Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Traveling Sendiri Bisa Lebih Murah daripada Grup?

ilustrasi solo traveler (pexels.com/Alessandro Avilés)
ilustrasi solo traveler (pexels.com/Alessandro Avilés)
Intinya sih...
  • Solo traveling memungkinkan fleksibilitas dalam pilihan transportasi, termasuk memanfaatkan promo tiket murah dan waktu perjalanan yang lebih efisien.
  • Ketika jalan sendirian, itinerary sepenuhnya ada di tangan sendiri, tanpa tekanan sosial untuk ikut rame-rame, sehingga dapat mengontrol pengeluaran dengan lebih baik.
  • Solo traveler memiliki keleluasaan penuh dalam memilih tempat makan dan penginapan yang sesuai dengan bujet tanpa harus kompromi dengan preferensi rombongan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Traveling memang menyenangkan, apalagi kalau bisa hemat tanpa mengurangi pengalaman. Banyak orang berpikir bahwa liburan bareng teman lebih seru, tapi ternyata jalan sendiri justru punya banyak keuntungan—terutama dari segi biaya.

Solo traveling bukan hanya soal kebebasan memilih destinasi atau ritme perjalanan, tapi juga membuka peluang untuk memangkas pengeluaran yang tak perlu. Buat yang masih ragu, ulasan ini bakal jelaskan kenapa jalan-jalan sendirian bisa jadi opsi paling hemat buat yang pengin tetap eksplor tapi dompet tetap aman.

1. Fleksibilitas pilihan transportasi

ilustrasi menaiki transportasi umum (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi menaiki transportasi umum (pexels.com/MART PRODUCTION)

Saat bepergian sendiri, pilihan transportasi jadi lebih fleksibel. Bebas naik kendaraan umum, jalan kaki, atau bahkan nebeng aplikasi ride-sharing kalau dirasa lebih murah. Gak perlu nunggu teman lain yang mungkin lebih nyaman naik taksi atau sewa mobil, yang jelas lebih mahal.

Solo traveler juga bisa menyesuaikan waktu perjalanan dengan promo tiket murah, tanpa harus kompromi dengan jadwal orang lain. Misalnya, memilih penerbangan tengah malam atau kereta ekonomi yang biasanya dihindari oleh grup karena alasan kenyamanan. Semakin fleksibel pilihan transportasi, semakin besar peluang buat hemat di perjalanan.

2. Bisa menyusun itinerary sesuai bujet

ilustrasi solo traveler (pexels.com/Alina Rossoshanska)
ilustrasi solo traveler (pexels.com/Alina Rossoshanska)

Ketika jalan sendirian, itinerary sepenuhnya ada di tangan sendiri. Gak ada drama harus ikut ke tempat mahal karena mayoritas teman mau ke sana. Sebaliknya, solo traveler bisa menyusun rencana kunjungan yang sesuai dengan isi dompet, bahkan memilih tempat gratis atau low budget yang tetap menarik.

Waktu kunjungan pun bisa disesuaikan dengan event tertentu yang hemat biaya. Misalnya, menghindari weekend atau musim liburan agar harga tiket masuk lebih murah. Solo traveling memungkinkan eksplorasi dengan ritme dan tujuan yang lebih efisien, tanpa tekanan sosial untuk ikut rame-rame. Jadi, kontrol penuh atas itinerary artinya kontrol penuh atas pengeluaran.

3. Makan sesuai selera dan dompet

ilustrasi makan sesuai selera (pexels.com/Wijs (Wise))
ilustrasi makan sesuai selera (pexels.com/Wijs (Wise))

Salah satu pengeluaran terbesar saat traveling biasanya datang dari makanan. Kalau jalan bareng teman, kadang harus kompromi makan di tempat yang mahal demi kenyamanan bersama. Namun, saat solo traveling, kamu bisa bebas cari warung lokal, jajanan kaki lima, atau bahkan masak sendiri kalau nginap di tempat yang menyediakan dapur.

Selain hemat, pengalaman kuliner lokal justru lebih autentik dan menyenangkan. Coba makanan khas dari pasar tradisional bisa jadi highlight yang tidak terlupakan. Tak perlu malu makan sendiri, karena banyak solo traveler lain melakukan hal yang sama. Bonusnya, uang makan bisa ditekan jauh dibanding makan di restoran fancy bareng rombongan.

4. Kebebasan memilih akomodasi murah

ilustrasi reservasi penginapan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi reservasi penginapan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Solo traveler punya keleluasaan penuh dalam memilih tempat menginap yang paling sesuai dengan bujet. Hostel, guesthouse, hingga capsule hotel bisa jadi pilihan hemat tanpa harus kompromi soal preferensi rombongan. Gak perlu rebutan kamar yang nyaman atau fasilitas tertentu yang sebenarnya gak terlalu dibutuhkan.

Banyak penginapan murah yang justru menyediakan fasilitas sosial menarik, seperti ruang komunal atau dapur bersama, yang bikin pengalaman makin seru. Karena traveling sendiri, kenyamanan pribadi jadi patokan utama, bukan kesepakatan bersama. Bahkan, terkadang bisa nemu hidden gem penginapan murah yang gak muncul di radar grup traveler.

5. Tidak ada biaya koordinasi dan logistik tambahan

ilustrasi solo traveler (pexels.com/Alex P)
ilustrasi solo traveler (pexels.com/Alex P)

Traveling dalam grup sering kali membutuhkan koordinasi yang ribet dan berujung pada biaya tambahan. Mulai dari sewa kendaraan besar, jasa tour guide, sampai biaya booking grup yang kadang justru bikin dompet jebol. Solo traveler bisa menghindari semua itu karena segala sesuatunya dilakukan secara mandiri.

Jalan sendiri bikin keputusan jadi cepat dan efisien, gak ada waktu atau uang terbuang untuk diskusi panjang. Selain itu, aplikasi dan platform digital kini sangat memudahkan perencanaan perjalanan tanpa perlu bantuan pihak ketiga. Hasilnya, bujet lebih ramping, waktu lebih efisien, dan pengalaman tetap maksimal.

Solo traveling bukan hanya tentang kebebasan, tapi juga tentang efisiensi. Setiap keputusan bisa diambil berdasarkan pertimbangan pribadi, termasuk soal biaya. Jadi, kalau tujuannya eksplor dunia tapi tetap irit, mungkin saatnya pertimbangkan traveling sendirian dulu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us