Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Solo Hiking Tak Disarankan untuk Pendaki Pemula?

ilustrasi solo hiking (pexels.com/Marek Piwnicki)
ilustrasi solo hiking (pexels.com/Marek Piwnicki)
Intinya sih...
  • Tidak memiliki pengalaman navigasi yang cukup
  • Resiko terjadinya cedera lebih tinggi
  • Kurangnya pengetahuan dalam menghadapi situasi darurat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Solo hiking memang punya daya tarik sendiri bagi para pendaki. Bisa menikmati pemandangan alam pegunungan dengan lebih syahdu dan khidmat sekilas memang terlihat seru.

Tapi, di balik kebebasan dan keseruan itu, ada risiko besar yang sering kali tidak disadari, apalagi untuk kamu yang baru pertama kali naik gunung. Dalam artikel ini, akan dijelaskan beberapa alasan kenapa kegiatan solo hiking sebaiknya tidak dilakukan oleh pendaki pemula. Yuk, simak alasan lengkapnya di bawah ini ya!

1. Tidak memiliki pengalaman navigasi yang cukup

ilustrasi pendaki memegang kompas (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi pendaki memegang kompas (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Pendaki pemula umumnya belum memiliki keterampilan navigasi yang memadai. Keterampilan navigasi seperti membaca peta topografi dan kompas memerlukan latihan rutin dan banyak pengalaman agar bisa memahaminya dengan baik, tepat, dan akurat.

Ketika di gunung, pendaki harus bisa menafsirkan tanda-tanda alam seperti arah aliran sungai, posisi matahari, atau bentuk vegetasi pohon. Semua ini sangat penting untuk menentukan arah navigasi ketiga berada di persimpangan jalur.

Saat pendaki pemula melakukan solo hiking, ditambah mereka belum bisa membaca navigasi dengan baik, maka hal ini bisa menimbulkan kesalahan pengambilan jalur hingga dapat membuat pendaki tersesat. Kondisi ini bisa membuat pendaki terjebak di jalur yang lebih sulit, dengan waktu yang lebih lama, dan berpotensi membahayakan keselamatan.

2. Resiko terjadinya cedera lebih tinggi

ilustrasi solo hiking (pexels.com/Alex Moliski)
ilustrasi solo hiking (pexels.com/Alex Moliski)

Risiko cedera selalu mengintai setiap pendaki yang melakukan kegiatan pendakian. Terlebih lagi bagi pendaki pemula yang mungkin belum terbiasa menilai medan atau menjaga keseimbangan di jalur yang licin dan berbatu.

Saat melakukan solo hiking, kondisi tersebut akan menjadi jauh lebih berbahaya karena tidak ada rekan yang bisa memberikan pertolongan pertama atau mencari bantuan dengan cepat saat pendaki pemula mengalami cedera.

Cedera yang awalnya ringan dapat memburuk dengan cepat karena keterlambat penanganan. Situasi ini bisa membuat korban kesulitan bergerak dan meningkatkan risiko hipotermia dan dehidrasi. Ini adalah salah satu alasan yang mendasari mengapa pendaki pemula sebaiknya tidak melakukan solo hiking.

3. Kurangnya pengetahuan dalam menghadapi situasi darurat

ilustrasi solo hiking (pexels.com/Sophie Cambridge)
ilustrasi solo hiking (pexels.com/Sophie Cambridge)

Menghadapi situasi darurat di alam liar membutuhkan keterampilan khusus yang biasanya hanya dimiliki oleh pendaki yang sudah pro atau berpengalaman. Berbagai situasi darurat seberti badai, angin kecang, dan kabut tebal bisa mengganggu dan menghabat perjalanan di jalur pendakian.

Dalam kondisi seperti ini, pengetahuan tentang cara membuat perlindungan, menghangatkan tubuh, membangun lokasi tenda, atau mencari sumber air menjadi sangat krusial. Dan kebanyakan pendaki pemula belum menguasai teknik-teknik bertahan hidup tersebut, apalagi ketiadaan rekan bisa membuat mereka harus menghadapi situasi sulit sendirian.

4. Tidak ada rekan yang membantu mengambil keputusan

ilustrasi solo hiking (pexels.com/Shravankumar Hiregoudar)
ilustrasi solo hiking (pexels.com/Shravankumar Hiregoudar)

Dalam dunia pendakian, kemampuan mengambil keputusan cepat dan tepat sering menjadi salah satu penentu keselamatan. Ketika cuaca tiba-tiba memburuk atau rute yang dihadapi terlihat lebih sulit dari yang diperkiraan, kehadiran rekan sangat berharga untuk diajak berdiskusi dan mempertimbangkan pilihan terbaik.

Namun, saat melakukan solo hiking, semua keputusan berada di tanganmu sendiri. Dan bagi pendaki pemula yang pengalaman lapangannya masih terbatas atau minim, risiko salah langkah dalam mengambil keputusan juga bisa semakin besar.

Dengan beberapa alasan yang dijelaskan di atas, menjadi semakin jelas bahwa solo hiking bukanlah pilihan bijak bagi pendaki pemula. Jadi, untuk para pendaki pemula, lebih aman untuk melakukan pendakian berkelompok agar meminimalisir kondisi tak terduga yang bisa terjadi kapan saja!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Pengalaman Seru yang Diperoleh dari Liburan Spontan, Tertarik?

04 Sep 2025, 20:32 WIBTravel