Kapan Waktu Terbaik untuk Liburan ke Busan?

Busan dikenal sebagai kota pelabuhan dengan vibes yang hidup dan lanskap yang menawan. Suasana pantainya selalu ramai oleh wisatawan yang ingin melihat sisi lain dari Korea Selatan selain Seoul. Kota ini memadukan pesona modern dan tradisional secara seimbang di mana di satu sisi kamu bisa melihat gedung pencakar langit dan di sisi lain ada pasar ikan tradisional yang beroperasi sejak pagi.
Setiap musim di Busan punya pesonanya sendiri, mulai dari festival bunga musim semi hingga pemandangan laut yang tenang saat musim dingin. Cuacanya yang cenderung lebih hangat dibanding kota-kota lain di Korea membuat Busan bisa dikunjungi sepanjang tahun. Berikut panduan waktu terbaik untuk liburan ke Busan agar perjalananmu terasa lebih berkesan.
1. Musim semi memberi warna baru di Busan

Musim semi yang berlangsung dari Maret hingga Mei menjadi waktu favorit banyak wisatawan karena suhu yang sejuk dan bunga sakura yang mulai bermekaran. Di periode ini, udara terasa hangat di siang hari tetapi tetap nyaman untuk berjalan kaki di malam hari. Banyak orang memilih datang ke Busan pada musim ini untuk menikmati suasana segar di taman dan pinggir pantai tanpa harus berhadapan dengan keramaian ekstrem layaknya di musim panas.
Tempat terbaik untuk dikunjungi saat musim semi adalah Taman Dalmaji, Gunung Hwangnyeongsan, dan Kuil Beomeosa. Di sana, kamu bisa menikmati pemandangan bunga sakura yang mekar di antara perbukitan dengan latar laut biru. Busan juga mengadakan berbagai acara seperti Busan Nakdonggang Yuchae Festival yang menampilkan ladang bunga canola luas di sepanjang sungai Nakdong. Suasananya tenang dan penuh warna, cocok untuk kamu yang ingin menikmati sisi romantis Busan tanpa terburu-buru.
2. Musim panas menghidupkan pantai dan festival musik

Dari Juni hingga Agustus, pantai jadi destinasi paling favorit di Busan. Suhu di sana bisa mencapai 30 derajat Celsius, tapi angin laut yang berembus membuat Busan tetap terasa menyenangkan. Bulan-bulan ini jadi waktu terbaik bagi kamu yang ingin bermain air, berjemur, atau sekadar berjalan-jalan di sepanjang garis pantai yang terkenal bersih dan ramai.
Pantai seperti Haeundae dan Gwangalli menjadi magnet utama di musim panas di Busan. Banyak pula festival musik dan pesta kembang api diadakan di area ini, menambah suasana meriah sepanjang malam. Kamu juga bisa mencoba olahraga air seperti paddle board atau banana boat yang banyak disediakan di tepi pantai. Meski ramai, suasananya terasa energik dan penuh semangat cocok bagi kamu yang suka suasana ramai dan penuh hiburan.
3. Musim gugur tawarkan pesona alam dan cuaca ideal

Antara September hingga November, suhu di Busan mulai menurun dan udara menjadi lebih kering. Musim gugur jadi waktu terbaik untuk menjelajahi kota Busan tanpa merasa gerah atau kedinginan. Banyak wisatawan lokal memilih musim gugur karena langit cerah, udara bersih, dan warna daun yang berubah keemasan memberi kesan hangat meski cuaca mulai dingin.
Kamu bisa menikmati panorama daun maple di Taman Geumgang, Gunung Geumjeongsan, atau Taejongdae Park yang terletak di tepi laut. Dari atas tebing Taejongdae, terlihat laut biru yang kontras dengan warna dedaunan yang cantik. Selain itu, suasana kota terasa lebih tenang setelah puncak musim liburan berakhir, membuatmu lebih leluasa menikmati suasana lokal Busan dengan santai.
4. Musim dingin hadirkan keheningan dan pemandangan laut yang tenang

Musim dingin di Busan yang berlangsung dari Desember hingga Februari memang tidak bersalju setebal wilayah utara Korea tapi tetap memiliki daya tarik tersendiri. Suhunya berkisar antara 0 hingga 5 derajat Celsius, cukup dingin tapi tidak ekstrem. Bagi banyak orang, musim dingin menjadi waktu yang pas untuk menikmati suasana kota Busan yang lebih sepi.
Kamu bisa datang ke Pasar Ikan Jagalchi, menikmati sup ikan panas sambil melihat para nelayan bekerja di tengah udara dingin. Selain itu kamu bisa kunjungi Gamcheon Culture Village saat matahari sore menyorot warna-warni rumah di perbukitan di mana pemandangan ini justru terlihat lebih dramatis di musim dingin. Di malam hari, berjalan di sepanjang Gwangandaegyo Bridge akan terasa menenangkan karena cahaya jembatan memantul lembut di permukaan air yang tenang.
5. Waktu di antara musim cocok untuk perjalanan santai

Selain empat musim utama, ada masa transisi antara musim dingin ke semi dan antara musim panas ke gugur. Periode ini biasanya berlangsung singkat, tapi sering dianggap sebagai waktu terbaik bagi wisatawan yang tidak suka keramaian. Udara terasa sejuk, harga penginapan lebih terjangkau, dan sebagian besar destinasi wisata tidak terlalu padat.
Waktu transisi ini ideal untuk mengeksplorasi sisi lain Busan seperti Pasar Gukje, Kawasan Nampo-dong, atau BIFF Square yang jadi pusat kuliner dan belanja. Kamu juga bisa mencoba kafe-kafe di tepi pantai Songjeong yang menawarkan pemandangan laut tanpa harus bersaing dengan kerumunan turis. Di periode ini, Busan terasa lebih intim dan menenangkan, cocok untuk kamu yang ingin menikmati kota dengan lebih santai.
Busan tidak hanya soal pantai dan gedung tinggi, tetapi juga tentang momen kecil yang membuat perjalanan terasa hidup. Setiap musim punya karakter dan keindahan yang berbeda, tergantung suasana apa yang ingin kamu rasakan.
Jadi, kapan kamu akan liburan ke Busan?


















