunung yang menjadi favorit para wisatawan untuk kegiatan pendakian adalah Gunung Batur. Kamu bisa ikut beberapa open trip atau private trip untuk bisa menikmati pemandangan matahari terbit dari ketinggian 1.717 meter di atas permukaan laut.

Para pemandu biasanya akan menjemput di hotel dan mendampingi selama pendakian. Serunya lagi, kamu bisa merebus telur dengan uap vulkanik yang ada di puncak Gunung Batur, lho!

4. Waktu terbaik untuk menghindari keramaian

Potret Pantai Tanah Lot, Bali (unsplash.com/harrykessell)
Potret Pantai Tanah Lot, Bali (unsplash.com/harrykessell)

Kalau pengin ke Bali tapi tidak suka ke tempat yang terlalu ramai, sebaiknya kamu ke sana pada bulan Oktober, Januari, dan Februari. Tiga bulan tersebut kerap disebut sebagai musim liburan yang sebenarnya di Bali.

Pada bulan Januari, curah hujan sedang tinggi-tingginya sehingga tempat-tempat wisata cenderung sepi. Kamu bisa berkunjung ke pantai, pura, atau pulau-pulau dengan tenang meski harus tetap waspada jika hujan turun sewaktu-waktu. Ditambah lagi harga hotel atau penginapan pada bulan-bulan tersebut cenderung murah.

5. Berkunjung ke Bali saat hari libur dan festival tertentu

Potret Desa Adat Penglipuran (unsplash.com/rubenhutabarat)
Potret Desa Adat Penglipuran (unsplash.com/rubenhutabarat)

Untuk para wisatawan, terutama dari luar negeri, sebaiknya rajin mencari informasi tentang waktu libur di Indonesia dan berbagai festival perayaan keagamaan di Bali, supaya bisa mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan.

Beberapa acara dan festival yang populer di Bali antara lain Pesta Kesenian Bali (PKB) yang biasanya diadakan pada bulan Juni dan Juli, perayaan Galungan dan Kuningan yang menjadi hari libur selama 10 hari dan dilaksanakan setahun dua kali, dan Hari Raya Nyepi.

Khusus untuk Hari Raya Nyepi, seluruh Pulau Bali akan sepi selama 24 jam. Namun, beberapa hari menjelang perayaannya ada banyak aktivitas yang bisa disaksikan para wisatawan.

6. Bulan terbaik untuk mengunjungi pantai di Bali

Potret keindahan Nusa Penida, Bali (unsplash.com/alfianostn)
Potret keindahan Nusa Penida, Bali (unsplash.com/alfianostn)

Bulan-bulan terbaik untuk liburan di pantai-pantai Bali adalah bulan Mei-Agustus atau saat musim kemarau. Selain menikmati suasana pantai, kamu bisa melakukan berbagai olahraga air, seperti snorkeling dan scuba diving.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bulan-bulan tersebut adalah peak season dan hampir semua tempat biasanya cenderung ramai. Kalau tidak mempermasalahkan hal itu, kamu bisa pergi ke pantai-panti di Bali meski high season.

Itu dia rekomendasi waktu terbaik mengunjungi Bali untuk setiap aktivitas yang dilansir dari Travel+Leisure. Kamu bisa merencanakan waktu terbaik sesuai dengan kegiatan yang ingin kamu lakukan dengan berbagai pertimbangan. Selamat berlibur!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fasrinisyah Suryaningtyas
Dewi Suci Rahayu
Fasrinisyah Suryaningtyas
EditorFasrinisyah Suryaningtyas
Follow Us